Wednesday 13 November 2019

KEGIATAN KONSUMSI

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan kegiatan konsumsi
Jawab:
Description: Hasil gambar untuk KonsumsiKonsumsi dapat diartikan secara umum sebagai pengeluaran untuk barang dan jasa seperti makanan, pakaian, mobil, pengobatan perumahan. Konsumsi merupaka kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Seorang konsumen bersedia membeli sesuatu barang, karena barang tersebut mempunyai kegunaan baginya.  Nilai  kegunaan  setiap  barang  dan  jasa  bagi  masing-masing orang tidaklah sama sehingga keputusan seseorang mengkonsumsi barang maupun jasa tertentu menjadi bervariasi. Sedangkan pengertian konsumsi menurut para ahli adalah.
ü  Milton Friedman
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah jumlah seseorang dalam membeli barang atau jasa yang sesuai dengan pendapatan seseorang yang dihasilkannya.
ü  Chaney
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah seluruh aktivitas yang dilakukan oleh individu atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu Chaney juga mengungkapkan bahwa terjadinya konsumsi juga akan mendorong manusia lain untuk berinteraksi kepada sesamanya.
ü  Durkhemian
Memberikan pengertian bahwa
 konsumsi adalah prilaku yang aktif dan tersusun secara kolektif karena adanya paksaan moral dan institusi untuk mempertahankan kehidupannya.
ü  Braudrillard
Memberikan pengertian bahwa konsumsi adalah sistem yang dijalanakn oleh seseorang untuk bersatu dengan yang lainnya, melalui proses kegiatan yang dipandang untuk mempertahankan kehidupan yang dijalankan.
ü  Weber
Sebagai tokoh yang dikenal dalam
 ilmu sosiologi ini,  max weber berpendapat bahwa konsumsi adalah selera yang menjadi pengikat kelompok untuk berkompetisi dalam bentuk penggunaan barang secara simbolik.
ü  Gossen
Memberikan pengertian bahwa
 konsumsi adalah suatu kebutuhan individu atau kelompok yang wajib memenuhi sebagai ukuran memperoleh tingkat kepuasan.
ü  7 pengertian konsumsi menurut para ahli yang berasal dari disiplin ilmu yang berebda, yaitu ekonomi dan sosiologi tersebut dapat ditararik kesimpulan bahwa konsumsi adalah suatu kegiatan pengeluaran yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi hajat hidupnya, proses memenuhi kebutuhan hidup tersebut sesuai dengan tingkat penghasilan yang di peroleh.
2.      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi seseorang
Jawab:
Faktor yang mempengaruhi konsumsi :
1)   Penyebab Faktor Demografi

a)    Analisis lingkungan. Bagi pengembangan strategi pemasaran, analisis ini dibutuhkan tidak hanya terbatas pada rincian analisis kesempatan dan ancaman saja, tetapi juga untuk menentukan tinggi rendahnya konsumsi.
b)   Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk suatu wilayah sangat mempengaruhi tingkat konsumsi wilayah tersebut. Wilayah dengan penduduk yang sedikit, tingkat konsumsinya rendah demikian sebaliknya.
2)   Penyebab Faktor Lain

a)   Kebiasaan Adat Sosial Budaya

Suatu kebiasaan di suatu wilayah dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Di daerah yang memegang teguh adat istiadat untuk hidup sederhana biasanya akan memiliki tingkat konsumsi yang kecil. Sedangkan daerah yang memiliki kebiasaan gemarpesta adat biasanya memiliki pengeluaran yang besar.
b)   Gaya Hidup Seseorang

Seseorang yang berpenghasilan rendah dapat memiliki tingkat pengeluaran yang tinggi jika orang itu menyukai gaya hidup yang mewah dan gemar berhutang baik kepada oranglain maupun dengan kartu kredit.

Sedangkan menurut Keynes selain pendapatan, terdapat 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi yaitu faktor objektif dan faktor subyektif.
1)  Faktor Objektif terdiri dari :

a)  Harga

Keynes mengatakan bahwa perubahan harga yang cukup besar akan menyebabkan perubahan daya beli masyarakat yang besar pula. Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jikaharga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen
akan naik. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan
b)  Kebijakan Fiskal

Salah satu instrumen kebijakan fiskal, yaitu pajak sangat mempengaruhi besarnya pendapatan yang digunakan untuk konsumsi. Semakin besar tarif pajak yang berlakuterhadap barang dan jasa, semakin tinggi harga tersebut. Artinya, pendapatan rill masyarakat menurun sehingga konsumsi mereka pun menurun.
c)  Suku Bunga

