Thursday 7 November 2019

IDENTIFIKASI PUSAT-PUSAT PERADABAN DUNIA MUNCUL RUNTUH BERLANJUT DAN BERUBAH


 IDENTIFIKASI PUSAT-PUSAT
PERADABAN DUNIA MUNCUL RUNTUH BERLANJUT DAN BERUBAH



PUSAT-PUSAT PERADABAN DI
BENUA AMERIKA - EROPA


Oleh:
Agus Rustamana (NIM. 1009531)
Irena Novarlia (NIM. 1009520)
Mustolikh (NIM. 1009517)

I.     PENGANTAR
Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Dalam arti kiasan kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”.
Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan.
Kebudayaan umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.
Menurut Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem religi yang meliputi:
- sistem kepercayaan
- sistem nilai dan pandangan hidup
- komunikasi keagamaan
- upacara keagamaan
b. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
- kekerabatan
- asosiasi dan perkumpulan
- sistem kenegaraan
- sistem kesatuan hidup
- perkumpulan
c. Sistem pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
- flora dan fauna
- waktu, ruang dan bilangan
- tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
d. Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk:
- lisan
- tulisan
e. Kesenian yang meliputi:
- seni patung/pahat
- relief
- lukis dan gambar
- rias
- vokal
- musik
- bangunan
- kesusastraan
- drama
f. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
- berburu dan mengumpulkan makanan
- bercocok tanam
- peternakan
- perikanan
- perdagangan
g. Sistem peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
- produksi, distribusi, transportasi
- peralatan komunikasi
- peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
- pakaian dan perhiasan
- tempat berlindung dan perumahan
- senjata
Selain istilah kebudayaan maka ada istilah lain yang hampir sama yaitu peradaban. Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian terhadap perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan pengertian tersebut di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di manapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki peradaban yang tinggi.
Contoh bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang tinggal di lembah sungai Nil, lembah sungai Eufrat Tigris, lembah sungai Indus dan lembah sungai Hoang Ho.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan dan peradaban manusia boleh dikata hampir tersebar disetiap belahan benua di permukaan bumi ini, dan dapat dipastikan setiap perkembangan kebudayaan dan peradaban tersebut memiliki karakter masing-masing, tetapi sekalipun demikian masing-masing dari kebudayaan dan perdadaban tersebut secara umum memiliki rentangan waktu pertumbuhannya secara berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Sepanjang  sejarah dan peradaban umat manusia ini berkembang maka kontek perkembangan sejarah dan peradaban tersebut tidak akan terlepas dari pembicaraan mengenai asal-usul pekembangan sejarah maupun peradaban manusia itu sendiri, dalam kontek ini akan kami identifikasi pusat-pusat peradaban dunia dari mulai kemunculannya, perkembangannya sampai pada kehancuran, berkelanjutan dan berubah.
Dari hasil pengidentifikasian pusat-pusat peradaban dunia tersebut akan kami fokuskan pada beberapa pusat-pusat peradaban dunia antara lain meliputi :
1.    Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di Benua Amerika dalam hal ini akan dibahas perkembangan peradaban Maya , Inca dan Aztek.
2.    Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di Benua Eropa dalam hal ini akan dibahas perkembangan peradaban Yunani dan Romawi.
3.    Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di Benua Afrika dalam hal ini akan dibahas perkembangan peradaban Eufrat – Tigris dan Sungan Nil.
4.    Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di benua Asia dalam hal ini akan dibahas perkembangan  peradaban lembah Hindus dan Sungai Kuning.



PEMBAHASAN
A.  Muncul dan Runtuh; Berlanjut dan Berubah  PeradabanAztek, Maya, dan Incadi Benua Amerika
Ketika orang‑orang Barat pertama. kali datang ke benua Amerika, benua tersebut bukanlah sebuah tanah kosong tanpa perghuni. Di benua, itu telah berdiam, berbagai macam suku Indian. Nenek moyang orang Indian Amerika ini berasal dari rumpun Mongolid di Asia. Mereka tiba di benua Amerika itu kira‑kira 20.000 atau 25.000 tahun yang lalu. Untuk mencari tempat‑tempat perburuan yang lebih baik atau melarikan diri dari suku‑suku (tribes) lain yang memusuhi, mereka. akhirnya mencapai sudut barat laut Siberia. Dari situ mereka menyeberangi selat sempit yan bernamaSelat Bering yang berjarak hanya 35 mil ke Alaska. Dalam mencari tempat perlindungan dan kehidupan. baru yang lebih baik, mereka mengapung dengan rakit‑rakit sederhana dari pulau satu ke pulau kecil lain, atau mengikuti es musim dingin. Akhirnya mereka sampai di Alaska sekarang. Barangkali hanya beberapa keluarga kecil saja yang melakukan peryeberangan. pertama. ini. Kemudian yang lain menyusul, dan satu arus migrasi berjalan terus selama berabad‑abad dan akhirnya berhenti. Dari ujung barat laut Amerika Utara, pendatangr-pendatang baru dan keturunanya kemudian bergerak ke selatan dan akhirnya menjadi penghtni "asli" benua. itu. Pada tahun 1492, penduduk di sebelah utara Mexico berjumlah satu juta orang, tigajuta di Mexico dan Amerika Tengah, dan empat atau lima juta di Amerika Selatan.
Nenek moyang orang Indian dari Jaman Batu yang datang itu, tidak banyak membawa. pengetahuan hidup bersama. mereka. Oleh sebab itu, keturunan orang Indian harus mengembangkan untuk diri mereka sendiri,cara‑cara hidup yang tetap mereka miliki ketika orang Eropa pertama kali tiba.Meskipun Indian yang satu meminjam penemuan‑penemuan  dari Indian tetanggataya, tetapi karena. Amerika benua yang luas, maka suk-­suku yang tinggal tersebar itu, selama ribuan tahun mengembangkan sendiri‑sendiri kebudayaan mereka. Maka timbullah bermacam‑macam kebudayaan asli Indian yang berbeda‑beda, termasuk juga bahasa‑bahasa daerah mereka. Tetapi dari orang‑orang Indian benua ini kelak orang­-orang benua lain mengenal beberapa jenis tanaman seperti jagung, kentang, tomat, ubi jalar, lombok rawit, coklat, tembakau dan beberapa. tanaman. lainnya lagi.
Kira‑kira dua ribu tahun yang silam, telah terdapat kebudayaan tua tetapi telah maju di Amerika. Pusat‑pusatnya di daerah pegunungan Andes (Amerika. Selatan), di Amerika Tengah dan Mexico. Kebudayaan­-kebudayaan itu ialah kebudayaan bangsa Aztek di lembah‑lembah dan dataran. tinggi Mexico, kebudayaan bangsa Maya di jazirah Yucatan, Mexico, dan kebudayaan bangsa Inca di Amerika Selatan. Hasil‑hasil yang dicapai oleh kebudayaar ini, dapat dibandingkan dengan kebudayaan­-kebudayaan di Mesir, Mesopotamia, lembah Indus dan Cina. Tetapi kebudayaan‑kebudayaan Indian‑Amerika ini hancur dengan datangnya penakluk‑penakluk bangsa Spanyol pada abad ke‑16 M. Hernando Cortesmenghancurkan Aztek dengan perguasa‑penguasanya yang bernama Montezuma dan kemudian Cuauhtemoc antara tahun 1518‑1522. Kemudian Fransisco Pizarro membunuh penguasa Inca bernama Atahualpa dan menjarah serta merebut ibukota Inca, Cuzco, pada tahun 1533.
1.    Peradaban Aztek
Pada abad ke‑1 M, bangsa Aztek dari kelompok suku Toltek datang dari sebelah utara dan mendiami dataran tinggi Mexico, tepatnya di daerah pegunungan Sierra Madre. Dari hubungannya. dengan bangsa Maya, mereka mendapat pengetahuan tentang matematika dan astronomi. Pada tahun 1325 M, bangsa Aztek mendirikan sebuah ibukota yangkuat bernama Tenochtilan sebagai pusat pemerintahan dan merupakan kota terkemuka di wilayah kerajaan tersebut. Sistem pemerintahan bangsa Aztek dipimpin seorang raja yang berlangsung secara turun temurun, dan raja berkuasa secara mutlak dan merupakan golongan teratas kelas masyarakat. Di bawah raja terdapat golongan pendeta dan prajurit disusul kemudian oleh golongan saudagar sebagai kelas penyangga yang berada di tengah-tengah antara kelas atas (raja, pendeta, prajurit) dan kelompok kelas bawah yaitu golongan pekerja dan pengrajin, serta golongan yang paling rendah sekali adalah para budak dan hamba sahaya.
Selain kota Tenochtilan, terdapat pula kota penting lainnya di wilayah kerajaan Aztekini yaitu kota Tianguis yang merupakan kota ramai tempat berlangsungnya segala aktifitas perdagangan.
Dikalangan bangsa Aztek penanaman watak terhadap para pemuda telah dilakukan sejak dini, melalui jalur pendidikan yang dilakukan oleh para guru di sekolah-sekolah misalnya di Calmecac, sekolah khusus untuk para pemuda dari golongan pendeta, yang membina watak agar para pemuda tersebut memiliki sikap patuh, berani dan sederhana.
Dengan kekuatan militer dan politik, mereka meluaskan kekuasaannya ke Mexico bagian tengah dan selatan. Pada abad ke‑15 M, Imperium Aztek membentang dari teluk Mexico sampai ke Samudra Pasifik. Mereka mendirikan koloni‑koloni juga di Amerika Tengah.
Pada tahun 1519, jadi beberapa saat sebelum bangsa Spanyol datang, kota Tenochtilan berpenduduk 60.000 kepala keluarga. Seluruh penduduk Imperium Aztek berjumlah kira‑kira 5.000.000 orang. Pemerintahan bersifat sentralisasi. Raja‑raja diangkat, Gubernur‑gubernur propinsi diangkat oleh pemerintah pusat. Sebagai masyarakat yang teratur, maka sudah dikenal pengadilan. Tentara yang teratur bertugas mempertahankan Imperium.
Bangsa Aztek mencapai kemajuan yang tinggi dalam seni bangunan,seni lukis, matematika dan astronomi. Bangunan gedung‑gedung besar dibuatdari campuran semen dan pasir, kemudian dilapisi dengan semen halus. Sejarah,adat‑istiadat dan seni sastra bersifat lisan. Sudah di kenal tulisan, gambarsemacam hieroglif. Dalam perekonomian, pertanian yang diutamakan,perdagangan dan industri sederhana mendapat perhatiar. pula. Pembuatanhiasan‑hiasan dari emas dan perak, keramik dan tekstil telah berkembang jauh.
Agama bangsa Aztek bersifat politeis. Tetapi yang amat mereka puja karena ditakuti ialah dewa perang dan dewa matahari Huitzilopochtli. Pemujaan terhadap dewa ini amat mengerikin, karena harus mengorbankan jiwa manusia hidup‑hidup. Di setiap kota terdapat piramida‑piramida. Di puncak piramida itu di bangun kuil‑kuil. Di dalam kuil itu. terdapat altar, semacam bangku untuk korban. Di altar itulah, pendeta‑pendeta mengambil jantung manusia hidup‑hidup untuk dipersembahkan kepada dewa. Umunnya yang menjadi korban ialah tawanan‑tawanan perang.
2.    Peradaban Maya
        Di kawasan Amerika Tengah tepatnya di semenanjung Yucatan (Mexico) bermukimlah sekelompok orang-orang Indian yang disebut bangsa Maya. Sekitar  tahun 1.000 SM, sekelompok bangsa Indian yang disebut Maya, tinggal dalam kesatuan-kesatuan wilayah atau Negara kecil (di Yunani dikenal dengan istilah Polis). Kerajaan-kerajaan kecil tersebut tergabung dalam bentuk konfederasi yang meliputi wilayah: Semenanjung Yucatan, Chiapas, Guatemala, dan Honduras Barat. Kerajaan-kerajaan kecil tersebut meskipun dipersatukan dalam sebuah konfederasi tetapi tetap saja Nampak lebih mengutamakan kepentingan negaranya masing-masing bahkan terkadang satu dengan lainnya saling menyerang.
Dalam perkembangan kebudayaannya yang tinggi, bangsa Maya tidak membangun suatu Imperium. Kesatuan politik berupa negara‑negara kota, masing‑masing merdeka seperti negarakota di Yunani. Negara kota itu diperintah oleh pemimpin‑pemimpin politik dan agama. Kekuasaan tertinggi dipegang oleh 2 (dua) orang raja, satu orang diantaranya berkedudukan sebagai kepala Negara, dan yang satunya lagi berkedudukan sebagai panglima perang dan pemimpin keagamaan. Kedua orang raja itupun didalam menjalankan tugas kenegaraan dibantu oleh suatu majelis permusyawaratan yang para anggotanya berasal dari wakil-wakil setiap suku yang ada, seperti suku bangsa Teotihuacan, Mixtec, Terasco, dan Zopantex, yang bermukim di Mexico Tengah dan suku bangsa Olmec yang bermukim di wilayah Mexico Selatan yang terkenal sebagai pengrajin handal khususnya dalam mengolah batu giok, mengolah karet dan kapas.
Bangsa Maya telah sangat maju dalam kesenian, seni bangunan, astronomi, matematika. Angka‑argka dikenal dari nol (zero) sampai 20 (vigesimal). Semacam kalender sudah dikenal.
 Kuil dan bangunan‑bangunan penting dibangun dari batu, semen bercampur pasir kemudian ditempeli dengan batu‑batu berukir. Jalan-­jalan raya sudah ada. Tulisan belum dikenal. Ajaran‑ajuran agama, sejarah dan adat‑istiadat diteruskan dari mulut ke mulut. Agama bersifat politeis. Tetapi tidak seperti bangsa Aztek, dalam menjalankan upacara keagamaan, bangsa Maya lebih berperikemanusiaan.Jadi tidak ada upacara dengan korban manusla hidup‑hidup. Hanya golongan pendeta, seperti bangsa Aztek, memegang peranan penting dalam agama maupun politik. Mereka juga memegang monopoli ilmu pengetahuan, artinya hanya golongan mereka saja yang boleh mempelajari ilmu pengetahuan.
Dalam perekonomian, perdagangan berkembang. Begitu pula dalam bidang pertmian. Kerajinan seperti menenun dan membuat keramik telah maju.


