Monday 3 October 2016

HIDUP SEHAT DENGAN LABU BOTOL



HIDUP SEHAT DENGAN LABU BOTOL
Oleh
Wilarni Dwi Kania (Dusan Jabar 2012)
Dr. Irena Novarlia (Pendamping Dusan Jabar)
SMPN 1 Cimalaka

BAB I
PENDAHULUAN
A.           LATAR BELAKANG
Minuman dalam kemasan saat ini banyak digunakan secara luas oleh masyarakat, terutama digunakan oleh kalangan pelajar akibat dari modernisasi yang menuntut segala sesuatu harus di kerjakan dengan cepat dan praktis. Di kantin SMP I Cimalaka saja ratusan  gelas  air minum kemasan sangat laris terjual setiap harinya, kemasan-kemasan alami yang dulu digunakan seperti labu botol kini telah ditinggalkan dengan kelebihannya yang mampu memberikan perlindungan pada minuman sehingga lebih awet melalui tampilannya yang terkesan bersih dan menarik. Namun, apabila dibandingkan dengan kemasan dari bahan alami, kemasan minuman berbahan dasar plastik atau kaleng lebih berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Kemasan produk minuman merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi kondisi dari produk minuman tersebut. Selain itu, kemasan produk minuman tersebut juga dapat berdampak pada kelestarian lingkungan.
Berbagai hasil penelitian membuktikan bahwa Air minum dalam kemasan, bila tidak dikemas atau disimpan dengan baik, sangat mudah tercemar bakteri E. Coli penyebab diare atau gangguan pencernaan lainnya. Minuman kemasan berbahan botol plastik mengandung zat dioksin, jika dipakai secara berulang dapat menyebabkan kanker. Hanya satu dari lima botol air yang di daur ulang di dunia. Terdapat 1,5 miliar kilogram botol plastik air minum yang menjadi sampah setiap tahunnya. Data National Academy Of Sciences menyebutkan, setiap tahunnya 6,4 juta ton sampah dan botol plastik masuk dan dibiarkan menjadi sampah di laut. Diperkirakan untuk satu botol soda dibutuhkan waktu satu juta tahun untuk dapat diurai alam, sedangkan botol yang terbuat dari aluminium membutuhkan waktu 100 tahun untuk dapat terurai. (Edukasia, 2011).
Beranjak dari permasalahan tersebut, muncul pemikiran menggunakan bahan alternatif kemasan minuman yang ramah lingkungan. Inovasi yang diajukan dalam karya tulis ini adalah menggunakan kembali labu botol sebagai alat untuk menyimpan air. Walaupun hal tersebut bukan satu-satunya cara, tetapi penulis harapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif dalam menghadapi persoalan bahaya minuman kemasan.
B.            IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka identifikasi masalah yang dapat penulis sampaikan antara lain:
1.  Bahaya Minuman Kemasan
2.  Hidup Sehat dengan Labu Botol
C.           TUJUAN
Penulisan karya tulis ini dilakukan dengan tujuan mengoptimalkan pola hidup sehat dengan menggunakan labu botol untuk mengurangi penggunaan minuman dalam kemasan.
D.           MANFAAT
Manfaat yang diberikan dari karya ini adalah menyumbangkan ide dalam pemanfaatan kembali labu botol, selain itu pemanfaatan labu botol sebagai bahan pengganti minuman kemasan ditujukan agar dapat mengatasi masalah pengaruh air minum kemasan terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Bahaya Minuman Kemasan
Penggunaan minuman kemasan terutama yang terbuat dari plastik di masyarakat pada umumnya dan para pelajar khususnya mulai meluas seiring dengan kemajuan teknologi. Hasil survei terhadap beberapa kantin yang terdapat di lingkungan sekolah  SMPN I Cimalaka menemukan bahwa pemakaian kemasan minuman dari plastik bisa mencapai puluhan kardus tiap hari. 
Tingginya penggunaan minuman kemasan membuat bekas pakainya mudah ditemui, bahkan berserak di ruang kelas terutama kolong-lolong bangku sekolah dan menggunung di tempat pembuangan sampah. Di antara limbah yang mengotori sungai atau kolam, cukup mudah menemukan sampah minuman kemasan mengambang.
Bahaya yang diakibatkan dari penggunaan minuman kemasan meliputi bahaya terhadap kesehatan dan masalah lingkungan hidup. Beberapa minuman kemasan yang beredar di pasaran saat ini mengandung bahan pengawet cukup berbahaya seperti natrium benzoat dan kalium sorbat (www//scrib.com 2012).
Masyarakat yang biasa menggunakan minuman kemasan mungkin tidak mengetahui bahwa beberapa produsen minuman itu hanya mencantumkan sebagian atau tidak mencantumkan sama sekali jenis bahan pengawet yang digunakan. Untuk benzoat dan kalium sorbat batas maksimum diperbolehkan menggunakan 600 mg/l. Meskipun demikian bila dikonsumsi terus-menerus akan terakumulasi dan kemudian dapat menimbulkan efek buruk bagi konsumen. Bahan pengawet natrium benzoat dan kalium sorbat diduga berbahaya dan dapat menyebabkan penyakit Lupus, yaitu penyakit autoimun artinya tubuh pasien membentuk antibodi yang salah arah. Penggunaan pengawet dalam produk minuman kemasan seharusnya juga dicantumkan jenis bahan pengawet yang digunakan pada label kemasan dengan jelas supaya diketahui olek konsumen. Sehingga konsumen diharapkan jeli dan pintar dalam memilih minuman dalam kemasan yang baik dan sehat.
Selain isi minumannya yang berbahaya, kemasannya pun tidak jauh berbeda. Minuman kemasan berbahan botol plastik mengandung zat dioksin, jika dipakai secara berulang dapat menyebabkan kanker. Hanya satu dari lima botol air yang di daur ulang di dunia. Hanya satu dari lima botol air yang di daur ulang di dunia. Terdapat 1,5 miliar kilogram botol plastik air minum yang menjadi sampah setiap tahunnya. Data National Academy Of Sciences menyebutkan, setiap tahunnya 6,4 juta ton sampah dan botol plastik masuk dan dibiarkan menjadi sampah di laut. Diperkirakan untuk satu botol soda dibutuhkan waktu satu juta tahun untuk dapat diurai alam, sedangkan botol yang terbuat dari aluminium membutuhkan waktu 100 tahun untuk dapat terurai. (Edukasia, 2011).
Terdapat beberapa kode di botol kemasan yang tanpa diketahui oleh pemakainya bisa membahayakan apabila dipakai berulang kali. Karena ternyata di botol kemasan tersebut sudah terdapat kode yang menunjukkan kriteria penggunaanya.Sedangkan kebanyakan orang awam tidak tahu dan memahami kode tersebut diantaranya:

