Kehidupan Masyarakat Masa Praaksara
No
|
Masa/Jaman
|
Ciri Kehidupan Masyarakat
|
Alat yang digunakan
|
1
|
Paleolitikum
|
1.
Hidupnya berpindah-pindah (nomaden).
2.
Berburu dan meramu (Food Gathering)
3.
Alat terbuat dari batu yang masih kasar
4.
Belum mengenal kepercayaan.
|
Di
Indonesia tradisi pembuatan alat pada masa Paleolitik dikenal 3 macam bentuk
poko, yaitu tradisi kapak perimbas-penetak (chopper choping-tool complex),
tradisi serpih-bilah (flake-blade), dan alat tulang-tanduk (Ngandong
Culture) (Heekeren 1972)
|
2
|
Mesolitikum
|
1.
Hidupnya sudah menetap tinggal di gu-gua maupun di pantai.
2.
Sudah mengumpulkan makanan dan becocok tanam (food producing)
3.
Alat tidak hanya terbuat dari batu akan tetapi sudah terbuat dari tulang
4.
Sudah mulai mengenal kepercayaan
|
Pada
masa ini berkembang 3 tradisi pokok pembuatan alat di Indonesia yaitu tradisi
serpih-bilah (Toala Culture), tradisi alat tulang (Sampung Bone
Culture), dan tradisi kapak genggam Sumatera (Sumatralith).
|
3
|
Neolitikum
|
1.
Hidupnya sudah menetap (sedenter).
2.
Memiliki kemampuan bercocok tanam.
3.
Peralatan sudah dihaluskan dan diberi tangkai.
4.
Alat tidak hanya terbuat dari batu akan tetapi sudah terbuat dari logam,
dan tanah.
5.
Menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.
|
Kemahiran
mengupam alat batu telah melahirkan jenis alat seperti beliung persegi, kapak
lonjong, alat obsidian, mata panah, pemukul kulit kayu, gerabah, serta perhiasan
berupa gelang dari batu dan kerang.
|
4
|
Paleometalik
|
1.
Menetap di desa-desa terutama daerah pegunungan, dataran rendah dan tepi
pantai.
2.
Sudah ada teknik pembuatan benda dari logam dengan teknik pembuatan
teknik tempa dan teknik cetak.
3.
Sudah mengenal upacara penguburan.
|
Hasil
utama benda perungu pada masa paleometalik ini meliputi nekara perunggu,
kapak perunggu, bejana perunggu, patung perunggu, perhiasan perunggu, dan
benda perunggu lainnya. Sedangkan benda-benda besi yang ditemukan antara lain
mata kapak, mata pisau, mata sabit, mata tembilang, mata pedang, mata tombak,
dan gelang besi. Pada prinsipnya teknik pengerjaan artefak logam ini ada dua
macam, yakni teknik tempa dan teknik cetak.
|
5
|
Megalithikum
|
1.
Sudah mengenal kepercayan animisme dan dinamisme.
2.
Membuat benda-benda pemujaan.
3.
Benda-benda tembuat dari batu besar
|
Menhir, Punden Berundak, Dolmen, Kubur batu, Sarcofagus, Arca batu, Waruga.
|
2. Berdasarkan isian tabel tersebut, jelaskan proses muncul dan berkembangnya kepercayaan pada masa praksara !
Jawab :
Sistem kepercayaan masyarakat praaksara di
Indonesia tidak terlepas dari kepercayaan asli masyarakat Indonesia. Dalam
kehidupan keagamaan di Indonesia, kepercayaan asli merupakan bentuk kerohanian
yang khas dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh karena itu, kepercayaan asli
sering disebut dengan agama asli atau religi. Kepercayaan manusia tidak
terbatas pada dirinya sendiri saja, akan tetapi pada benda-benda dan
tumbuh-tumbuhan yang berada di sekitarnya. Berdasarkan keyakinan tersebut,
manusia menyadari bahwa makhluk halus atau roh itu memiliki wujud nyata dan
sifat yang mendua, yaitu sifat yang membawa kebaikan dan sifat yang
mendatangkan keburukan. Adanya keyakinan-keyakinan itulah yang kemudian mendorong berkembang
beberapa kepercayaan di Indonesia, diantaranya animisme, dinamisme dan totemisme.
No comments:
Post a Comment