3.    Peradaban Inca
Bangsa Inca bermukim di dataran tinggi Peru, dalam kelompok-kelompok masyarakat yang disebut Ayllu, mereka mendiami wilayah Peru sejak abad ke-9 dan kemudian salah seorang pemimpin Inca yang bernama Manco-Copak mendirikan kerajaan Inca.  Bangsa Inca memiliki kebudayaan yang sudah maju. Puncak perkembangannya di dataran Peru. Kebudayaan. bangsa Inca itu berkembang ke Equador, Chili tengah sepanjang pantai, pedalaman sampai ke lereng timur pegunungan Andes, termasuk dataran tinggi Bolivia. Pada abad ke‑16 M ketika bangsa Spanyol datang dan menaklukkannya, penduduk berjumlah 10.000.000 orang.
Bangsa Inca tidak mengenal tulisan, oleh sebab itu tidak banyak yang di ketahui tentang sejarahnya. Terdapat tiga lapisan kebudayan Indian Inca menurut gelombang kedatangannya. Mula‑mula sampai abad ke­-9 M datang gelombang pertama. Mereka hidup dari pertanian: menanam kentang, jagung, dan kacang tanah. Kemudian datang gelombang baru yang lebih maju. Mereka membangun kota besar dari batu, istana‑istatna yang bagus, benteng dan batu tunggal utuh (monolith) yang diukir indah. Lalu datang gelombang ketiga pada abad ke‑11 M. Mereka menyebut diri mereka bangsa Inca yang artinya "anak-anak matahari". Tempat yang mereka pilih sebagai kediaman ialah lembah Cuzco yang subur. Cuzco lalu menjadi ibukota Imperium Inca. Pada tempat‑tempat yang strategis dibuat benteng‑benteng yang kuat untuk menjaga Imperium. Di daerah-­daerah yang ditaklukkan dibuat koloni‑koloni bagi petani‑petani. Kemudian jalan‑jalan raya dibuat dari ibukota keberbagai penjuru daerah Imperium Inca.
Hasil‑hasil yang dicapai bangsa Inca antara lain: bangunan batubesar yang digunakan sebagai kuil atau benteng, irigasi (pengairan) yang baik dansebuah Imperium yang besar. Imperium ini diperintah oleh seorang raja yang berkuasa mutlak, keras tetapi bersifat "sosialistis" (mengutamakan kepentingan rakyat banyak) dan teokratis (berdasarkan keagamaan). Kekuasaan raja turun‑temurun.
Seperti bangsa Aztek dan Maya, bangsa Inca memuja matahari. Bangsa Inca percaya bahwa raja‑raja adalah keturunan matahari. Dalam system kepercayaan bangsa Inca menempatkan Dewa Matahari sebagai dewa pencipta yang tinggal di langit yang memegang segala kekuasaan atas seluruh alam raya dalam kedudukan yang tinggi, sebagai pemimpin diantara dewa-dewa lainnya, seperti dewa laut dan dewa bumi yang memberikan segala kebutuhan bagi umat manusia. Disamping dewa-dewa tersebut adapula dewa bulan, sebagai isteri dari dewa matahari atau disebut juga dewi Inti.
Raja Inca menguasai semua persediaan bahan makanan di semua daerah.Jika ada daerah yang menghasilkan bahan makanarn yang berlebih, maka kelebihan disimpan. dalam gudang‑gudang. Jika ada. daerah lain yang menderita kelaparan, maka bahan makanan yang berlebih itu dibagi­-bagikan kepada yang menderita. Meskipun bangsa Inca tidak mengenal mata uang, maka perdagangan dilakukan dengan jalan barang ditukar dengan barang (barter).
Bangsa Inca juga mengatur perkawinan. Seorang pria harus pada usia 24 tahun dan wanita pada usia 18 tahun. Jika seorang pria belum juga kawin pada usia yang ditentukan itu, maka calon isterinya dipilihkan oleh orang lain. Sekali setahm diadakan upacara perkawinan umum bagi pria‑wanita yang telah mencapai batas usia yang telah ditetapkan. Dalam matematika dan astronomi, bangsa Inca kurang dibandingkan dengan bangsa Aztek dan Maya. Tetapi di dalam seni bangunan, tekstil, dan keramik bangsa Inca jauh lebih maju. Begitu pula dalam politik atau pemerintahan, bangsa Inca adalah yang termaju di Amerika pada jamannya. Adat istiadat, puisi lisan dan musik terus dihidupkan.
Di ibukota kerajaan Inca yaitu Cuzco terdapat bangunan yang disebut Picchu, sebuah benteng besar yang terbuat dari batu-batu besar, terdapat pula bangunan berupa kuil yang biasanya dibangun untuk kepentingan upacara-upacara keagamaan. Benteng-benteng pertahanan itupun dibangun pula di tempat-tempat yang strategis biasanya dibangun untuk keperluan militer sebagai basis pertahanan dari kemungkinan serangan musuh.
Bangunan-bangunan yang didirikan bangsa Inca pada umumnya terbuat dari batu-batu besar diantaranya dari bahan batu granit setebal 7 meter dengan berat berton-ton, yang disusun dengan cara batu yang satu di atas batu yang lainnya. Kegiatan tersebut tentunya dikerjakan dengan keahlian (teknologi) yang sangat cermat, padahal pada periode tersebut belum dikenal adanya alat-alat pengangkut atau alat penggerek.
Penerapan teknologi di bidang lainnyapun telah pula berkembang, antara lain dalam bentuk:
a.    Bangsa Inca telah memiliki kemampuan dalam pembuatan jembatan, pembuatan jalan-jalan raya dan kegiatan pertambangan.
b.    Pengarsipan dokumen-dokumen penting (sejarah) telah disusun dengan baik dalam sebuah alat yang disebut Guipu, yaitu alat yang terdiri atas serangkaian benang, sedangkan ahli yang bertugas menyusun dan menyimpannya disebut Guipucayocs. Untuk memudahkan mengingat kejadian-kejadian ataupun fakta-fakta biasanya ahli tersebut menusun benang-benang diatur berdasarkan warnanya, setiap warna biasanya memiliki kode-kode simpul sesuai dengan yang dikehendaki/selera si ahli.  
B.  Muncul dan Runtuh; Berlanjut dan Berubah  Peradaban di Benua Eropa dalam hal ini akan dibahas adalah peradaban Yunani dan Romawi.
Pembahasan mengenai pusat-pusat peradaban kuno di kawasan Benua Eropa ini akan diwakili oleh peradaban Yunani dan peradaban Romawi Kuno, mengingat kedua pusat kebudayaan tertua tersebut peranannya sangatlah penting dan sentral sebagai pondasi bagi terbentuknya peradaban bangsa-bangsa dikawasan Benua Eropa bahkan dapat dipandang sebagai cikal bakal kearah terbentuknya peradaban atau kebudayaan Eropa modern. 
1.    Peradaban Yunani
Secara geografis pusat peradaban Yunani Kuno terletak di ujung bagian selatan semenanjung Balkan atau dikenal juga sebagai wilayah Yunani daratan (sekarang merupakan wilayah negara Yunani). Wilayah Yunani daratan tersebut terdiri atas:
a.    Kawasan Yunani Utara, di kawasan ini terletak daerah Thessalia dan Epirus yang dipisahkan oleh pegunungan yang merupakan batas alam diantara kedua daerah tersebut. Daerah Thessalia wilayahnya sebagian besar merupakan hamparan padang rumput yang luas hingga kearah utara yang berbatasan dengan gunung Olympus yang menurut kepercayaan Yunani Kuno gunung tersebut merupakan tempat bersemayamnya para dewa.
b.    Kawasan Yunani Tengah, di kawasan ini terletak daerah Attiga,salah satu kota terkenal di Attiga ini adalah kota Athena. Sementara itu dibagian utara Teluk Gorinthia yang masih termasuk kawasan Yunani Tengah ini, terdapat banyak daerah-daerah kecil salah satu diantaranya daerah: Phocia, dengan kota terkenalnya yaitu kota Delphi yang menurut kepercayaan Yunani Kuno dianggap sebagai tempat bersemayamnya Orakel (Perantara Dewa Apollo).
c.    Kawasan Yunani Selatan atau disebut juga jazirah Peloponnesos, di kawasan ini terletak daerah Arcadia, di jazirah Peloponnesos inilah bangsa Doria menetap dengan mendirikan kota Sparta sebagai ibukotanya.
d.   Kawasan kepulauan di kawasan Yunani, di sekitar semenanjung Balkan atau daerah Yunani Daratan ini terdapat banak pulau-pulau diantaranya: pulau Elboa di pantai timur, pulau Salamis di sebelah selatan daerah Attiga dan pulau Delos yang menurut kepercayaan Yunani Kuno dianggap sebagai tempat Dewa Apollo.
Semenanjung Balkan dimana diujung bagian selatannya terletak daratan sebagai lokasi peradaban Yunani Kuno adalah merupakan salah satu semenanjung dari empat semenanjung yang terletak di sekitar kawasan Laut Tengah. Sementara itu tiga semenanjung lainnya antara lain: Semenanjung Apenina yang merupakan lokasi pusat peradaban Romawi Kuno (wilayah tersebut sekarang merupakan wilayah Negara Italia), Semenanjung Iberia dimana terletak Negara Spanyol dan Portugal, serta Semenanjung Anatolia yang merupakan bagian dari wilayah Asia Barat Daya, dimana terletak wilayah negara Turki.  
Dilihat dari posisi geografisnya bahwa wilayah Yunani ini berbatasan dengan Benua Asia yang dipisahkan oleh Lautan Eagia, sehingga pada gilirannya nanti melalui jalur pelayaran dan perdagangan kemudian terjadi proses persentuhan dan perembesan kebudayaan Yunani dengan unsur-unsur kebudayaan di Asia dan sekitarnya. Dari uni ini kebudayaan Yunani dan Timur menjadi luas, dan dalam beberapa hal peradaban ini mejadi lebih diperkaya yang disebut kebudayaa Hellenistik, untuk membedakannya dengan kebudayaan Hellenik.  
a.    Kebudayaan Hellenik
Orang Yunani mempunyai sifat ingin tahu yang kuat tentang dunia ini dan segala sesuatu di dalamnya, terutama mengenai manusia. Mereka mencoba mencari suatu pola aturan dan keseimbangan dalam kehidupan manusia dan dunia.
1)   Seni dan seni patung
Ide Yunani tentang keseimbangan dan harmoni dinyatakan dalam seni mereka. Kuil, rumah dewa‑dewa, merupakan perwujudan keterampilan artistik mereka yang terbaik. Sebuah bukit di Athena yang disebut Akropolis, menjadi situs (tempat) gedung‑gedung yang terindah di Yunani. Yang paling luar biasa adalah Parthenon yang dianggap paling sempurna dari semua bangunan. Kuil indah untuk Athena ini didisain oleh Arsitek Iktinus. Patung, termasuk patung besar gading dari emas Athena, dibuat oleh Phidias.
