Masa Pra Aksara keterpaduannya
dengan Geografi, Ekonomi dan
Sosiologi
Soal:
Pada masa neolitikum, terjadi perubahan yang sangat cepat terhadap kemampuan
masayarakat (revolusi neolitik), khususnya dalam usaha memenuhi kebutuhan hidup
(mata pencaharian). Perubahan ini meliputi perubahan cara hidup dari pola
berpindah menjadi cara hidup menetap dengan sistem pertanian.
Kembangkan Keterpaduan Materi Masa Pra Aksara pada masa neolitikum ini dari sudut pandang Geografi, Ekonomi dan Sosiologi dalam Pembelajaran IPS Terpadu.
Kembangkan Keterpaduan Materi Masa Pra Aksara pada masa neolitikum ini dari sudut pandang Geografi, Ekonomi dan Sosiologi dalam Pembelajaran IPS Terpadu.
Jawaban:
Geografi :
Manusia masa neolitik sudah tidak
lagi menggantungkan hidupnya pada alam, tetapi sudah menguasai alam lingkungan
sekitarnya serta aktif membuat perubahan. Masyarakat mulai mengembangkan
penghidupan baru berupa kegiatan bercocok tanam sederhana dengan sistem slash
and burn, atau terjadi perubahan dari food gathering ke food
producing.
Ekonomi :
- Berbagaimacamtumbuhandanhewanmulaidijinakkandandipeliharauntukmemenuhikebutuhan
protein hewani, kegiatanberburu, danmenangkapikanmasihterusdilakukan.
- Pada masa inidiperkirakantelahmunculbentukperdagangan
yang bersifat barter. Barang yang dipertukarkan adalah hasil pertanian ataupun
kerajinan tangan. Adanya penemuan-penemuan baru ini menyebabkan masa ini oleh
v. Gordon Childe (1958) sering disebut sebagai masa Revolusi Neolitik, karena
kegiatan ini menunjukkan kepada kita adanya perubahan carahidup yang
kemudianmempengaruhiperkembangansosial, ekonomi, danbudayamanusia.
- Beberapapenemuanbaruberupapenguasaansumber-sumberalambertambahcepat.
- Melahirkanjenisalatseperti beliung persegi,
kapak lonjong, alat obsidian, mata panah, pemukulkulitkayu, gerabah,
sertaperhiasanberupagelangdaribatudankerang. Beliung persegi mempunyai bentuk
yang bervariasi dan persebaran yang luas terutama di Indonesia bagian barat.
Beliung tersebut terbuat dari batu rijang, kalsedon, agat,
dan jaspis. Sementara kapak lonjong tersebar di Indonesia bagian
timurdandidugalebihtuadaribeliungpersegi (Heekeren 1972).
- Gerabah yang merupakanunsur paling banyak
ditemukan pada situs-situsneolitik memerlihatkan pembuatan teknik tatap Bentuk
gerabah antara lain berupa periuk dan cawan yang memiliki slip merah
dengan hias gores dan tera bermotifkan garis lurus dan tumpal. Sedangkan alat
pemukul kulit kayu banyak ditemukan di Sulawesi dan Kalimantan. Demikian pula
mata panah yang sering dihubungkan dengan budaya neolitik, terutama ditemukan
di Jawa Timur dan Sulawesi.Kebudayaan Neolitikyang berupa kapak persegi dan
kapak lonjong yang tersebar ke Indonesia tidak datang/menyebar dengan
sendirinya, tetapi terdapat manusiapendukungnya yang
berperanaktifdalamrangkapenyebarankebudayaantersebut.
Sosiologi :
- Di masa ini
, karena pertanian dan peternakan dapat memberi makan penduduk dalam jumlah
yang lebih besar
- Masyarakat
masa neolitik mulai menunjukkan tanda-tanda cara hidup menetap di suatu tempat,
berkelompok membentuk perkam-pungan-perkampungan kecil.
No comments:
Post a Comment