Kedatangan Jepang di Indonesia
1.
Kebijakan yang
dilakukan pemerintah pendudukan Jepang ketika menguasai Indonesia:
Dokumen Dokumen itu
berjudul ”Asas-asas mengenai
pemerintahan terhadap wilayah-wilayah selatan” (Nugroho Susanto,
1993). Hal-hal yang relevan dalam dokumen tersebut adalah:
a.
Sasaran
pemerintahan-pemerintahan militer adalah:
1)
memulihkan
ketertiban umum;
2)
mempercepat
penguasaan sumber-sumber yang vital bagi pertahanan nasional; dan
3)
menjamin
berdikari di bidang ekonomi bagi personel militer.
b.
Status
terakhir wilayah-wilayah yang diduduki dan pengaturannya di masa depan akan
ditentukan secara terpisah.
c.
Dalam
pelaksanaannya pemerintahan militer, organisasi-organisasi pemerintahan yang
ada akan dimanfaatkan sebanyak mungkin, dengan menghormati struktur
organisasi yang lampau dan kebiasaan-kebiasaan pribumi.
d.
Penduduk
pribumi akan dibina sedemikian rupa sehingga mempunyai kepercaya-an kepada
pasukan-pasukan Kemaharajaan, dan penggairahan secara prematur daripada
gerakan-gerakan kemerdekaan pribumi harus dihindarkan.
2.
Pada awal
kekuasaannya Jepang di Indonesia wilayah Indonesia dibagi dalam 3 zona
wilayah:
Jepang memberlakukan tiga
pemerintahan militer di Indonesia, yaitu:
a.
Tentara Keenambelas dipulau
Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta.
b.
Tentara Keduapuluhlima
dipulau Sumatera dengan pusatnya di Bukittinggi.
c.
Armada Selatan Kedua di
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Barat, dengan pusatnya
di Makasar
Menurut M.C Ricklefs dalam bukunya yang
berjudul Sejarah Indonesia Modern, kebijakan politik tersebut terkait dengan
perbedaan kondisi sumber daya yang tersedia. Sebagai contoh Jawa dianggap
sebagai daerah yang secara politik paling maju dengan sumber daya utama
manusia, namun secara ekonomi kurang penting. Kebijakan-kebijakan Jepang di
sana membangkitkan rasa kesadaran nasional yang lebih mantap daripada kedua
wilayah yang lain. Oleh karena itu Jawa mendapat perhatian yang lebih,
terkait dengan perkembangan-perkembangannya bagi masa yang akan datang.
Sedangkan Sumatera dan daerah yang lain mempunyai arti yang penting karena
sumber-sumber strategisnya dan sifat penjajahan di daerah ini pada akhirnya
sangat menindas.
3.
Pada awal
kekuasaan Jepang di Indonesia, langkah politik sangat keras, tetapi mengapa
pada akhirnya Jepang mengambil langkah politik partisipasi untuk rakyat
Indonesia dalam pemerintahan pendudukan Jepang
Jepang
mengalami kekalahan beruntun yang dimulai dari kekalahan dalam pertempuran di
Laut Karang. Kekalahan yang beruntun ini menimbulkan kekacauan dalam tubuh
pemerintahan Jepang pada saat itu. Sehingga langkah politik yang tadinya
sangat keras berubah menjadi langkah politik partisipasi. Hal ini dimaksudkan tidak lain agar pengaruh
Jepang di negeri-negeri yang didudukinya tetap dapat dipertahankan dan rakyat
Indonesia tetap membantu Jepang yang sudah berbaik hati memberikan
kemerdekaan
4.
Sejak
tahun 1943 Jepang mengalami kemunduran pada Perang Dunia II :
Setelah
Sekutu bertindak ofensif dalam Perang Pasifik, Jepang mulai mengalami
kekalahan demi kekalahan .Pada tanggal 4 Mei 1942 kekuatan Sekutu berhasil
memenangkan pertempuran di Laut Karang. Pasukan Jepang juga mengalami
kekalahan di Guadalcanal pada tanggal 6 November 1942. Selanjutnya terjadi
kekalahan yang luar biasa pada 1 Maret 1943 dalam pertempuran di laut di
dekat Kepulauan Bismarck dengan gugurnya Laksamana Yamamoto.
Pada
bulan Juli 1944 Kepulauan Saipan yang letaknya berdekatan dengan Jepang dapat
dikuasai Sekutu bahkan tentara Jepang di Kepulauan Solomon dipukul mundur
oleh pasukan Amerika Serikat yang dilanjutkan dengan dikuasainya Irian dan
Moratai oleh pasukan Sekutu.
Pada
tanggal 20 Oktober 1944, tentara Amerika Serikat yang dipimpin oleh Jenderal
Douglash Mac Arthur berhasil mendarat di Kepulauan Leyte, Philipina. Pada
tanggal 19 Februari 1945, Benteng Iwo Jima gagal dipertahankan oleh Jepang.
Pasukan Sekutu juga berhasil memasuki bagian-bagian wilayah Indonesia seperti
Halmahera, Ambon, Manado, Surabaya, dan Balikpapan.
|
No comments:
Post a Comment