1
Botol jenis PETE/PET ini disarankan hanya untuk sekali pakai. Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker dalam jangka panjang.
2
HDPE di bawah segitiga. Biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, Tupperware, galon air minum, kursi lipat dan lain-lain. Disarankan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
3
PVC yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang. Ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap) dan botol-botol. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
4
LDPE yaitu plastik tipe cokelat (thermoplastic, dibuat dari minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini
5
Photobucket
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting untuk bayi.
6
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen wanita yang berakibat masalah reproduksi, dan pertumbuhan sistem syaraf, juga bahan ini sulit didaur ulang.
7
Tertera logo daur ulang dengan angka 7 di tengahnya, serta tulisan OTHER dapat dtemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan.
SAN n ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia n suhu, kekuatan, kekakuan dan tingkat kekerasan yg telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi.nSedangkan ABS biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun minuman. PC (polycarbonate) dpt ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak batita (sippy cup), botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas..
Sumber: http://danish56.blogspot.com

Kesimpulan yang didapat dari tanda klasifikasi tersebut:  Hati-hati dalam  menggunakan plastik, khususnya kode 1, 3, 6 dan 7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai! Cukup aman bila menggunakan plastik dengan kode 2, 4, 5 dan 7 (SAN atau ABS)