Seni patung Yunani menunjukkan ideal manusia sebagai. suatu paduan yang sempurna antara. jasmani dan jiwa. Patung‑patung mempunyai proporsi yang sempurna dan seperti hidup. Myron, yang menciptakan patung Pelempar Cakram yang termasyhur, mengkhuususkan diri denganpatung‑patung atilt Yunani. Seratus tahun kemudian, Praxiteles menciptakan patung realistik dewa Hermes. Ini adalah satu dari sedikit karya‑karya asli seni patung Yunani yang masih tinggal (sisanya sebagian besar adalah tiruan‑tiruan Romawi).
2)   11mu Pengetahuan
Seperti sudah disebut di atas, orang Yunani sangat ingin tahu tentang hakikat (nature) dari dunia di mana mereka hidup. Mereka adalah bangsa yang suka bertanya: "mengapa” dan "apa”. Pertanyaan­-pertanyaan ini selalu ada dalam penyelidikan‑penyelidikan mereka. Di antara ahli‑ahli i1mu pengetahuan ialah Thales, Pythagoras, Demoixitus, Hippokrates.
Thales (620 SM) disebut sebagai "bapak ilmu pengetahuan alam" (natural science). Thales mengajarkan bahwa substansi dasar di dunia adalah air. Substansi ini, katanya, dapat berubah bentuknya (seperti es atau uap), tetapi tidak komposisinya.
Pythagoras (590 SM), seorang ahli matematika yang mengajarkan bahwa setiap sesuatu di dunia ini dapat dihitmg. Dia sangat dikenal denganTeori Pythagoras yang digunakan dalam geometri.
Demokritus (460 SM) menyarankan bahwa segala sesuatu di dunia dibuat dari atom‑atom yang bergerak. Atom‑atom itu begitu kecil, sehingga mereka itu tidak dapat dibagi‑bagi. Ini semua, bersama‑sama membentuk berbagai objek‑objek di dunia.
Hippokrates (abad ke‑5 SM), disebut "bapak kedokteran”. Dia mengajarkan bahwa setiap penyakit mempunyai sebab‑sebab alami. Pendapat ini merupakan suatu ide baru dalam dunia lama yang masih percaya tahyul. Di sekolah yang didirikannya, ia dan murid‑muridnya mengamati simptom‑simptom dan. perkembangan dari berbagai penyakit. Terkenal, Sumpah Hippokratik, suatu kode etik bagi dokter. Sumpah ini masih diucapkan sekarang oleh mahasiswa kedokteran jika mereka diwisuda.
3)   Drama dan Sastera
Bagi bangsa Yunani, drama amat penting dalam pendidikan. Drama itu menggambarkan legenda, agama, sejarah dan kepercayaan mereka. Sekarang drama banyak meminjam dari karya bangsa Yunani. Permainan drama itu ditampilkan. di suatu amfiteater dengan sedikit hiasan atau perlengkapan panggung. Mula‑mula seluruh cerita dinyanyikan oleh seorang pimpinan dan koor; kemudian, individu‑individu dari koor itu menjadi aktor­aktor. Tema dari tragedi‑tragedi Yunani adalah dominasi kehendak dewa atas keinginan‑keinginan manusia, dan besarnya kekuatan nasib atau takdir. Para dramawan Yunani terkemuka ialah Aeskylus, Sophokles, Euripides, Aristophaaes.
Aeskylus (Aeschylus) (525 SM) disebut "bapak drama Yumani", menulistentang hubungan antara manusia dengan dewa‑dewanya. Drama‑dramanya yang terkemuka  Prometheus Bound dan Agamemmon.
Sophokles (496 - 406 SM) yang lebih menekankan kepada peranan manusia yang nyata dalam lakon‑lakonnya, memberikan peranan yang lebih kecil kepada dewa‑dewa. Tragedi‑tragedi besarnya seperti Oedipus Rex dan Antigone, masih tetap dimainkan sampai sekarang di panggung teater modern.
Euripides (480‑406 SM), lakon‑lakormya mengejutkan orang‑orang tua karena dia meragukan adanya dewa‑dewa. Ia bersimpati kepada yang miskin dan mengutuk perang. Akhirnya ia diasingkan, karena kepercayaannya itu.
Aristophanes (448‑380 SM) mengejek para politikus, penulis dan. ahli filsafat. Satir‑satir ini diterima baik oleh orang‑orang Yunani, lakon-lakonnya, termasuk Katak‑Katak (Frogs), Lysistrata dan, Awan-Awan (Clouds), masih tetap menghibur orang‑orang sampai sekarang.
4)   Filsafat
Filsafat yang berarti "cinta pengetahuan"(love of knowlegde), adalah studi tentang masalah‑masalah hidup. Filsafat membahas tentang tingkah‑laku manusia, hubungan‑hubungan. manusia dengan manusia lain, dan prinsip‑prinsip yang menjelaskan tingkah (conduct) manusia. Bangsa Yunani adalah yang pertama mengajukan pertanyaan‑pertanyaan semacam, ini. Banyak di antara mereka tampaknya sama sulitnya memecahkan masalah sekarang, seperti halnya dulu pada abad ke‑5 SM.
Pada waktu itu muncul di Ymani sekelompok guru‑guru pergembara yang disebut sofis (Shopis), atau "orang‑orang bijaksana". Para Sophia mulai mengklaim bahwa kegunaan adalah uk:uran semua hal; bahwa tidak ada yang disebut kebenaran mutlak itu. Beberapa orang di antaranya secara terbuka mengeritik dewa‑dewa, negara dan tolok ukur mapan mengenai tingkah‑laku manusia. Di antara para ahli filsafat itu ialah Sokrates, Plato, dan Aristoteles.
Sokrates (469‑399 SM) juga menantang kepercayaan‑kepercayaan mapan, ketika itu, ia kritis terhadap apa yang dianggapnya sebagai berpikir lepas. Tidak seperti para Shopis, Sokrates mengajarkan bahwa mmusia dapat menemukan kebenaran mutlak. Tetapi mula‑mula ia harus mengenyahkan dari dirinya sendiri, semua prasangka‑prasangka dan memeriksa kembali kepercayaannya sendiri. "Kenalilah diri Anda sendiri", tekannya, metode mengajarnya yang disebut "dialog Socrates" (Socratic dialogue), adalah teknik bertanya dan menjawab. Setiap jawaban menimbulkan lagi pertanyaatn lain untuk menjelaskannya dan menjurus kepada suatu kesimpulan. Sokrates dituduh merusak pemuda dengan ajaran‑ajarannya itu, dan dijatuhi hukuman. mati meminum racun.
Sebenarnya, orang mengetahui Sokrates melalui tulisan‑tulisan muridnya yang termasyhur, Plato (427‑347 SM). Dialogues dari Plato adalah catatan‑catatan percakapan‑percakapan tanya dan jawab Socrates. Salah satu di antaranya Republik, para pembicara mendiskusikan suatu negara yang ideal. Plato percaya, bahwa itu dapat diselenggarakan oleh para ahli filsafat. Plato mendirikan sebuah sekolah yang disebut "Akademi" yw.g berlangsung selama 800 tahun.
Aristoteles (384‑322 SM) adalah seorang Masedonia dan murid Platoyang paling cemerlang. Setelah tinggal beberapa lama di Athena, ia menjadi guru (tutor) Alexander, putra Philip dari Masedonia, selama beberapa tahun. Kemudian dia kembali ke Athena, di mana ia, membuka sebuah sekolah (Lyceum) dan megajar selama 12 tahun. la menulis banyak aspek pengetahuan, termasuk ilmu politik, astronomi, tatabahasa, ilmu ekanomi, logika dan kesusasteraan.
Dalam kumpulan tulisannya dan analisis fakta‑fakta dia letakkan dasar‑dasar inkuiri ilmiah (scientific inquiry). Selama 2.000 tahun tulisan‑tulisannya dipelajari di sekolah‑sekolah.
5)   Sejarah
Dua sejarawan Yunani terkemuka ialah Herodotus dan Thusydides.Sebelum bangsa Yunani, tulisan sejarah terdiri dari kumpulan mite‑mite dan legenda‑legenda tentang para pahlawan dan para dewa. Herodotus, (484‑425 SM) disebut "bapak sejarah”. Ia berkeliling Timur Tengah untuk mengmpulkan informasi buat bukunya mengenai Perang Persia. Buku ini merupakan sebuah bahan. informasi. yang amat penting, tentang adat­-istiadat dan sejarah orang‑orang Persia dan Mesir.
Thusydides, 471‑400 SM, metodenya lebih akurat dan tidak memihak dalam bukunya yang berjudul Sejarah Perang-Perang Peloponnesia. Dia memeriksa dan meneliti bukti‑bukti (evidensi) dari kedua belah pihak dan merunjukkan hubungan antara sebab‑sebab dan akibat‑akibat. Dia menekankan pentingnya rakyat dalam kejadian‑kejadian ini, daripada pengaruh dewa‑dewa sebagaimana yang telah dilakukan oleh Herodotus. Thucydides dikenal sebagai "sejarawan ilmiah pertama" dalam sejarah historiografi.
6)   Seni Pidato
Para Sofia memperkenalkan seni pidato. Orang Yunani mengembangkanbentuk ekspresi ini melalui pidato‑pidato termasyhur Demosthenes (lahir 384 SM), terutama pidato‑pidato yang mengingatkan orang Yunani terhadap rencana‑rencana ekspansif Philip dari Masedonia (sekarang kita kenal kata philippic yang artinya "pidato tuduhan", sebuah pidato yan.g ditujukan untuk menyerang seseorang).
7)   Sistem Pendidikan
Orang‑orang Yunani (dengan perkecualian Sparta dan sejumlahsekutunya) bermaksud mencapai "suatu jiwa yang sempurna dalam suatu badan yang sehat/sempurna". Pendidikan bukan tipe formal seperti yang umumkita kenal sekarang.
Orang‑orang Yunani menerima pendidikan dengan cara‑cara menonton lakon‑lakon, dalam diskusi‑diskusi di pasar‑pasar, dalam pidato‑pidato pemimpin‑pemimpin mereka dan dalam syair‑syair dari penulis‑penulis mereka.
Pendidikan resmi anak laki‑laki Yunani dimulai pada usia tujuh tahun. (Anak‑anak perempuan tidak mendapat pendidikan). Anak laki­-laki dikirim ke sekolah swasta dengar. seorang budak, disebut pedagogue, yang menjaganya dan mengajamya sopan‑santun. Di sekolah anak itu mempelajari tatabahasa, membaca, menulis dan berhitung, musik (nyanyian puisi dar permainan lira), pidato dan gimnastik, Jika ia ingin belajar lebih lanjut, anak Itu dikirim ke Akademi atau Lyceum. Tujuan utama pendidikan adalah pengembangan warganegara yang bertanggung jawab, menaruh perhatian dalam bidang politik dan. masalah kemasyarakatan. Tetapi, hanya anak‑anak Yunani dari kelas atas saja yang menerima pendidikan formal. Inilah antara lain kelemahan sistem pendidikan Yunani dahulu dibandingkan dengan sekarang.
b.   Kebudayamn Hellenistik
Pusat kebudayaan  dunia Hellenistik adalah Alexandria di Mesir. Dikota yang mempunyai jalan‑jalan yang lebar dengan rumah‑rumah yang indah ini, keluarga Ptolomeus mendirikan sebuah Museum, atau universitas. Di sini disimpan suatu koleksi kira‑kira 700.000 jilid atau gulungan papirus. Museum menjadi suatu pusat penelitian bagi para sarjana dari dunia Laut Tengah. Jaman Hellenistik menghasilkan lebih banyak penemuan‑penemuan yang bermaafaat. Ini adalah suatu peradaban yang praktis, yang menekankan kepada kehidupan yang lebih nyaman dan kaya.
