Keterpaduan Materi untuk Membelajarkan IPS Terpadu
|
1.
Setelah Anda memahami
tentang
Kegiatan
Ekonomi
jelaskan kegunaan mempelajari materi tersebut di dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi
ü Setiap manusia pasti berusaha mengatur
kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di
sektor kebutuhan manusia.
ü Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi
suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini
dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
ü Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam
mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial / masyarakat.
ü Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih
seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti ( cermat ) serta ekonomis.
ü Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih
seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan
bijak.
ü Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan
hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga,
tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari
keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.
ü Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang
agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.
2.
Sebagai Guru
IPS,
menurut Anda Tema/Sub Tema
apakah
yang dapat dikembangkan dengan
menggunakan materi Kegiatan Ekonomi ?
Jawab:
Tema/Sub Tema
yang dapat dikembangkan dengan
menggunakan materi Kegiatan Ekonomi
adalah “Kegiatan Produksi”
3.
Membelajarkan IPS kepada
peserta didik bukan melalui
pendekatan keilmuan namun kajian konsep dari
keempat ilmu (geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi) dengan geografi sebagai platformnya.
Tentukanlah konsep-konsep Geografi, Sejarah dan Sosiologi yang berkaitan dengan Konsep-konsep yang ada pada materi Kegiatan
Ekonomi
ketika Anda membelajarkan Tema/Sub Tema yang telah Anda
tentukan pada
soal no. 2!
Jawab:
ü Geografi : dari sudut pandang geografi
kegiatan produksi akan berkaitan dengan lokasi yang tepat untuk memproduksi suatu barang.
Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan
penduduknya relatif homogenya. Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan
cukup memadai. Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti
Upah Minimum Regional (UMR). hanya ada satu jenis alat transportasi. Biaya
angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. Terdapat persaingan
antarkegiatan industri. Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir
rasional.
Lokasi optimal dari suatu pabrik atau industri
yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas, sehingga dapat
dihasilkan pendapatan paling besar. Untuk membangun teori ini, Losch juga
berasumsi bahwa pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen, jika
disuplai oleh pusat (industri) volume penjualan akan membentuk kerucut.
Semakin jauh dari pusat industri semakin berkurang volume penjualan barang
karena harganya semakin tinggi, akibat dari naiknya ongkos transportasi.
Berdasarkan teori ini, setiap tahun pabrik akan mencari lokasi yang dapat
menguasai wilayah pasar seluas-luasnya. Di samping itu, teori ini tidak
menghendaki wilayah pasarannya akan terjadi tumpang tindih dengan wilayah
pemasaran milik pabrik lain yang menghasilkan barang yang sama, sebab dapat
mengurangi pendapatannya. Karena itu, pendirian pabrik-pabrik dilakukan
secara merata dan saling bersambungan sehingga berbentuk heksagonal. Suatu
lokasi dinyatakan menguntungkan apabila memiliki nilai susut dalam proses
pengangkutan yang paling rendah dan biaya transport yang paling murah. Teori
ini didasarkan pada asumsi bahwa:
o
Makin besar angka rasio susut akibat pengolahan maka makin besar
kemungkinan untuk penempatan industri di daerah sumber bahan mentah (bahan
baku), dengan catatan faktor yang lainnya sama.
o
Makin besar perbedaan ongkos transport antara bahan mentah dan barang
jadi maka makin besar kemungkinan untuk menempatkan industri di daerah
pemasaran.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap
massa mempunyai gaya tarik (gravitasi) untuk berinteraksi di tiap titik yang
ada di region yang saling melengkapi (regional
complementarity), kemudian memiliki kesempatan berintervensi (intervening opportunity), dan
kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability). Teori interaksi ialah teori mengenai
kekuatan hubungan-hubungan ekonomi (economic
connection) antara dua tempat yang dikaitkan dengan jumlah penduduk dan
jarak antara tempat-tempat tersebut. Makin besar jumlah penduduk pada kedua
tempat maka akan makin besar interaksi ekonominya. Sebaliknya, makin jauh
jarak kedua tempat maka interaksi yang terjadi semakin kecil.
Dari sudut pandang geografi maka kegiatan
produksi akan berkaitan dengan penyebab kegiatan produksi dilakukan. Teori
ini didasarkan pada konsep range (jangkauan) dan threshold (ambang). Range
(jangkauan) adalah jarak tempuh yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang
dibutuhkan masyarakat, sedangkan threshold (ambang) adalah jumlah minimal
anggota masyarakat yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan suplai barang.