B.     Hidup Sehat dengan Labu Botol
Labu botol sebagai tempat menyimpan air bukanlah suatu hal baru, mengingat bahwa labu botol inilah sebagai cikal bakal penggunaan minuman dalam kemasan ditemukan.
Labu adalah salah satu jenis sayuran yang berasal dari tanaman rambat serta memiliki jenis yang beragam. Bernama latin Lageneria vulgaris, merupakan sayuran asal Afrika yang pertama dibudidayakan oleh manusia. Labu memiliki banyak jenis, di antaranya labu kuning, labu air, labu botol, dan labu waluh atau labu siam. Labu memiliki rasa yang sama, manis, renyah, dan menyegarkan. Hanya saja setiap labu memiliki bentuk dan tekstur kulit yang berbeda.
Labu botol ini, sudah banyak dibudidayakan di daerah tropis, terutama India, Sri Langka, Indonesia, Malaysia, Filipina, China, Afrika tropis dan Amerika Selatan. Varietas tanaman ini sangat beragam. Ada yang berbentuk bulat, lonjong, ataupun seperti botol. Ciri khas labu botol Indonesia berwarna hijau tua dengan belang-belang putih yang tidak beraturan dengan pinggang agak panjang. Sebagai tanaman tropis semusim dengan masa tumbuh yang pendek tidak sulit untuk membudidayakan tanaman ini. Kebanyakan orang sudah mengetahui tentang cara menanam labu botol dengan sifatnya yang merambat itu. Pemangkasan secara benar tanaman ini akan mendorong produksi buah labu botol, tetapi bila salah melakukannya justru tidak akan menghasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan.(Sumber: Gourd Reserve)
Dari sekian jenis labu, labu botol lah yang memiliki khasiat lebih untuk memelihara kesehatan tubuh antara lain: menjaga suhu tetap dingin, gangguan kantung kemih, rendah kalori dan lemak, berat badan, memeliharan kulit, insomnia, dan sebagai elektrolit tubuh. Selain manfaat isi dari labu tersebut, yang cukup menarik bagi penulis bahwa kulit labu yang memiliki warna hijau dengan tekstur kulit keras, dapat dimanfaatkan  sebagai tempat penyimpanan air setelah labu dikeringkan. Berikut langkah-langkah pengelolaannya:
1.    Sebelum memetik perhatikan bahwa tanaman ini sudah mati dan gagang labu botol benar-benar telah kering bila tidak buah tersebut akan mengkerut.
2.    Pilihlah labu botol yang masih segar dan baru dipetik untuk menghasilkan cangkang berwarna cerah dan mudah dilukis.
3.    Bersihkan labu botol dengan cara menyisik
4.    Setelah membersihkan kulit labu, letakkan dalam bak cuci dengan air yang mengalir dan secara pelan bersihkan lapisan kulit yang masih tersisa sampai permukaan labu terasa halus dan rata.
5.    Keringkan labu botol. Untuk labu botol yang cukup besar kulitnya akan selalu lembab sehingga memudahkan bagi tumbuh dan berkembangnya jamur yang akhirnya akan menimbulkan bintik kotor pada labu. Untuk membersihkannya mudah sekali yaitu dengan mengelap setiap 1 – 2 hari sekali dengan kain lap basah Atau dengan cara kedua yaitu mengeringkan labu botol dalam oven dengan suhu yang hangat saja sekitar 175 derajat Fahreinheit (lebih kurang 80 derajat Celcius).
6.    Labu botol yang kecil akan kering dalam 1 – 2 hari, sedangkan labu yang lebih besar membutuhkan beberapa hari dengan meletakkan dalam oven selama 12 – 18 jam perhari, jadi tidak terus menerus. Cara untuk mengetahui labu botol sudah kering atau belum adalah dengan memukulkan labu pelan-pelan ke tangan untuk melepaskan benih dari tempatnya. Sekali terdengar suara berderak-derak di dalamnya , itu tandanya labu botol sudah kering dan siap dipakai. 
Dalam sejarahnya, labu ini merupakan salah satu labu pertama yang dibudidayakan manusia hampir diseluruh dunia untuk digunakan sebagai botol minuman. Botol minum yang digunakan St.Yakobus pun terbuat dari labu botol. Bukti bahwa fungsi tanaman ini dikenal diseluruh dunia sejak zaman dulu kala. Mungkin sebagian dari kita mengenal botol minuman dari Cina-lah yang bentuknya serupa dengan bentuk tanaman ini. Apalagi untuk penggemar film silat Cina, pasti mengidentikkan botol minuman ini dengan botol tuak Cina seperti tampak di film Drunken Master. Padahal bukan cuma orang-orang daratan Cina yang menggunakan botol minuman dari tanaman labu-labuan ini. Orang-orang di Afrika, Eurasia, dan Amerika pun menggunakannya sejak lama. Salah satu buktinya adalah seperti yang tampak pada patung Santo Yakobus yang terdapat di halaman gereja Santo Yakobus, Kelapa Gading, Jakarta ini.
Tinggalkan Minuman Kemasan dan Mulai Hidup Sehat dengan Labu Botol
Berbagai upaya juga dilakukan untuk mengurangi bahaya minuman kemasan. Pembinaan 3R yaitu Reduce atau pengurangan jumlah sampah minuman kemasan yaitu dengan menggunakan wadah yang khusus digunakan untuk makanan dan minuman sebagai pengganti wadah plastik, Reuse atau penggunaan kembali sampah – sampah minuman kemasan ang masih bisa digunakan, dan Recycling atau pendaur ulangan sampah minuman kemasan untuk dijadikan barang lain yang mempunyai nilai guna maupun nilai jual membuat bunga dan perkakas.
Kenyataan dari upaya-upaya yang telah dilakukan sebelumnya tersebut kurang efektif. Daur ulang dan pelarangan penggunaan minuman kemasan tidak bisa dijalankan dengan baik di Indonesia, bahkan belum ada negara di dunia yang sudah dapat melarang penggunaan plastik untuk kemasan makanan. Larangan penggunaan minuman kemasan yang dilaksanakan pada beberapa Negara hanya berkaitan dengan masalah lingkungan. Pemanfaatan bakteri Pseudomonas putida juga kurang efektif sebab proses biologi yang dilakukan bakteri tersebut menghasilkan produk sampingan yang masih beracun, yaitu toluene (Budiman, 2009).
Adakah cara yang termudah yang bisa kita lakukan? Ada.,caranya kita harus memakai labu botol, Apa itu labu botol? Labu botol adalah sejenis sayuran yang disamping dagingnya dapat bermafaat bagi kesehatan tubuh, kulitnya dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan air minum yang  sehat bagi tubuh juga fleksibel bisa kita gunakan kemana-mana.  
Mengapa harus labu botol? Pemakaian labu botol memiliki berbagai keuntungan, selain cara untuk berhemat, memakai labu botol dapat mengurangi sampah dan penyebab pencemaran. Apabila labu botol sudah tidak digunakan lagi, maka dapat dibusukkan dan di buat kompos. Bayangkan, berapa juta botol plastik yang bisa kita hemat jika kita memakai labu botol. Sudah tidak jamannya lagi mengganggap untuk menyelamatkan bumi harus dengan tindakan yang besar, menanam 1 juta pohon atau berhenti sama sekali tidak memakai kendaraan! Bersahabat dengan alam tidak harus dengan sesuatu yang ekstrim, tetapi dapat kita lakukan dari sesuatu yang kecil, contohnya memakai labu botol dan dapat kita mulai dari diri kita sendiri. Sesuatu yang kecil tersebut, jika menjadi sebuah gerakan yang massif dan besar, tentunya akan memiliki dampak yang besar pula. Diantaranya apabila labu botol dibudayakan sebagai pengganti tempat penyimpanan air minum kemasan maka dapat menggiatkan kembali sektor pertanian bangsa Indonesia sebagai negara agraris umumnya dan kemakmuran bagi kaum petani khususnya.
Bagaimanapun manusia mempunyai ketergantungan terhadap teknologi. Pada hakikatnya teknologi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia dan membuatnya lebih efektif, efisien dan tentunya mudah. Kita tidak bisa melawan pembangunan, yang kita lakukan hanyalah berteman.


BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Banyak cara yang dapat di lakukan untuk menjaga lingkungan, salah satunya yang paling mudah adalah mengurangi penggunaan minuman kemasan sekali pakai setiap harinya. Karena kemasan atau botol air minum tersebut tidak hanya berdampak bagi lingkungan tapi juga bagi kesehatan kita. Bantu selamatkan bumi dengan membawa labu botol kemanapun dan dimanapun. Oleh karena itu, mulai sekarang biasakan membawa air minum yang disimpan di wadah yang aman. Selain aman bagi tubuh kita, juga membantu mengurangi sampah kemasan sehingga mengurangi beban bagi lingkungan kita.
B.  Saran
1.      Mengubah budaya masyarakat meninggalkan minuman kemasan dan beralih menggunakan labu botol bukan hal gampang. Tanpa ada transformasi pengetahuan, pemahaman, kampanye yang kencang. Ini tak bisa dilakukan oleh pejabat setingkat Kepala Dinas seperti terjadi sekarang. Itu harus melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan, departemen agama, dan mungkin Depkominfo.
2.      Kepala sekolah membuat kebijakan yang mewajibkan peserta didik membawa labu botol sebagai tempat menyimpab bekal air minum ketika ke sekolah dan selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan membawa bekal dalam wadah yang bisa digunakan berulang kali.
3.      Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah.


DAFTAR PUSTAKA
b http://www.kabarinews.com/printFriendly.cfm?articleID=33398. Diunduh 22 Februari 2012

Edukasia.

https://penanusantara.wordpress.com/2011/08/29/labu-botol-serba-guna-untuk-serba-kebutuhan.

http://www.scribd.com/doc/35281251/


1 comment:

Keunggulan Geostrategis Indonesia

letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...