Salah seorang sarjana terkenal di Alexandria adalah Euclid, yang teori‑teorinya dalam "plane geometry” masih dipelajari sampai sekarang. Sarjana lain ialah Archimedes dari Syrakusa, di Sisilia, yang menemukan prinsip gravitas khusus dan hukum benda‑benda mengapung. Dengan menggunakan roda penggerek, "levers" dan "screws" dia mampu membuat banyak mesin, temasuk mesin perang seperti pelanting untuk melontarkan batu‑batu besar.
Eratosthenes, seorang ahli geografi ‑ ahli perpustakaan di Alexandria, memperkirakan garis tengah bumi hampir tepat, dan memperkirakan jarak ke matahari dengan kekeliruan hanya satu persen. Dia juga menghasilkan peta dengan garis‑garis lintang dan bujur. Ia berpedapat, bahwa bmi bulat dan India dapat dicapai dengan berlayar ke barat. Dalam astronomi, Aristarchus berkata, bahwa bumi berputar sekeliling matahari. Hipparchus manpu meramalkan gerhana matahari dan gerhana bulan dengan tepat.
a) Arsitektur Besar
Banyak bangunan‑bangunan umum besar, seperti pemandian, perpustakaan, teater dan istana, didirikan di dunia Hellenistik. Bangunan yang sangat termasyhur adalah Pharos atau mercu suar dari Alexandria, tinggi 400 kaki, dengan delapan tiang menyokong lampu di puncak. Seni Hellenistik lebih ekspresif dan hidup daripada seni Hellenik (murni Yuani). Emosi‑emosi manusia seperti sakit dan sedih dengan indah sekali digambarkan, dan patung‑patung menmjuklan aksi dan gerak. Ini termasuk Kematian Laocoon (The Death of Laocoon). Kemenangan Bersayap dari Samothrace (Winged Victory of Samothrace), Venus de Milo yang terkenal dan banyak lagi yang lain.
b)   Ahli‑ahli filsafat: Sinik, Stoik dan Epikurea
Filsafat‑filsafat baru muncul di Athena, mengikuri perubahan-­perubahan yang dibawa oleh gabungan kebudayaan‑kebudayaan Yunani dan Timur. Golongan Sinik, yang tarkemuka diantaranya adalah Diogenes, mengajarkan bahwa manusia harus menghindari kekuasaan dan harta milik duniawi.
Golongan. Stoik dan pemimpin mereka, Zeno, mengajarkan menerima nasib malang, kesabaran dan. keberanian. Kepercayaan. mereka kepada persaudaraan manusia mempunyai pengaruh yang besar pada agama Kristen. Epicurus mengajarkan, bahwa tidak ada hidup sesudah mati. Dia mekankan untuk menikmati hidup di bumi, termasuk mencari pengetahuan.
c)    Kesusasteraan
Sedikit sekali terdapat hasil satera yang bertahan lama pada masa Hellenistik. Sumbangan terbesar adalah warisan Yunani klasik. Ribuan mahasiswa bekerja di perpustakaan, membuat katalog buku‑buku, menyalin dokumen‑dokumen dan mengedit manuskrip‑manuskrip. Perpustakaan yang didukung oleh keluarga Ptolomeus, adalah merupakan universitas yang mendapat bantuan, negara pertama di dunia.
Kebudayaan Helienistik dari kota‑kota Yunani di sebelah selatan Italia, memberikan inspirasi kepada Romawi terutama dalam puisi, seni, filsafat dan kesusasteraan. Ketika orang Romawi menaklukkan dunia sebelah timur Laut Tengah, mereka mewarisi tugas untuk menyiarkan kebudayaar Yunani.
Peradaban Hellenistik berlangsung selama 300 tahm. Dalam dunia Hellenistik, terdapat perbedaan yang menyolok antara yang kaya dan miskin. Hanya sejumlah kecil yang hidup mewah, sedangkan mayoritas hidup dalam kesengsaraan dan kelaparan. Situasi ini bahkan tumbuh semakin buruk ketika menyebar perbudakan. Orang‑orang merdeka kehilangan pekerjaan. Bertambahnya pajak‑pajak dan hutang‑hutang membuat para petani terusir dari tanah. Banyak orang yang tidak punya uang, kehidupan intelektual mundur. Buruh‑budak menjadi begitu murah. Sementara itu, ketika pewaris‑pewaris Alexander tidak pernah berhenti berperang satu sama lainnya, maka antara negara kota‑negara kota Yunani juga peperangan terus berlanjut. Pemberontak-an‑pemberontakan budak menambah perpecahan. Semua faktor ini melemahkan dunia Hellenistik dan membuatnya suatu mangsa taklukan yang mudah bagi kekuasaan yang sedang tumbuh yaitu Romawi.
2.    Peradaban Romawi
Secara geografis wilayah Romawi atau Negara Italia sekarang terletak di semenanjung Apenia.  Dilihat dari posisinya ini Romawi berbatasan langsung dengan batas-batas alam, seperti: dari arah utara wilayah itu dibatasi oleh pegunungan yang selalu bersalju yaitu pegunungan Alpen. Dari arah utara ini pula hingga ke selatan membentang pegunungan Apenia yang kadang-kadang menunjukkan aktifitasnya dengan semburan-semburan api dan lahar yang membuat daerah di sekitarnya menjadi subur serta tumbuh padang rumput.
Di wilayah timur Romawi terdapat sungai Po yang dapat menghubungkan Romawi dengan semenanjung Balkan dan Eropa Tengah. Ditengah-tengah kawasan tersebut terdapathamparan lembah Latin di sebelah selatan sungai Tiber, yang merupakan tempat dimulainya perkembangan kebudayaan Romawi Kuno, yang dikenal dengan kebudayaan Latin, dengan kelompok masyarakat pendukungnya adalah bangsa Latin yang termasuk kedalam suku bangsa Tribes (Rumpun bangsa Indo-Jerman). Kelompok suku bangsa tersebut kurang lebih tahun 1.500 SM tiba di lembah Latin serta mendirikan kota Roma, sebagai salah satu kota terkemukanya.
Bangsa Romawi dikenal sebagai pembawa‑pembawa kebudayaan terbesar dalam sejarah. Mereka mempunyai sifat yang lebih praktis daripada orang Yunani, dan mereka menerapkan pengetahuan Yunani yang mereka peroleh kepada kehidupan dunia sehari‑hari.
a.    Hukum
Adanya hukum melalui suatu proses yang berabad‑abad. Ini dimulai dengan kode hukumtertulis pertama: “Dua belas Tabel” tahun 450 SM yang lambat laun dikembangkan, selama 600 tahun sampai kepada Kode Yustianus abad ke‑6 M. Ke dalam hukumitu dimasukkan aturan‑aturan para kaisar, keputusan‑keputusan hakim, dan ide‑ide Republik. Terdapat suatu perkembangan yang amat besar, baik dalam hukumsipil yang mengenai hubungan‑hubungan antara warganegara secara individu, maupun dalam hukum yang berhubungan dengan hubungan warganegara dengar negara. Ketika Roma tumbuh dan bertambah banyak lagi orang‑orang asing berada dibawah aturan Latin, maka suatujus gentium (law of peoples) yang mengatur hak‑hak orang‑orang asing, juga dikembangkan. Semua hukum ini, ditambah dengan tafsiran‑tafsiran oleb para yuris dan ahli hukum, menjadi dasar bagi kode Yustinianus.
Hukum Romawi adalah adil, tidak berat sebelah dan manusiawi. Pada prinsipnya semua orang sama di muka hukum. Prinsip hukumyang kita kenal sekarang, bahwa seseorang tertuduh adalah tidak bersalah sampai dibuktikan bersalah, sesungguhnya telah dikembangkan pada waktu. Itu. Penyiksaan sebagai suatu cara untuk memperoleh pengakuan dinyatakan dilarang.
Kode Yustinianus digunakan sebagai basis untuk system hukum oleh sebegian terbesar negara‑negara Eropa. Ketika Napoleon menginginkan suatu kode hukum baru bagi Perancis, ia melihat hokum Romawi sebagai satu model. Hukum kanon (canon law) dari Gereja Katolik sekarang sebagian besar adalah dari Romawi.
b.   Pemerintahan imperium
Pertumbuhan Roma dari satu kota kcil di Sungai Tiber menjadi satuimperium luas yang meliputi tiga benua, menimbulkan masalah‑masalah pemerintahan dan administrasi. Untuk menyatukan imperium ini, termasuk 100 juta orang Yunani, Mesir, Gaul, Jerman, Briton, Arab, Funisia, Syria dan lain‑lain, orang Romawi membangun jalan‑jalan yang bagus. Hukum dan bahasa Romawi berperan utama dalam imperium dan kewarga­negaraan diberikan kepada laki‑laki merdeka di semua propinsi. Imperium dibagi atas empat prefectur. Ini dibagi lagi ke dalam dioceses dan dioceses dibagi‑bagi ke dalam propirisi‑propinsi. Tujuan.Pembagian ini ialah untuk menjamin pengawasan yang mudah oleh pejabat­pejabat utama dari Roma sendiri. Tetapi pegawai negeri yang berjumlah besar diperlukan untuk memutar administrasi pemerintahan ini.
c.    Bahasa “Romance”.
Dari bahasa Latin, muncul apa yang disebut bahasa-bahasa “Romance”atau Roman sekarangyaitu Italia, Perancis, Spanyol, Portugal dan Rumania. Lebih dari setengah kosakata  Inggris berasal daribahasa Latin. Selama berabad‑abad menyusul jatuhnva Imperium Romawi Berat, Latin tetap tinggal merupakan bahasa negara, gereja dan orang‑orang terpelajar di seluruh Eropa. Sampai sekarang hukum dan kedokteran modern masih berisi banyakungkapan Latin.
d.   Pembangunan dan Rekayasa
Jalan‑jalan Romawi, jembatan‑jembatan, waduk‑waduk, dan dam‑damadalah yang terbaik di dunia. Dalam seni dan arsitektur, mereka banyak meminjam dari Yunani. Teater‑teater, pemandian‑pemandian umum, basilikas‑basilikas (ruangan‑ruangan oblong) dan amfiteater‑amfiteater, seperti Colosseum di Roma, di bangun dalam jumlah besar. Orang‑orang Romawi menggunakan lengkung bundar dan kukuh secara luas.
e.    Kesusasteraan
Periode keemasan kesusasteraan Romawi meliputi abad terakhir SM danabad pertama M (masehi). Commentaries dari Caesar mengenai. Kampanyenya di Gaul telah hidup sebagai sastra. Pidato‑pidato dan surat‑surat Cicero (104‑43 SM) membuat ia mendapat gelar “bapak prosa Latin”. Aeneid dari Virgilius (70‑19 SM) adalah suatu puisi ega Roma menurut model Iliad dari Homerius. Penyair Horacius (65‑8 SM) mencoba mengembalikan kehidupan awal Roma yang sederhana. Kemudian Rerencius dan Plantus, dua pengarang drama Romawi yang terkenal, banyak mengutip drama Yunani. Tetapi maksud utama dari drama Romawi lebih ditekankan untuk menghibur daripada untuk mengajar.
f.     Sejarah
Dalam bidang sejarah, Livy (59 SM‑17 M) telah memberikan kepada kita suatu gambaran yang indah tentang egara Romawi dari masa awal sampai dengan masa Augustus.
Parallel Lives dari Plutarch, membandingkan pahlawan‑pahlawan Romawi dengan Yunani. Tacitus dalam Germanianya merupakan sumber informasi yang amat banyak tentang orang‑orang barbar Jerman yang hidup di luar imperium.


