|
Kajian
Masa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
1.
Jelaskan pengaruh Jatuhnya kabinet Tojo tanggal 17
Juli 1944 dan digantikan Jendral Kaniaki Kaiso terhadap perubahan politik
Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia!
2.
Sebelum peristiwa Rengasdengklok terjadi perbedaan
pandangan antara kelompok Tua (Soekarno) dengan kelompok Muda (Sutan Syahrir)
tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Jelaskan probelematika perbedaan
tersebut beserta cara penyelesaiannya sehingga dicapai persatuan dan kesatuan
menuju Proklamasi Kemerdekaan Indonesia !
3.
Peritiswa perumusan proklamasi melibatkan banyak
fihak/orang, tetapi dalam rumusan teks tersebut hanya Ir. Soekarno dan
Mohamad Hatta yang membubuhkan tanda tangan. Mengapa hal ini terjadi,
jelaskan alasannya!
4.
Menjelang peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945
muncul banyak kepentingan dan perbedaan di kalangan pejuang Indonesia. Tetapi
pada akhirnya perbedaan tersebut menjadi hilang tertutup oleh kepentingan
bersama, yaitu ingin mewujudkan Kemerdekaan Indonesia dan tercapai
Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Jelaskan karakter yang dapat ditumbuhkan guna
menyatukan semua perbedaan tersebut guna membangun terwujudnya Indonesia
merdeka!
5.
Jelaskan kronologi Peristiwa Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945?
|
Jawaban
1.
Pada tanggal 20 Oktober 1944, tentara Amerika
Serikat yang dipimpin oleh Jenderal Douglash Mac Arthur berhasil mendarat di
Kepulauan Leyte, Philipina. Pada tanggal 19 Februari 1945, Benteng Iwo Jima
gagal dipertahankan oleh Jepang. Pasukan Sekutu juga berhasil memasuki
bagian-bagian wilayah Indonesia seperti Halmahera, Ambon, Manado, Surabaya,
dan Balikpapan.\Kekalahan yang beruntun ini menimbulkan kekacauan dalam tubuh
pemerintah-an Jepang pada saat itu. Kegagalan pemerintahan menyebabkan
jatuhnya Kabinet Tojo pada tanggal 17 Juli 1944 digantikan oleh Jenderal
Kuniaki Koiso sebagai Perdana Menteri. Dengan semakin terjepitnya tentara
Angkatan Darat Jepang maka pada tanggal 7 September 1944 dalam sidang ke-81 Teikoku
Ginkai (Parlemen Jepang) di Tokyo Perdana Menteri Koiso mengumumkan sikap
pemerintah Jepang akan janji kemerdekaan Hindia Timur (Indonesia) “kelak
di kemudian hari” Apakah maksud Jepang untuk memberikan kemerdekaan ”kelak
dikemudian hari” ? Hal ini dimaksudkan tidak lain agar pengaruh Jepang di
negeri-negeri yang didudukinya tetap dapat dipertahankan dan rakyat Indonesia
tetap membantu Jepang yang sudah berbaik hati memberikan kemerdekaan.
2.
Perbedaan paham waktu tentang kapan Proklamasi
kemerdekaan harus dilaksanakan telah menyebabkan terjadinya perbedaan paham
antara golongan tua dan golongan muda. Ketegangan itu muncul sebagai akibat
perbedaan pandangan tentang saat diumumkannya Proklamasi kemerdekaan
Indonesia. Ketegangan tersebut bermula dari berita tentang menyerahnya Jepang
pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Adanya perbedaan sikap di antara
kedua golongan ini wajar saja sebab di samping pengalaman sejarah yang
berbeda jugakurangnya informasi yang berkaitan dengan situasi yang sedang
dihadapi. Keterangan atau informasi yang sedikit mengenai perkembangan perang
dunia II, khususnya Perang Asia Timur Raya karena ketatnya sensor pemerintah
militer Jepang di Indonesia. Pemerintah Jepang dengan tegas melarang penduduk
untuk mendengarkan radio luar negeri. Namun berkat keuletan para pemuda terutama
yang bekerja dikantor berita Jepang, akhirnya sampailah informasi mengenai
pidato Kaisar Hirohito tentang penyerahan tanpa syarat Jepang kepada Sekutu.
3.
Setelah naskah Proklamasi berhasil dirumuskan
timbul permasalahan baru tentang siapa yang akan menandatangani naskah
Proklamasi. Ir. Soekarno menyarankan agar siapa saja yang hadir dalam
perumusan naskah Proklamasi ikut menandatangani selaku wakil-wakil bangsa
Indonesia. Saran tersebut ditentang oleh golongan pemuda yang tidak
menyetujui apabila naskah Proklamasi ditandatangani oleh anggota PPKI hasil
bentukkan Jepang yang hadir di sana. Mereka menganggap bahwa kemerdekaan ini
dicapai dengan hasil kerja keras bangsa Indonesia sendiri tanpa adanya
sangkut paut bangsa Jepang. Salah seorang tokoh golongan muda yaitu Sukarni
mengusulkan agar naskah Proklamasi ditandatangani oleh Bung Karno dan Bung
Hatta dengan mengatasnamakan bangsa Indonesia. Saran tersebut disetujui oleh
seluruh anggota yang hadir.Kemudian Bung Karno meminta kepada Sayuti Melik
untuk mengetik naskah Proklamasi sesuai dengan perubahan yang telah
disepakati.