Faktor yang menarik seseorang untuk menabung atau investasi adalah suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Jadi, besar kecilnya suku bunga akan mempengaruhi keputusan konsumsi seseorang.
2)  Faktor Subyektif

Faktor yang berasal dari kondisi yang dialami oleh setiap orang. Faktor subjektif tidak selalu mempunyai pengaruh yang sama pada setiap orang. Faktor Subjektif dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

a)  Prinsip hati-hati dalam membelanjakan uangnya dengan cara mengurangi konsumsi dengan menyisihkan sebagian pendapatnnya untuk menghadapi kesulitan di masa yang akan datang.
b)  Kekayaan (warisan) Seseorang yang mempunyai kekayaan dari warisan atau tabungan akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk konsumsi.



3.      Jelaskan perbedaan antara Hukum Gossen 1 dan 2, dan berikan contoh!
Jawab:
Perbedaan Hukum Gossen I dan II adalah sebagai berikut.
ü  Hukum Gossen 1

Dari konsumsi bersifat vertikal lahirlah Hukum Gossen I. Jika pemenuhan kebutuhan akan satu jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat manfaat (utility) yang dirasakan orang yang mengkonsumsi suatu barang, pertama kali tinggi, kedua menurun, ketiga, keempat dan seterusnya menurun terus. Hukum Gossen I mempunyai kelemahan karena dalam praktik, orang tidak akan memuaskan satu macam kebutuhan sampai sepuas-puasnya, tetapi setelah mencapai titik kepuasan tertentu akan menyusul kebutuhan yang lain, hal ini karena kebutuhan itu bermacam-macam.
ü  Hukum Gossen II
Berdasarkan pola konsumsi bersifat horizontal lahirlah Hukum Gossen II karena pada kenyataannya konsumen memerlukan bermacam-macam jenis barang dan jasa. Dengan sumber dana terbatas konsumen harus mencari kombinasi unit dari berbagai jenis barang, agar semua kebutuhannya bisa terpenuhi dan kepuasan maksimal bisa tercapai.

*      Contoh Hukum Gossen I
Untuk memahami hukum Gossen 1, berikut adalah contohnya. 
Setelah seharian bekerja Andi merasa sangat lapar. Satu porsi nasi beserta lauk-pauknya akan memberikan kepuasan total yang amat besar bagi Andi. Sehingga, bisa dinilai sebesar 10 util (util = satuan kepuasan). Karena masih merasa lapar, Andi menambah satu porsi lagi. Tetapi, karena perut Andi sudah terisi oleh porsi nasi pertama, kepuasan yang diperoleh karena memakan porsi nasi kedua tidak sebesar 10 util, melainkan hanya 6 util.
Dengan demikian, kepuasan total yang diperoleh setelah makan dua porsi nasi akan berjumlah 16 util. Jika Andi masih bernafsu untuk menambah dengan porsi ketiga, bukan tidak mungkin Andi akan menjadi sakit karenanya. Sehingga, bukan kepuasan yang Andi peroleh melainkan penderitaan.
Karena tidak memberikan kepuasan, manfaat porsi nasi ketiga menjadi negatif sebesar –5 util dan kepuasan total yang diperoleh dari tiga porsi nasi tersebut 11 (lihat tabel 1).
Tabel 1. Hubungan Jumlah Barang yang Dikonsumsi dengan Kepuasan Total dan Kepuasan Marginal yang Diperoleh Tabel 1. Hubungan Jumlah Barang yang Dikonsumsi dengan Kepuasan Total dan Kepuasan Marginal yang Diperoleh
Jumlah Porsi Nasi yang
Dikonsumsi
Kepuasan Total
(Total Utility)
Kepuasan Marginal
(Marginal Utility)
0
0
0
1
10
10 = (10 – 0)
2
16
6 = (16 – 10)
3
11
–5 = (11 – 16)

Pada tabel di atas, kolom marginal utility memperlihatkan adanya penurunan dari 10 sampai –5. Setelah makan pada porsi ke-1 kenikmatan dinilainya 10 util. Pada porsi ke-2, tambahan kenikmatan menurun sehingga dinilai 6 util dan kepuasan total bertambah menjadi 16 util. Pada porsi ke-3, kepuasan menjadi negatif (–5). Apabila kepuasan total dan kepuasan marginal ditampilkan dalam bentuk grafik maka kurvanya seperti berikut ini. Kurva ini menunjukkan hubungan antara jumlah barang yang dikonsumsi dengan tingkat kepuasan yang diperoleh.
Description: Kurva kepuasan total
Gambar 1. Kurva kepuasan total (TU).

