Wednesday 13 November 2019

Keterpaduan Materi untuk Membelajarkan IPS Terpadu

 Keterpaduan Materi untuk Membelajarkan IPS Terpadu


1.    Setelah  Anda  memahami  tentang  Kegiatan  Ekonomi  jelaskan  kegunaan mempelajari materi tersebut di dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Manfaat mempelajari ilmu Ekonomi
ü  Setiap manusia pasti berusaha mengatur kebutuhan ekonominya, maka dari itu ilmu ekonomi sangat berperan penting di sektor kebutuhan manusia.
ü  Ilmu ekonomi sangat berperan penting bagi suatu daerah, baik daerah kecil maupun besar seperti negara, karena ilmu ini dapat meningkatkan taraf hidup Sumber Daya Manusia.
ü  Ilmu ekonomi sangat berperan penting dalam mengatur prinsip kebutuhan pokok sosial / masyarakat.
ü  Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar berjiwa Sosial dan bersifat teliti ( cermat ) serta ekonomis.
ü  Mempelajari ilmu ekonomi dapat melatih seseorang agar mampu mengatur atau mengelola nilai nominal dengan baik dan bijak.
ü  Mempelajari ilmu ekonomi sangat penting ,dan hal pokok bagi setiap masyarakat khususnya dalam ruang lingkup keluarga, tujuannya agar dapat dengan cermat mengatur skala prioritas kebutuhan dari keperluan yang terpenting/ mendesak terlebih dahulu.
ü  Mempelajari ilmu ekonomi melatih seseorang agar dapat mandiri dalam berwirausaha dan mengelola kebutuhanya.
2.    Sebagai  Guru  IPS,  menurut  Anda  Tema/Sub  Tema  apakah  yang  dapat dikembangkan dengan menggunakan materi Kegiatan Ekonomi ?
Jawab:
Tema/Sub Tema yang dapat dikembangkan dengan menggunakan materi Kegiatan Ekonomi adalah “Kegiatan Produksi”

3.    Membelajarkan IPS kepada peserta didik bukan melalui pendekatan keilmuan namun kajian konsep dari keempat ilmu (geografi, ekonomi, sejarah dan sosiologi) dengan geografi sebagai platformnya.
Tentukanlah konsep-konsep Geografi, Sejarah dan Sosiologi yang berkaitan dengan Konsep-konsep yang ada pada materi Kegiatan  Ekonomi  ketika Anda membelajarkan Tema/Sub Tema yang telah Anda tentukan pada soal no. 2!
Jawab:
ü  Geografi : dari sudut pandang geografi kegiatan produksi akan berkaitan dengan lokasi   yang tepat untuk memproduksi suatu barang. Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogenya. Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR). hanya ada satu jenis alat transportasi. Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. Terdapat persaingan antarkegiatan industri. Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional.
Lokasi optimal dari suatu pabrik atau industri yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas, sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar. Untuk membangun teori ini, Losch juga berasumsi bahwa pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen, jika disuplai oleh pusat (industri) volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat industri semakin berkurang volume penjualan barang karena harganya semakin tinggi, akibat dari naiknya ongkos transportasi. Berdasarkan teori ini, setiap tahun pabrik akan mencari lokasi yang dapat menguasai wilayah pasar seluas-luasnya. Di samping itu, teori ini tidak menghendaki wilayah pasarannya akan terjadi tumpang tindih dengan wilayah pemasaran milik pabrik lain yang menghasilkan barang yang sama, sebab dapat mengurangi pendapatannya. Karena itu, pendirian pabrik-pabrik dilakukan secara merata dan saling bersambungan sehingga berbentuk heksagonal. Suatu lokasi dinyatakan menguntungkan apabila memiliki nilai susut dalam proses pengangkutan yang paling rendah dan biaya transport yang paling murah. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa:
o    Makin besar angka rasio susut akibat pengolahan maka makin besar kemungkinan untuk penempatan industri di daerah sumber bahan mentah (bahan baku), dengan catatan faktor yang lainnya sama.
o    Makin besar perbedaan ongkos transport antara bahan mentah dan barang jadi maka makin besar kemungkinan untuk menempatkan industri di daerah pemasaran.
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap massa mempunyai gaya tarik (gravitasi) untuk berinteraksi di tiap titik yang ada di region yang saling melengkapi (regional complementarity), kemudian memiliki kesempatan berintervensi (intervening opportunity), dan kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability). Teori interaksi ialah teori mengenai kekuatan hubungan-hubungan ekonomi (economic connection) antara dua tempat yang dikaitkan dengan jumlah penduduk dan jarak antara tempat-tempat tersebut. Makin besar jumlah penduduk pada kedua tempat maka akan makin besar interaksi ekonominya. Sebaliknya, makin jauh jarak kedua tempat maka interaksi yang terjadi semakin kecil. 
Dari sudut pandang geografi maka kegiatan produksi akan berkaitan dengan penyebab kegiatan produksi dilakukan. Teori ini didasarkan pada konsep range (jangkauan) dan threshold (ambang). Range (jangkauan) adalah jarak tempuh yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat, sedangkan threshold (ambang) adalah jumlah minimal anggota masyarakat yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan suplai barang. Menurut teori ini, tempat yang sentral secara hierarki dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
o   Tempat sentral yang berhierarki 3 (K = 3), merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya, atau disebut juga kasus pasar optimal.
o   Tempat sentral yang berhierarki 4 (K = 4), merupakan situasi lalu lintas yang optimum. Artinya, daerah tersebut dan daerah sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien.
o   Tempat sentral yang berhierarki 7 (K = 7), merupakan situasi administratif yang optimum. Artinya, tempat sentral ini mempengaruhi seluruh bagian wilayah-wilayah tetangganya.
Untuk menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat di antaranya sebagai berikut:
o   Topografi atau keadaan bentuk permukaan bumi dari suatu wilayah relatif seragam sehingga tidak ada bagian yang mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lain dalam hubungannya dengan jalur angkutan.
o   Kehidupan atau tingkat ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer yang menghasilkan padi-padian, kayu, dan batubara.