4.
Karakter yang yang dapat ditumbuhkan guna
menyatukan semua perbedaan tersebut guna membangun terwujudnya Indonesia
merdeka antara lain : mewujudkan sikap nasionalisme, mencintai tanah air, menghargai
perbedaan (toleransi), dan patriotisme.
5.
Pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945 di jalan
Imam Bonjol No.1 (sekarang), telah berhasil dirumuskan naskah Proklamasi dan
ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. Timbul masalah di mana Proklamasi akan
dikumandangkan. Sukarni mengusul-kan agar Proklamasi diumumkan di Lapangan
Ikada. Namun usul itu ditolak oleh Bung Karno dengan alasan keamanan.
Akhirnya dicapai kata sepakat untuk mengumumkan Proklamasi di rumah kediaman
Bung Karno di jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Sejak pagi hari Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta telah dijejali oleh massa yang ingin
menyaksikkan peristiwa paling bersejarah dalam perjuangan bangsa Indonesia
untuk mencapai kemerdekaan. Massa yang sangat banyak tidak henti-hentinya mengalir
membuat bingung dr. Moerwadi, selaku Kepala Bagian Keamanan. Suasana menjadi
tegang tatkala para pemuda bersikeras agar segera dibacakan Proklamasi
Kemerdekaan. Karena desakkan para pemuda dr. Moerwadi memberanikan diri untuk
meminta Bung Karno untuk segera membacakan Proklamasi. Karena pada saat itu
Bung Hatta belum datang, maka dengan tegas usul dr. Moerwadi ditolak. Lima
menit sebelum acara dimulai Bung Hatta datang dengan berpakaian putih-putih,
kemudian Soekarno segera mempersiapkan diri dengan setelan putih juga.
Menjelang pukul 10.00 WIB maka dimulailah Proklamasi kemerdekaan RI dengan
susunan acara sebagai berikut:
1) Pidato
Singkat Bung Karno yang disambung pembacaan Teks Proklamasi
Tepat pada pukul 09.56 teks Proklamasi berhasil dibacakan oleh
Bung Karno. Adapun peristiwa yang terjadi selama berlangsungnya acara pertama
ini adalah rusaknya alat pengeras yang kemungkinan rusak akibat kabel yang
rusak karena terinjak-injak oleh massa yang begitu banyak (Nugroho: 1993).
2) Pengibaran
Sang Saka Merah Putih
Sesudah
acara pembacaan teks Proklamasi dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka Merah
Putih. Untuk menyaksikan peristiwa tersebut Bung Karno dan Bung Hatta maju
beberapa langkah menuruni anak tangga terakhir serambi depan mendekati letak
berdirinya tiang bendera yang terbuat dari bambu yang dibuat oleh suhud
(sebenarnya dirumah Bung Karno terdapat dua tiang bendera bekas yang terbuat
dari besi, karena situasi yang tegang, dia tidak ingat untuk memindahkan
salah satu tiang, malah membuat tiang dari bambu di belakang rumah Bung Karno
kemudian diberi tali (Nugroho: 1993). Kemudian Suhud bersama seorang pemudi
datang membawa sebuah baki berisi Sang Saka Merah Putih yang dijahit sendiri
oleh Ibu Fatmawati Soekarno dengan kain yang seadanya. Dengan dibantu oleh
Cudanco Latief Hendraningrat, Suhud menaikkan Sang Saka Merah Putih dengan
khitmad dan sangat lambat mengiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang
dinyanyikan secara spontan oleh para hadirin yang menyaksikan tanpa seorang
dirigen yang memimpin. Peristiwa yang terjadi kurang dari satu jam ini
berlangsung dengan khitmad namun memberikan suatu perubahan yang luar biasa
dalam kehidupan berbangsa Indonesia.
3) Acara
ketiga adalah Sambutan Walikota Soewiryo dan dr. Moerwadi
Berita tentang Proklamasi
Kemerdekaan telah meluas di seluruh Jakarta segera disebarkan ke seluruh
Indonesia. Pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945 teks Proklamasi telah
disiarkan melalui pemancar radio. Di samping lewat radio, berita Proklamasi
juga disebarkan melalui pamflet dan surat-surat kabar, sehingga dapat segera
diketahui oleh rakyat Indonesia pada khususnya, dan dunia Internasional pada
umumnya.
|
No comments:
Post a Comment