Peranan Peneliti
sebagai Instrumen Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian
Tindakan Kelas sebagai penelitian bertradisi kualitatif,
memberikan peranan penting kepada penelitiannya yakni sebagai satu-satunya
instrumen karena manusialah yang dapat menghadapi situasi yang berubah-ubah dan
tidak menentu, seperti halnya banyak terjadi di kelas. Lincoln dan Guba
(1985) merinci karakter yang harus dimiliki seorang peneliti as the only human instrument, sebagai
berikut:
1. Responsif,
terhadap berbagai petunjuk baik yang bersipat perorangan maupun bersipat
lingkungan
2. Adaptif,
dengan mampu mengumpulkan berbagai informasi mengenai banyak faktor pada tahap
yang berbeda-beda secara simultan.
3. Menekankan aspek
holistik, karena manusialah yang mampu dengan
segera menempatkan dan menyimpulkan kejadian yang membingungkan di atas ke
dalam posisinya secara keseluruhan.
4. Pengembangan berbasis
pengetahuan, hanya manusia yang dapat sekaligus
berpikir dan tidak diungkapkan (tacit
knowledge) dalam menyusun proposisi, sementara sadar bahwa situasi yang
dihadapi memerlukan lebih dari sekedar pengetahuan dan proposisi karena harus
memahami apa yang dirasakan subjek yang diteliti, simpati dan empati yang tidak
diungkapkan, harapan yang tidak diucapkan, dan kebiasaan sehari-hari yang tidak
pernah diperhatikan, yang justru menyumbangkan kedalaman dan kekayaan kepada
penelitian.
5. Memproses dengan segera,
sang peneliti lah yang mampu segera memproses data di tempat, membuat
generalisasi, dan menguji hipotesis di dalam situasi yang dengan sengaja
diciptakan.
6. Klarifikasi dan
kesimpulan, ia juga yang memiliki kemampuan unik
untuk membuat kesimpulan di tempat dan langsung meminta klarifikasi,
pembetulan, atau elaborasi kepada subjek yang diteliti.
7. Kesempatan eksplorasi,
terutama terhadap jawaban-jawaban dari subjek yang diteliti dan subjek yang
tidak lazim, atau mengandung kelainan (idiosinkretik),
serta sepertinya tidak berguna atau tidak bisa dikoding, sehingga data tersebut
diabaikan atau dibuang. Peneliti sebagai human
instrumen, justru bisa mengeksplorasi respons-respons demikian, menguji
validitasnya, bahkan mungkin mencapai pemahaman lebih tinggi daripada yang
dapat dicapai oleh penelitian biasa (Lincoln dan Guba, 1985:193-194).
Daftar Pustaka
Lincoln, Yvonna S. And
Guba, Egonb. 1985. Naturalistic Inquiry.
Berverly Hills;Sage Publ. Inc. Pp. 193-194.
No comments:
Post a Comment