g.    Ilmu Pengetahuan                                                                                            
Sebenarnya dalam sains orang‑orang Romawi hanya sedikit menyumbangyang orisinal. Pliny Yang Tua (23‑79 M) menulis Sejarah Asia (Natural History), sebuah buku tentang semua informasi yang ada. Tetapi ia tidak mencek kebenaran informasinya. Ini meliputi geografi, fisiologi, botani, egara dan obat‑obatan yang merupakan suatu encyclopaedia sains dan tahyul.
Dalam bidang obat‑obatan, Galen (131‑201 M) merangkum pengetahuanYunani dan menambahkan beberapa daripadanya sendiri. Observasi-­observasi dan tulisan‑tulisannya selama berabad‑abad menjadi standar anatomi dan fisiologi. Orang Romawi sangat menaruh perhatian kepada kesehatan umum, kebersihan, dan membangun rumah‑rumah sakit untuk serdadu‑serdadu dan pejabat‑pejabat pemerintahan. Sejarah Romawi telah meninggalkan kesan abadi kepada dunia egara. Melalui pelestarian dan pengalihan kebudayam Yunani kepada Barat, Romawi telah menampilkan suatu fungsi yang berguna. Hukum Romawi adalah dasar egara‑sistem egar (legal) dari banyak egara‑regara Eropa barat, dan melalui mereka, egara‑negara belahan Barat Bumi (Western Hemisphere). Bahasa Latin adalah induk dari bahasa‑bahasa Perancis, Italia, Spanyol, Portugis dan Rumania, dan juga telah memperkaya sekali bahasa Inggris. Rekayasa (engineering) dan arsitektur Romawi telah menjadi model‑model untuk arsitek‑arsitek dan bangunan‑bangunan modern. Orang‑orang Romawi belajar bagaimana memerintah suatu imperium yang luas, yang terdiri dari rakyat‑rakyat yang berbeda‑beda. Adalah juga di Roma agama Kristen timbul dan berkembang.
h.   Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan yang berkembang di kalangan bangsa Romawi bersifat Polytheisme dalam wujud pemujaan terhadap banyak dewa, yang diangapnya mempunyai kedudukan dan kekuasaan masing-masing dalam lingkungan alam raya ini.
Dewa-dewa yang dimaksud adalah:
1)   Yupiter           : sbg dewa tertinggi penguasa langit , pelindung manusia danpemimpin dewa
2)      Neptunus      : Dewa penguasa air dan lautan.
3)   Mars                    : Dewa perang.
4)   Mercurius            : Dewa perdagangan
5)   Venus                  : Dewa penguasa kecantikan.
6)   Saturnus              : Dewa pertanian.
7)   Minerva               : Dewa ilmu pengetahuan dan pelindung kebijaksanaan.
8)   Lare                     : Dewa rumah tangga.

