Proses Masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
|
|
1. Peta jalur perdagangan yang menghubungkan
Eropa dan China Pusat dan Route Pelayaran dan perdagangan pada awal tarikh
masehi dalam modul F.
Kapal dagang yang
dari Jazirah Arab atau Teluk Parsi bergerak di sepanjang pantai Asia Selatan
(Gujarat, Malabar, Koromandel, Benggala) dan memasuki kepulauan Nusantara
terus Cina, demikian juga sebaliknya. Gujarat adalah pelabuhan yang penting
bagi kapal-kapal dagang atau jalur pelayaran dan perdagangan yang ramai di
singgahi oleh para pedagang.
Menurut Harun (1995)
ada dua jalur proses masuknya Islam ke Indonesia yakni jalur darat dan jalur
laut. jalur darat dari Bagda menuju Kabul Afghanistan, terus ke Kasmir, India
Utara, ke Kanton, ke Jeddah Laut Merah, ke Yaman, Oman Teluk Parsi (Irak),
Iran, Pakistan, Pantai Malabar, Ceilon, pantai Koromandel, Bangladesh, Birma,
dan masuk ke Indonesia.
a.
Jalur
Utara menghubungkan Cina dengan Eropa hingga Laut Mati, melalui Urumqi dan
Lembah Fergana. Jalur Tengah menghubungkan Cina dengan Eropa hingga tepian
Laut Meditrrannia, melalui Dun-huang, Kocha, Kashgar, menuju Persia. Jalur
Selatan menghubungkan Cina dengan Afghanistan, Iran dan India, melalui
Dun-huang dan Khotan menuju Bachtra dan Kashmir. Di Cina, Jalur Sutra
berujung di Changan atau Xian, ibukota kerajaan, ke arah barat melewati
koridor Gansu, menuju Dun-huang di sisi Gurun Taklimakan. Jalur utara mulai
dari Dun-huang dan Yu-men Guan, menyeberangi Gurun Gobi menuju Hami (Kumul),
lalu menyisir kaki Tian-shan di bagian utara Taklimakan. Setelah oasis
Turfan, menuju Urumqi dan Lembah Fergana untuk masuk Eropa hingga Laut Mati.
Jalur ini bercabang di Turfan, ke oasis Kucha, menuju Kashgar di kaki Pamirs.
b.
Jalur
selatan mulai Dun-huang, melewati Yang Guan, menyusuri sisi selatan
Taklimakan, melalui Miran, Hetian (Khotan) dan Shache (Yarkand), menuju utara
lalu menuju Kashgar. Masih ada beberapa cabang jalur, salah satunya bercabang
dari jalur selatan menuju sisi timur Gurun Taklimakan ke kota Loulan, lalu
bergabung dengan jalur utara di Korla.
2. a. faktor politik berkembangnya Islam
bersamaan dengan terjadinya pergolakan politik kerajaan Hindu Budha. Contoh
kasus tentang faktor politik adalah islamisasi di Jawa Timur. Bersamaan
dengan kegoncangan politik di Majapahit menjelang keruntuhannya, Islam muncul
menjadi kekuatan alternatif yang sulit ditolak masyarakat.
b.
faktor ekonomi antara lain munculnya kekuatan para pedagang Islam pada
pelabuhan-pelabuhan strategis di kepulauan Nusantara menjadi daya tarik luar
biasa bagi masyarakat Indonesia. Pedagang-pedagang Muslim dapat menunjukkan
sifat dan tingkah laku yang baik, dan pemahaman keagamaan yang tinggi
sehingga patut untuk dicontoh dan diikuti. Ketika kemudian banyak pedagang
dan bangsawan di daerah pelabuhan memeluk Islam maka masyarakat di sekitarnya
kemudian mengikuti memeluk Islam.
c.
faktor sosial dapat dijelaskan antara lain adalah penggunaan bahasa
melayu oleh para Mubaligh, sehingga Islam dengan mudah dapat di pahami oleh
penduduk Nusantara karena kedudukan bahasa Melayu sebagai bahasa penghubung (lingua
franca). Aspek sosial lainnya adalah adanya pandangan Islam yang tidak
mengenal strata, padahal sebelum kedatangan Islam masyarakat dipisahkan dalam
kasta Islam dianggap sebagai nilai pembebasan dan menjunjung persamaan dalam
masyarakat
d. Faktor budaya yang ikut mendukung
berkembang Islam di Indonesia yakni sebelum kedatangan Islam masyarakat
Indonesia mempunyai sikap relijius yang baik, sehingga kedatangan Islam yang
menawarkan sebuah keyakinan bukan hal yang asing. Sikap masyarakat Indonesia
yang terbuka menerima budaya asing telah memungkinkan terjadinya interaksi
dengan budaya Islam, kemampuan para mubaligh menggunakan sarana budaya untuk
memperkenalkan Islam menjadi saluran Islamisasi yang efektif.
Syarat yang mudah untuk menjadi muslim
(hanya dengan membaca syahadat) dan ritual yang sederhana merupakan daya
tarik yang cepat dapat diterima masyarakat Indonesia.
3. Bukti pengaruh Islam
terhadap sendi-sendi kehidupan :
a.
Politik : Kerajaan berganti menjadi Kesultanan, sehingga pemimpinnya
diganti dari gelar raja menjadi sultan
b. Sosial Budaya :
Seni Bangunan :- Masjid ( tempat
melaksanakan ibadah bagi umat Islam
- Menara (salah satu Assesories masjid)
- Makam
- Istana
Aksara :- Kaligrafi
Sastra : Syair
Suluk
Babad
Hikayat
Kesenian : - Tari
Seudati
- Debus
- Marawis
- Qosidah
Ekonomi : - para
pedagang mulai mengenal : - Zakat
Jariah
Infak
Budaya : - mulai
dikenal: - ucapan salam
Syukuran
Yasinan
Tahlilan
|
No comments:
Post a Comment