Description: Kurva kepuasan marginal
Gambar 2. Kurva kepuasan marginal (MU).
Gejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional seperti dijelaskan di atas dikenal sebagai The Law of Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan yang Terus Menurun). Hukum ini dikenal sebagai Hukum Gossen 1. 
Selengkapnya Hukum Gossen I berbunyi: 
"Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang."

Hukum Gossen I tersebut menyatakan pemuasan kebutuhan secara vertikal yaitu pemuasan satu macam kebutuhan yang dilakukan secara terus-menerus, sehingga kenikmatannya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya dicapai titik kepuasan. Namun, Hukum Gossen I mempunyai kelemahan. Dalam praktik, orang tidak akan memuaskan satu macam kebutuhan sampai sepuas-puasnya, tetapi setelah mencapai titik kepuasan tertentu akan menyusul kebutuhan yang lain, hal ini karena kebutuhan itu bermacam-macam. Maka Hukum Gossen I dilengkapi dengan Hukum Gossen II (simak pendalaman materi berikutnya).

*      Contoh Hukum Gossen II
Hukum Gossen 1 membatasi jumlah objek konsumsi, yaitu satu jenis barang. Pada kenyataannya konsumen memerlukan bermacam-macam jenis barang (dan jasa). Dengan sumber dana terbatas konsumen harus mencari kombinasi unit dari berbagai jenis barang, agar semua kebutuhannya bisa terpenuhi dan kepuasan maksimal bisa tercapai.
Masalah tersebut dirumuskan dalam Hukum Gossen 2 yang berbunyi: 
"Seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa hingga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang." 
Pembelian berbagai barang ini sedemikian rupa hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan kepuasan marginal yang sama. Apakah itu pengeluaran untuk membeli barang yang satu atau untuk membeli barang yang lain.
Coba Anda baca kembali materi tentang kelangkaan di Sumber Daya Ekonomi.
Berdasarkan Hukum Gossen 2 ini, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya yang bermacam-macam sampai pada tingkat intensitas yang sama. Ada kebutuhan akan makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan lain-lain. Nah, dari kebutuhan pada tingkat intensitas yang sama, seseorang tidak akan menghabiskan uangnya hanya untuk membeli pakaian saja. Akan tetapi, uang yang dimilikinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya sesuai dengan tingkat kebutuhannya.
Contoh :
Togar mempunyai penghasilan Rp600.000,00. Untuk memenuhi semua kebutuhannya selama satu bulan diperlukan Rp750.000,00. Bagaimana caranya agar Togar dapat menggunakan uangnya seekonomis mungkin dan kepuasan maksimum tercapai? Simak terus uraian berikut.
Togar perlu membuat tabel pemuasan kebutuhan secara vertikal dan horizontal. Secara horizontal dari data jenis kebutuhan yang harus dipenuhinya, misalnya makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan, secara vertikal diurutkan jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Berdasarkan jenis dan jumlah kebutuhan, dibuatkan nilai kepuasan dari yang tertinggi sampai terendah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.


Tabel 2. Pemuasan Kebutuhan Secara Vertikal dan Horizontal
Jumlah
Makan
Pakaian
Perumahan
Kesehatan
Kesenangan
1
10
2
9
9
3
8
8
8
Dari tabel di atas, terlihat bahwa makan mempunyai nilai tertinggi yaitu 10, pakaian 9, perumahan 8, kesehatan 7, dan kesenangan 6. Golongan kebutuhan marginal adalah kebutuhan ke-5, yaitu kebutuhan kesenangan. Jika seluruh penghasilan Togar digunakan untuk makan, nilai kepuasannya berjumlah 55. Hal ini tidak mungkin dilakukannya karena ia harus membagi uang sesuai intensitasnya (tingkatan) kebutuhan. Jika uang yang dimilikinya Rp 600.000,00 dan setiap satuan jumlah kebutuhan, misalnya dibutuhkan Rp 50.000,00, jumlah satuan kebutuhan yang terpenuhi, yaitu:
Description: http://latex.codecogs.com/gif.latex?\fn_cm%20\frac%7bJumlah\:%20uang%7d%7bKebutuhan\:%20per\:%20satuan%7d=\frac%7b600.000%7d%7b50.000%7d = 30 unit
Hukum Gossen II tersebut merupakan pemuasan kebutuhan secara horizontal. Pemuasan kebutuhan secara horizontal, yaitu pemuasan kebutuhan tidak bertumpu pada satu jenis barang saja, melainkan berusaha pula untuk memenuhi kebutuhan akan barang lainnya.

No comments:

Post a Comment

Keunggulan Geostrategis Indonesia

letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...