Menurut teori ini, tempat yang sentral secara hierarki dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
o
Tempat sentral yang berhierarki 3 (K = 3), merupakan pusat pelayanan
berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah
sekitarnya, atau disebut juga kasus pasar optimal.
o
Tempat sentral yang berhierarki 4 (K = 4), merupakan situasi lalu
lintas yang optimum. Artinya, daerah tersebut dan daerah sekitarnya yang
terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan jalur lalu
lintas yang paling efisien.
o
Tempat sentral yang berhierarki 7 (K = 7), merupakan situasi
administratif yang optimum. Artinya, tempat sentral ini mempengaruhi seluruh
bagian wilayah-wilayah tetangganya.
Untuk
menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat di antaranya sebagai
berikut:
o
Topografi atau keadaan bentuk permukaan bumi dari suatu wilayah
relatif seragam sehingga tidak ada bagian yang mendapat pengaruh lereng atau
pengaruh alam lain dalam hubungannya dengan jalur angkutan.
o
Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak
memungkinkan adanya produksi primer yang menghasilkan padi-padian, kayu, dan
batubara.
ü
Sejarah
Secara umum,syarat berdirinya suatu
industri,antara lain :
o
Tersedianya bahan mentah (batu) dan sumber energi (alam/manusia)
o
Tersedianya tenaga kerja,baik tenaga bidang produksi maupun tenaga ahli
untuk dapat mengolah sumber-sumber alam
o
Tersedianya modal usaha dan jaringan transportasi serta komunikasi
yang baik
o
Tersedianya pasar (konsumen) baik dalam maupun luar negara
o
Menejemen yang baik dalam melancarkan serta mengatur segala sesuatu
dan juga diperlukan kemauan kerja keras dari masyarakat
o
Stabilitas politik dengan keamanan yang baik dan mantap
Selain
syarat-syarat diatas,jika kita akan membangun sebuah perindustrian,agar
beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan lokasi industri,yaitu
:
o
Letak lokasi industri harus jauh dari permukiman penduduk agar tidak
menimbulkan bahaya pencemaran bagi masarakat
o
Letak industri dekat dengan jalan raya atau rel kereta api guna
memudahkan transportasi dan distribusi hasil industri
o
Letak industri harus dekat dengan sumber air dan sumber tenaga lainnya
ü Sosiologi : dari
sudut pandang sosiologi maka kegiatan produksi akan berkaitan dengan manfaat
dari di hasilkannnya suatu barang untuk masyarakat.
Berikut
ini akan kita bahas mengenai orientasi industri atau penentuan lokasi suatu
pabrik yang berorientasi khusus pada salah satu sarat berdirinya suatu
industri.Dibawah ini,kita dapat membedakan orientasi lokasi industri
berdasarkan bahan baku,tenaga kerja,pasar,daya angkut,modal,teknologi,peraturan,dan
lingkungan.
a.
Orientasi lokasi bahan baku.
Faktor bahan baku sangat memengaruhi penentuan
letak lokasi industri.Dengan pertimbangan,terdapat beberapa keuntungan yang
diperoleh jika letak industridekat dengan sumber bahan baku.Industri yang
berorientasi pada bahan baku biasanya mempertimbangkan faktor atau
sarat-sarat dibawah ini.
o
Bahan baku yang digunakan mudah rusak
o
Pengakuan barang jadi lebih murah akibat dari faktor jarak yang
menguntungkan
o
Bahan baku yang digunakan cukup berat dan lebih berat daripada produk
yang dihasilkan. Contoh industri yang berorientasi pada lokasi bahan
baku,antara lain.
Industri
semen gersik,dibangun di kota Gersik Jawa timur karna terdapat bahan baku
semen,yaitu kapur.Kemudian,industri semen di Padalarang Jawa barat yang dekat
dengan perbukitan batu kapur di Padalarang
Industri
susu SGM dibangun di kota Jogjakarta dan Boyolali karena di kota tersebut
terdapat banyak peternak sapi perah
Industri
pertambangan emas dan minyak bumi dibangun di tempat terdapatnya penggalian,pengeboran
batuan emas,dan minyak bumi.
b.
Orientasi tenaga kerja
Industri yang berorientasi pada tenaga kerja
biasanya mempertimbangkan faktor upah pekerja karna biasanya usaha di bidang
industri menginginka biaya untuk tenaga kerja atau buruh tidak terlalu besar
(upah relatif murah) disertai oleh kemampuan pekerja yang siap
kerja.Kriteria-kriteria yang berhubungan dengan tenaga kerja ini,diantaranya
:
o
Lokasi yang berpotensi pada ketersedian tenaga kerja
o
Usia dan jenis kelamin tenaga kerja
o
Kualitas tenaga kerja
o
Upah kerja
o
Undang-undang ketenaga-kerjaan
Contoh
industri yang berorientasi pada lokasi tenaga kerja,antara lain :
o
Industri garmen atau tekstil,biasanya terdapat di kota-kota besar
seperti Jakarta,Bandung,Semarang,Surabaya.Contoh industri yang terdapat di
Bandung selatan (Majalaya,Rancaekek,Banjaran,dan Palasari)
o
Industri rokok kretek (Kudus)
o
Industri sepatu di Bandung,Jakarta,dan Surabaya
o
Industri mebel di Jepara,batik keris di Solo
c.