PERADABAN
LEMBAH SUNGAI NIL

1. Pengantar
Description: sej103_06
Dalam melangsungkan dan mempertahankan hidupnya manusia tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan alam tempat mereka menetap.Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori “challenge and respons”. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukkan dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna melestarikan kelangsungan hidupnya.
              Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan gempa atau yang tanahnya stabil dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat maka manusiapun akan gigih dan berusaha keras dalam merespons alam tersebut dan sebaliknya. Contoh bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih dan bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukkan. Keadaanalam Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa dan lahan pertaniannya tidak terlalu luas.
              Salah satu faktor penting yang berhubungan dengan lahirnya peradaban manusia adalah sungai. Di Asia dan Afrika lahirnya peradaban tertua umumnya terdapat di lembah-lembah sungai misalnya lembah sungai Nil di Mesir. Banjir yang melanda lembah sungai membawa dua akibat yaitu penderitaan bagi umat manusia karena dapat menenggelamkan rumah dan harta benda, di sisi lain banjir juga membawa hikmah. Apabila air surut banjir tersebut akan meninggalkan lumpur yang membawa kesuburan. Masyarakat yang tinggal di lembah sungai berusaha menaklukkan  an lembah sungai.
Description: sej103_07             
2.  Kehidupan masyarakat Mesir
  Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur. Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.
              Setiap tahun sungai Nil selalu banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di sekeliling lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut Merah. Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun Libia. Kemudian batas utara Mesir adalah Laut Tengah.
              Sungai Nil selalu mengalir sepanjang tahun? Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah air mata Dewi Isis yang selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran. penjelasan secara ilmiah? Bahwa Sekalipun musim panas sungai Nil tetap mengalir. Air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil.
              Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil”
(Egypt is the gift of the Nile). Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk.
              Air sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata.
Untuk keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum, sekoi atau jamawut dan selai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung. Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual hasil produksi rakyat Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia, Mesopotamia dan Yunani di kawasan Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang melintasi sungai Nil.
              Jika Anda cermati maka ada tiga peranan sungai Nil tersebut yaitu banjir oleh sungai Nil meninggalkan lumpur di kiri kanan sungai sehingga membentuk lembah yang subur. Peranan berikutnya adalah untuk irigasi serta sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan.

