Masa Pendudukan
Jepang di Indonesia keterpaduananya dengan Geografi, Ekonomi dan Sosiologi
Soal:
Romusha
Istilah
Romusha ("rÅmusha": "buruh", "pekerja") adalah sebutan
bagi orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada pendudukan Jepang di
Indonesia, pada tahun 1942 – 1945. Tujuan Jepang melakukan tanam paksa atau Romusha
yaitu, untuk persiapan perang Asia Timur Raya serta memenuhi kebutuhan tentara
jepang. Pada mulanya tugas-tugas yang dilakukan itu bersifat sukarela dan pengerahan
tenaga tersebut tidak begitu sukar dilakukan karena orang masih terpengaruh oleh
propaganda “untuk kemakmuran bersama Asia Timur Raya”
1.
Jelaskan kajian IPS terpadu
terhadap Tindakan Pemerintah Jepang tersebut (Romusha) dari aspek sosial, geografi
dan ekonomi !
2.
Pada materi ini identifikasi
nilai-nilai PPK apa saja yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran di atas !
Jelaskan!
|
Rumusan
Jawaban:
1.
Kajian
IPS Terpadu terhadap tindakan pemerintahan Jepang dalam menerapkan kebijakan
Romusha bagi orang Indonesia dari aspek sosial, geografi dan ekonomi yakni
sebagai berikut:
Aspek Sosial (Sosiologi)
6.1. Mendeskripsikan
bentuk – bentuk hubungan sosial
6.2. Mendeskripsikan
pranata sosial dalam kehidupan masyarakat
Aspek
Geografis (Geografi)
1.4. Mendeskripsikan permasalahan
kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan
Aspek Ekonomi
(Ekonomi)
7.1. Mendeskripsikan
permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan
ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya
2.
Nilai
– nilai Pengembangan Pendidikan Karakter (PPK) yang dapat dikembangkan dalam
pembelajaran Romusha yakni sebagai berikut:
a. Rasa
hormat (Respect)
Rasa hormat berarti
menunjukkan penghargaan kita terhadap harga diri orang lain ataupun hal – hal
lain selain dari diri kita.
b.
Tanggung jawab
Tanggung diartikan
sebagai kemampuan untuk merespon dan menjawab. Tanggung jawab berorientasi
terhadap orang lain memberikan bentuk perhatian, dan secara aktif memberikan
respons terhadap apa yang mereka inginkan. Tanggung jawab menekankan pada
kewajiban positif untuk saling melindungi satu sama lain.
c.
Disiplin diri
Disiplin diri tidak
mengikuti keinginan hati yang mengarah pada perendahan nilai diri atau
perusakan diri, tetapi untuk mengejar apa – apa yang baik bagi diri kita, dan
untuk mengejar keinginan sehat/positif dalam kadar yang sesuai. Tidak pernah
mudah puas terhadap apa yang telah diraih, dengan cara mengembangkan
kemampuan, bekerja dengan manajemen, waktu yang bertujuan, dan menghasilkan
sesuatu yang berarti bagi kehidupan.
d. Peduli
Sosial
(Rela Berkorban)
Peduli sosial atau Rela
berkorban dimaknai sebagai sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
kepada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan
e.
Empati
Empati merupakan
identifikasi dengan, atau pengalaman yang seolah – olah terjadi dalam,
keadaan orang lain. Empati memampukan kita untuk keluar diri dari kita
sendiri dan masuk kedalam diri orang lain. Ini merupakan emosional penentuan
perspektif.
|
No comments:
Post a Comment