Orientasi lokasi di daerah pemasaran
Jenis
industri di lokasi ini biasanya mempunyai ciri-ciri hasil produksinya mudah
rusak,hasil produksinya mengalami perubahan yang cukup cepat serta sifat
teknologi dan sifat gengsi (konsumen) lebih di pentingkan.Misalnya,lokasi
dekat pasar besar di pusat kota lebih mahal dibandingkan dengan pasar kecil
di pinggiran kota.Contohnya,industri barang pecah belah dan industri
konveksi.
d.
Orientasi pada biaya angkutan
Industri yang berlokasikan pada
orientasi biaya angkutan,biasanya terdapat di daerah-daerah yamemiliki
kelancaran transportasiyang cukup baik.Artinya kondisi distribusi barang
masuk ataupun keluar lancar seperti lancarnya pengangkutan bahan-bahan dalam industri
sampai pada pemasaran hasil industri.Jadi terdapat hubungan antara
kondisi transportasi dan biaya angkut.
Transportasi
yang lancar dapat menekan biaya produksi.selain keempat faktor geografi
tersebut,penentuan lokasi industrijuga dipengaruhi oleh faktor-faktor non-geografis
dia antaranya :
o
Modal
Modal
merupakan faktor yang sngat penting dalam pembangunan industri.Modal
merupakan langkah awal dalam kegiatan rancang bangun dan modal berkaitan erat
dengan kebijakan pemerintah dalam hal kerja sama dengan negara-negara lain
dalam hal permodalan.Biasanya,bentuk kerja samanya dalam bentuk joint venture
ketika modal-modal yang berasal dari luar negri atau bangsa asing diberi
kesempatan untuk mendirikan industri di dalam negeri
o
Teknologi
Teknologi
juga erat kaitannya dengan faktor modal,semakin besar modal biasanya semakin
tinggi teknologi yang digunakan dalam pengolahan bahan atau barang-barang
industri.Selain itu,pengguna teknologi yang masih kurang sangat memengaruhi
hasil produksi yang dihasilkan.Contohnya,penguasaan teknologi antara tenaga
kerja indonesia dan tenaga kerja negara jepang.
o
Kebijakan pemerintah
Kebijakan
pemerintah sangat menunjang dalam kelancaran iklim usaha dalam kegiatan
industri.Penentuan lokasi perindustrian juga biasanya ditentukan oleh
pemerintah bahkan dari segi pengolahan yang bersifat ekstern masih diawasi
oleh pemerintah seperti UU pengolahan limbah,UMR,Jamsostek,dan lain-lain yang
berhubungan dengan kesejahteraan pekerja. Dalam menjamin kesejahteraan
pekerja,pemerintah mengadakan kebijakan dalam perlingkungan tenaga kerja
industri,seperti :
ü adanya kesepakatan kerja bersama (KKB) dan
perjanjian perburuhan antara tenaga kerja dan pengusaha
ü Pembentukan dewan keselamatan kerja dengan
anggota SPSI (serikat pekerja seluruh indonesia),pemerintah dan kodim,adanya
penyediaan sarana perumahan,progam bekerja sambil belajar,pengujian
lingkungan kerja
ü Pengaturan pengupahan
ü Adanya jaminan sosial bagi pekerja seperti
asuransi tenaga kerja (ASTEK) dan tabungan hari tua
o
Lingkungan
Faktor
ini berkaitan dengan pertimbangan bahwa letak lokasi industri sebaiknya jauh
dari pemukiman penduduk agar tidak menimbulkan
pencemaran(suara,tanah,udara,ataupun air)
|
Wednesday, 13 November 2019
Keterpaduan Materi untuk Membelajarkan IPS Terpadu
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keunggulan Geostrategis Indonesia
letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...
-
No. Instrumen Tes Kelebihan Kekurangan 1 Pilihan Ganda 1. D...
-
1. Apa yang membedakan semiotika Ferdinand de Saussure (1857-1913) dengan semiotika Charles Sanders Peirce (1839-1914)? Apa nilai g...
-
FILTRASI SEDERHANA DAN PENETRALAN pH AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN MEDIA DAUN PEPAYA (Penelitian di Perum Asabri Bumi Kiara Indah De...
No comments:
Post a Comment