3.  Sistem kekuasaan raja-raja Mesir
              Sejarah politik di Mesir berawal dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen.Dari desa-desa kecil berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun 3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.
              Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Kata Firaun berasal dari kata peru artinya rumah besar atau istana yang menjadi tempat tinggal raja. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.
              Sebagai penguasa, Firaun mengklaim atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang undang dan karena itu menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk membangun kanal-kanal dan jalan raya. Ia juga pemimpin agama.
          Untuk menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para pejabat yang pad umumnya berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur yang memerintah propinsi, panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri yang umumnya dijabat oleh putra mahkota. Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga jaman yaitu Kerjaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah berpusat di Awaris dan Mesir Baru berpusat  di Thebe.
4.  Dinasti yang berkuasa di Mesir 
a.  Kerajaan Mesir Tua (3400 - 2160 SM)
              Lahirnya kerajaan Mesir Tua setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar. Kerajaan Mesir Tua disebut jaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser. Piramida di Gizeh adalah makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.
                   Apa sebab kerajaan Mesir Tua runtuh? Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.
b. Kerajaan Mesir Tengah (2100 - 1788 SM)
              Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia). Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa Hyksos.
c.  Kerajaan Mesir Baru (1500 - 1100 SM)
     Sesudah diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki jaman kerajaan baru atau jaman imperium. Disebut jaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.
Raja-raja yang memerintah jaman Mesir Baru antara lain:
1. Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah dinasti ke 18, ke 19 dan ke 20.
2. Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang subur.
3. Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya Hatshepsut yang gambarnya
          Batas wilayah kekuasaannya di timur sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut ia digelari “Napoleon dari Mesir”.Melalui perang koalisi antara tahun 1799 - 1814 hampir seluruh Eropa jatuh ke tangan Kaisar Perancis yaitu Napoleon Bonaparte. Thutmosis III juga dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
4.  Amen Hotep IV
Kaisar ini dikenal memperkanlkan kepercayaan yang bersifat monotheis yaitu hanya menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Ia juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
5.  Ramses II
Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan daerah sungai Nil dengan Laut Merah namun belum berhasil.
Masa Ramses II diperkirakan sejaman dengan kehidupan nabi Musa Setelah pemerintahan Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan Assyria pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi bagian imperium Persia. Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen dan para penggantinya dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu keturunan dinasti Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir menjadi wilayah Romawi.
5.  Sistem kepercayaan bangsa Mesir
              Ada dua hal yang menarik apabila membicarakan kepercayaan bangsa Mesir yaitu mengenai kepercayaan yang bersifat polytheis dan budaya mengawetkan jenazah dalam bentuk mummi.
              Masyarakat Mesir mengenal pemujaan terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang bersifat
nasional yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra. Sebagai lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu tiang batu yang ujungnya runcing Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk pemujaan terhadap dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada masa Raja Thutmosis III.
              Selain dewa nasional maka ada dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu seperti Dewa Osiris yaitu hakim alam baka, Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris, Dewa Aris sebagai dewa kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa kematian.
              Wujud kepercayaan yang berkembang di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut:
a. Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya dalam menaklukkan alam.
b. Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau yang memberi sumber kehidupan.
Jadi dengan taat menyembah para dewa masyarakat lembah sungai Nil mengharap jangan menjadi sasaran maut.
              Kepercayaan yang kedua berkaitan dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi. Dasar berkembangnya membuat mummi adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut. Manusia ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad sebagai lambang roh harus tetap utuh.

5.  Sistem Ilmu Pengatahuan  bangsa Mesir
a. Tulisan
\Masyarakat Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebu Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Huruf Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda. Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih sederhana yang kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis. Tulisan hieratik atau tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli. Secara kebetulan pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.

              Batu itu kemudian dikenal dengan batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa. Pada tahun 1822 J.F. Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan Yunani. Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai pengetahuan Mesir kuno (Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang. Selain di batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat dari batang Papirus. Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat kertas dari gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian kulitnya dikupas dan intinya diiris/disayat tipis-tipisdi samping. Untuk menulis, orang Mesir menggunakan tinta yang terbuat dari campuran air dengan semacam getah sayur dan cat.

b. Sistem kalender
              Masyarakat Mesir mula-mula membuat kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365 hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar).
              Penghitungan kalender Mesir dengan sistem Solar kemudian diadopsi (diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil alih penghitungan sistem lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijrah. Gelagah papirus Kulit dikupas Disayat-sayat
c.  Seni bangunan (arsitektur)
Piramida
              Dari peninggalan bangunan-bangunan yang masih bisa disaksikan sampai sekarang menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah memiliki kemampuan yang menonjol di bidang matematika, geometri dan arsitektur. Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun. Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya.
              Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat spinx yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga piramida.
              Piramida terbesar adalah makam raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di Gizeh. Selain Cheops, di Gizeh juga terdapat piramida Chefren dan Menkaure. DiSakarah terdapat piramida firaun Joser. Selain piramida apakah ada tempat pemakaman yang lain di Mesir? Berdasarkan penggalian di daerah El Badari ditemukan pemakaman yang disebut Hockerbestattung (Hocker artinya jongkok dan bestattung artinya pema kaman) karena orang yang meninggal dimasukkan dengan cara didudukkan menjongkok. Ada pula pemakaman yang disebut mastaba untuk golongan bangsawan.
Kuil
              Bangunan kedua adalah kuil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil terbesar dan terindah adalah Kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra.Kuil Karnak panjangnya ±433 m (1300 kaki), tiang-tiangnya setinggi 23,5 m dengan diameter ±6,6 m (20 kaki). Tembok, tiang dan pintu gerbang dipenuhi dengan lukisan dan tulisan yang menceritakan pemerintahan raja.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI EUFRAT – TIGRIS

A.   Pengantar
              Daerah Mesopotamia sekarang meliputi negara Irak. Mesopotamia terletak di antara dua aliran sungai yaitu sungai Eufrat dan Tigris. Daerah di sekitar kedua sungai itu tanahnya sangat subur dan bentuknya melengkung seperti bulan sabit sehingga sejarawan dari Amerika Serikat yaitu Breasted menyebut Mesopotamia dengan ungkapan “The Fertile Crescent Moon” (daerah bulan sabit yang subur)
              Description: sej103_22Sejarawan Yunani kuno yang bernama Herodotus menyebut Mesopotamia sebagai “Tanah surga yang cantik jelita”. Keadaan tanah yang subur serta sungai-sungai yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan merupakan faktor pendukung bagi tumbuhnya peradaban suatu bangsa. Karena letaknya pada suatu dataran yang luas tanpa pertahanan alam yang memadai maka perkembangan Mesopotamia menjadi sasaran perebutan bangsa-bangsa di sekitarnya untuk mendiami daerah tersebut. Bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah Sumeria, Akkadia, Babilonia, Assyria dan Babilonia Baru.
B. Sumeria (± 3000 SM)
                   Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang teratur. Kota yang dihuni tertua adalah Ur dan kemudian Sumer.
1. Kehidupan masyarakat Sumeria
                   Bangsa Sumeria mengembangkan kehidupannya dengan mengusahakan pertanian. Untuk mengairi tanah pertaniannya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu. Pengolahan tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan lembu. Untuk mengangkut hasil panen dan keperluan yang lain mereka membuat kereta atau gerobak yang diberi roda. Hasil utama pertanian ini adalah gandum kemudian jemawut dan jelai. Konon bangsa Sumeria adalah bangsa yang mengenal roda dan gandum yang pertama kali di dunia.
              Selain kegiatan pertanian, apakah ada kegiatan lain yang dilakukan bangsa Sumeria untuk memenuhi kebutuhannya? Hubungan perdagangan kemungkinan telah dijalin dengan negara lain misalnya masyarakat lembah sungai Indus.
              Dugaan para ahli bahwa bangsa Sumeria adalah pedagang, berdasarkan temuan berupa ribuan meterai tanah liat yang antara lain berisi perjanjian dagang, perhitunganpesanan barang-barang. Kehidu pan suatu bangsa tidak mungkin berjalan dengan baik tanpa dipimpin oleh pemerintahan yang teratur.                  Gambar . Raja Gudea.
2.  Sistem pemerintahan
              Bangsa Sumeria mengembangkan pemerintahan yang berpusat di kota Ur dekat muara sungai Eufrat. Para penguasa memiliki kekuasaan yang sangat besar. Selain sebagai kepala pemerintahan, Raja juga sebagai kepala agama sehingga raja disebut               Patesi (Pendeta Raja). Raja bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir maupun batin. Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan atau ketentraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan.
              Salah seorang patesi bernama Ur Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM. Tindakan Ur Nanshe diikuti oleh Patesi (Raja) Gudea yang memerintah kira-kira tahun 2400 SM. Dialah yang menjadikan kota Lagash jadi kota yang paling berarti di Sumeria.
3.  Sistem kepercayaan
              Kepercayaan bangsa Sumeria bersifat Polytheisme. Mereka percaya dan menyembah banyak dewa. Salah satu dewa utama adalah Marduk. Selain itu ada dewa-dewa yang menguasai alam, yang mereka sembah yakni Enlil (Dewa bumi), Ea (Dewa air), Anu (Dewa langit), Sin (Dewa bulan), Samas (Dewa matahari) dan Ereskigal (Dewa kematian). Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. peninggalan budaya dan Peradaban bangsa Sumeria yang telah tinggi dapat diketahui melalui peninggalan budayanya sebagai berikut.
a. Bangunan
              Pada umumnya ditemukan kuil untuk pemujaan yang disebut ziggurat. Ziggurat berasal dari kata zagaru yang artinya bangunan tinggi seperti gunung karena merupakan menara bertingkat yang makin lama makin kecil
Gambar . Ziggurat
Bahan bangunan di Mesopotamia pada umumnya terbuat dari tanah liat yang dijemur. Dengan memperhatikan ziggurat  kalau di Indonesia adalah bangunan megalith yang berfungsi sebagai tempat pemujaan bangunan itu adalah punden berundak.
b. Tulisan
              Tulisan bangsa Sumeria disebut tulisan paku (cunei form). Mereka menggunakan ± 350 tanda gambar dan setiap gambar merupakan satu suku kata. Huruf-huruf itu dituliskan pada papan tanah liat yang digoresi/ditulisi menggunakan karang yang keras dan berujung tajam dan disebut tulisan paku? Disebut tulisan paku  karena huruf itu berbentuk seperti paku atau baji (perhatikan gambar diatas ).
              Huruf paku sudah dikenal sejak tahun 3000 SM digunakan untuk mencatat hasil panen, harta benda serta urusan perdagangan. Huruf paku disebarkan oleh bangsa Funisia di sekitar Laut Tengah. Bangsa Yunani mengambil dan mengembangkan menjadi huruf Alfa, Beta dan Gama. Kemudian bangsa Romawi mengembangkan menjadi huruf Latin.