ü  Sejarah
Secara umum,syarat berdirinya suatu industri,antara lain :
o   Tersedianya bahan mentah (batu) dan sumber energi (alam/manusia)
o   Tersedianya tenaga kerja,baik tenaga bidang produksi maupun tenaga ahli untuk dapat mengolah sumber-sumber alam
o   Tersedianya modal usaha dan jaringan transportasi serta komunikasi yang baik
o   Tersedianya pasar (konsumen) baik dalam maupun luar negara
o   Menejemen yang baik dalam melancarkan serta mengatur segala sesuatu dan juga diperlukan kemauan kerja keras dari masyarakat
o   Stabilitas politik dengan keamanan yang baik dan mantap
Selain syarat-syarat diatas,jika kita akan membangun sebuah perindustrian,agar beberapa hal yang perlu di pertimbangkan dalam menentukan lokasi industri,yaitu :
o   Letak lokasi industri harus jauh dari permukiman penduduk agar tidak menimbulkan bahaya pencemaran bagi masarakat
o   Letak industri dekat dengan jalan raya atau rel kereta api guna memudahkan transportasi dan distribusi hasil industri
o   Letak industri harus dekat dengan sumber air dan sumber tenaga lainnya  
ü  Sosiologi : dari sudut pandang sosiologi maka kegiatan produksi akan berkaitan dengan manfaat dari di hasilkannnya suatu barang untuk masyarakat.
Berikut ini akan kita bahas mengenai orientasi industri atau penentuan lokasi suatu pabrik yang berorientasi khusus pada salah satu sarat berdirinya suatu industri.Dibawah ini,kita dapat membedakan orientasi lokasi industri berdasarkan bahan baku,tenaga kerja,pasar,daya angkut,modal,teknologi,peraturan,dan lingkungan.
a.    Orientasi lokasi bahan baku.
Faktor bahan baku sangat memengaruhi penentuan letak lokasi industri.Dengan pertimbangan,terdapat beberapa keuntungan yang diperoleh jika letak industridekat dengan sumber bahan baku.Industri yang berorientasi pada bahan baku biasanya mempertimbangkan faktor atau sarat-sarat dibawah ini.
o   Bahan baku yang digunakan mudah rusak
o   Pengakuan barang jadi lebih murah akibat dari faktor jarak yang menguntungkan 
o   Bahan baku yang digunakan cukup berat dan lebih berat daripada produk yang dihasilkan. Contoh industri yang berorientasi pada lokasi bahan baku,antara lain.
Industri semen gersik,dibangun di kota Gersik Jawa timur karna terdapat bahan baku semen,yaitu kapur.Kemudian,industri semen di Padalarang Jawa barat yang dekat dengan perbukitan batu kapur di Padalarang
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6MCq7nMG_4CZtVC5Lz9F0BXgB1Wohs7hc5_d3ic_P2w9IjUCo7gjJpVbO1PwIL6NnmCK4EXVMygWOQyqhtJ0ibc1C6-5dyWjKjipZiHz730bnswlsEJJdEZ1iMzZk1OTGNF8XMvHuP1g/s320/nm.jpg
Industri susu SGM dibangun di kota Jogjakarta dan Boyolali karena di kota tersebut terdapat banyak peternak sapi perah
Industri pertambangan emas dan minyak bumi dibangun di tempat terdapatnya penggalian,pengeboran batuan emas,dan minyak bumi.
b.    Orientasi tenaga kerja 
Industri yang berorientasi pada tenaga kerja biasanya mempertimbangkan faktor upah pekerja karna biasanya usaha di bidang industri menginginka biaya untuk tenaga kerja atau buruh tidak terlalu besar (upah relatif murah) disertai oleh kemampuan pekerja yang siap kerja.Kriteria-kriteria yang berhubungan dengan tenaga kerja ini,diantaranya :
o   Lokasi yang berpotensi pada ketersedian tenaga kerja 
o   Usia dan jenis kelamin tenaga kerja 
o   Kualitas tenaga kerja 
o   Upah kerja
o   Undang-undang ketenaga-kerjaan
Contoh industri yang berorientasi pada lokasi tenaga kerja,antara lain :
o   Industri garmen atau tekstil,biasanya terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta,Bandung,Semarang,Surabaya.Contoh industri yang terdapat di Bandung selatan (Majalaya,Rancaekek,Banjaran,dan Palasari)
o   Industri rokok kretek (Kudus)
o   Industri sepatu di Bandung,Jakarta,dan Surabaya
o   Industri mebel di Jepara,batik keris di Solo

c. Orientasi lokasi di daerah pemasaran
Jenis industri di lokasi ini biasanya mempunyai ciri-ciri hasil produksinya mudah rusak,hasil produksinya mengalami perubahan yang cukup cepat serta sifat teknologi dan sifat gengsi (konsumen) lebih di pentingkan.Misalnya,lokasi dekat pasar besar di pusat kota lebih mahal dibandingkan dengan pasar kecil di pinggiran kota.Contohnya,industri barang pecah belah dan industri konveksi.
d. Orientasi pada biaya angkutan
   Industri yang berlokasikan pada orientasi biaya angkutan,biasanya terdapat di daerah-daerah yamemiliki kelancaran transportasiyang cukup baik.Artinya kondisi distribusi barang masuk ataupun keluar lancar seperti lancarnya pengangkutan bahan-bahan dalam industri sampai pada  pemasaran hasil industri.Jadi terdapat hubungan antara kondisi transportasi dan biaya angkut.
Transportasi yang lancar dapat menekan biaya produksi.selain keempat faktor geografi tersebut,penentuan lokasi industrijuga dipengaruhi oleh faktor-faktor non-geografis dia antaranya :
o   Modal
Modal merupakan faktor yang sngat penting dalam pembangunan industri.Modal merupakan langkah awal dalam kegiatan rancang bangun dan modal berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah dalam hal kerja sama dengan negara-negara lain dalam hal permodalan.Biasanya,bentuk kerja samanya dalam bentuk joint venture ketika modal-modal yang berasal dari luar negri atau bangsa asing diberi kesempatan untuk mendirikan industri di dalam negeri
o   Teknologi
Teknologi juga erat kaitannya dengan faktor modal,semakin besar modal biasanya semakin tinggi teknologi yang digunakan dalam pengolahan bahan atau barang-barang industri.Selain itu,pengguna teknologi yang masih kurang sangat memengaruhi hasil produksi yang dihasilkan.Contohnya,penguasaan teknologi antara tenaga kerja indonesia dan tenaga kerja negara jepang.
o   Kebijakan pemerintah 
Kebijakan pemerintah sangat menunjang dalam kelancaran iklim usaha dalam kegiatan industri.Penentuan lokasi perindustrian juga biasanya ditentukan oleh pemerintah bahkan dari segi pengolahan yang bersifat ekstern masih diawasi oleh pemerintah seperti UU pengolahan limbah,UMR,Jamsostek,dan lain-lain yang berhubungan dengan kesejahteraan pekerja. Dalam menjamin kesejahteraan pekerja,pemerintah mengadakan kebijakan dalam perlingkungan tenaga kerja industri,seperti :
ü  adanya kesepakatan kerja bersama (KKB) dan perjanjian perburuhan antara tenaga kerja dan pengusaha
ü  Pembentukan dewan keselamatan kerja dengan anggota SPSI (serikat pekerja seluruh indonesia),pemerintah dan kodim,adanya penyediaan sarana perumahan,progam bekerja sambil belajar,pengujian lingkungan kerja
ü  Pengaturan pengupahan
ü  Adanya jaminan sosial bagi pekerja seperti asuransi tenaga kerja (ASTEK) dan tabungan hari tua
o   Lingkungan
Faktor ini berkaitan dengan pertimbangan bahwa letak lokasi industri sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk agar tidak menimbulkan pencemaran(suara,tanah,udara,ataupun air)




No comments:

Post a Comment

Keunggulan Geostrategis Indonesia

letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...