c. Pengetahuan
              Bangsa Sumeria memberikan sumbangan yang penting bagi dunia dalam bidang matematika. Mereka mengembangkan hitungan dengan dasar 60 (disebut sixagesimal) Penemuan mereka tentang hitungan lingkaran adalah 360o, satu jam adalah 60 menit, 1 menit adalah 60 detik masih kita gunakan sampai sekarang. Pengetahuan di atas menjadi dasar untuk penghitungan waktu untuk satu hari adalah 24 jam, satu bulan adalah 30 hari, satu tahun adalah 12 bulan. Penghitungan waktu disebut dengan sistem penanggalan yang nanti dikembangkan oleh bangsa Babilonia. Penghitungan kalender Babilonia berdasarkan pada peredaran Bulan (disebut sistem lunar atau kalender Komariah).
NO
ASPEK
PENJELASAN
1
Ekonomi - Pertanian
Pertanian, peternakan dan perdagangan
2
Pemerintahan - Raja
Raja bergelar patesi, berkuasa atas pemerintahan
dan keagamaan.
3
Kepercayaan
Polytheisme dengan dewa utama Marduk.
4
Budaya
bangunan = ziggurat
tulisan = paku
pengetahuan = hitungan berdasarkan
sixagesimal dan sistem
kalender.

C. Akkadia (± 2350 SM)
                   Memasuki tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan bangsa Sumeria. Pemimpin bangsa Akkadia adalah raja Sargon  Mereka memilih Agade sebagai ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah Maju sehingga berkembanglah budaya baru yang disebut budaya Sumer Akkad berbahasa semit.

Gambar 3.16. Raja Akkadia.
C. Babilonia (± 1900 SM)
Kerajaan Babilonia didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata Babilonia berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ± 97 kilometer di selatan kota Bagdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak selatan. Babilon menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi (1948-
1905 SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang undang. Menurut kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Seperti nampak pada gambar  di samping. Agar dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah, maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia melakukan Pencurian”. Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum.
Setelah Hammurabi meninggal dunia, kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Bagaimana perkembangan selanjutnya dari sejarah Mesopotamia? Untuk sementara waktu tidak ada catatan penting mengenai peradaban Mesopotamia. Baru pada tahun 1200 SM muncullah pemerintahan bangsa Assyria yang menguasai Mesopotamia.
D. Assyria (± 1200 SM)
                   Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa Semit. Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di tepi sungai Tigris dijadikan ibukota.  Pemerintahan bangsa Assyria bercorak militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma dari Asia. Apa sebab muncul gelar tersebut? Karena seperti bangsa Romawi, bangsa Assyria merupakan penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk imperium yang besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri, kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
                   Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja. Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan raya yang bagus. Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga membangun negerinya menjadi bangsa yang sangat maju antara lain di bidang pendidikan.
                   Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet) tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
                   Setelah mengalami masa kejayaan kurang lebih 6 abad, kerajaan Assyria hancur. Karena  Selama masa pemerintahan bangsa Assyria, bangsa-bangsa yang ditaklukkan mencoba menyusun kekuatan untuk mengalahkannya sehingga pada tahun 612 SM bangsa Khaldea dapat menghancurkan Niniveh.
E. Babilonia Baru (± 3000 SM)
                   Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah Nebukadnezar. Ia membangun kembali kota Babilon dan menjadikan kota tersebut sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia Baru. Ada dua hal yang menarik di kota Babilonia yaitu menara Babel dan taman gantung. Menara babel yang tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercusuar bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babilonia. Hal kedua yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya.
                   Taman itu dibangun di atas bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan. Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang sangat menakjubkan.
                   Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa masa depan dapat diketahui dengan mempelajari bintang-bintang. Selain meramal nasib seseorang juga ramalan tentang gerhana. Mereka membagi minggu dalam tujuh hari, satu hari ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari
malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu dengan jam air (water clock) dan jam matahari (sundial).
                   Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar adalah peristiwa penaklukan kerajaan Yudea dan Palestina. Ibukota Yerusalem direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah tanah Yudea. Bangsa Israel termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya dijadikan budak dan tawanan. Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat membekas bagi bangsa Israel. Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama yaitu tahun 539 SM, Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.
PUSAT-PUSAT PERADABAN DI
BENUA ASIA

Pusat-pusat Peradaban Dunia
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI KUNING

                  Peradaban lembah sungai Kuning merupakan salah satu pelopor dari kebudayaan dunia. Sejak masa purba sampai sekarang, peradaban Cina ini mampu bertahan dan terus berkembang di negeri Cina. Sebagaimana peradaban-peradaban kuno yang lain, peradaban Cina ini berkembang di sekitar lembah sungai Kuning sejak 5000 tahun yang lalu. Lembah Sungai Hoang Ho merupakan salah satu daerah yang subur di Tiongkok. Disebut “Sungai Kuning” karena pada saat terjadi banjir, Sungai Hoang Ho membawa lumpur berwarna kuning. Demikian pula laut dimana sungai tersebut mengalir sebagai muaranya disebut. “Laut Kuning”.
Hasil-hasil peradaban Lembah Sungai Kuning meliputi berbagai bidang, seperti sistem pertanian, sistem kepercayaan, sistem pemerintahan, seni bangunan, filsafat, serta aksara.
a.      Sistem Pertanian
                   Daerah lembah sungai Hoang Ho dan Yang tse Kiang merupakan daerah yang subur, sehingga sangat cocok untuk bercocok tanam. Selain itu , pasokan air untuk pertanian sangat cukup. Berbagai hasil pertanian seperti padi, jagung, kedelai, pohon murbai, dan teh telah dihasilkan di daerah tersebut.
                   Masyarakat Lembah Sungai Kuning telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai masyarakat agraris. Kebudayaan agraris mapan yang telah membentuk karakter bangsa Cina selanjutnya berawal dari daerah ini
b. Sistem Kepercayaan
                   Masyarakat Lembah Sungai Kuning pada awalnya menyembah Dewa Langit yang dipimpin oleh raja – raja mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh bangsa Mesir, Mesopotamia, serta bangsa Maya sekitar 4000 SM
                   Dalam perkembangan selanjutnya, sekitar 1750 SM telah berdiri negara-negara kota di Cina. Mereka dipimpin oleh seorang raja yang merangkap sebagai imam agama. Dalam pandangan masyarakat Cina, raja dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit Oleh karena itu, di sekitar kehidupan raja selalu dikeramatkan. Untuk mengadakan upacara-upacara, maka dibangun kuil-kuil yang tersebar di berbagai tempat di Cina.
                   Masyarakat Lembah Sungai Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek moyang dan kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia, seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa.
c.Sistem Pemerintahan
                   Sebelum berdirinya Republik Cina, awal abad ke 20, negeri Cina telah diperintah oleh 24 dinasti, baik besar maupun kecil. Di antara dinasti-dinasti tersebut, ada yang memerintah lama sekali sampai berabad-abad, namun ada pula yang hanya hitungan tahun saja.
Dinasti-dinasti yang memerintah Cina tidak berasal dari satu keturunan, mel;ainkan berasal dari berbagai marga, bahkan ada yang berasal dari bangsa asing, yaiotu dinasti Yuan dan Manchu
Walaupun sering taerjadi pergantian dinasti dalam sejarah Cina, namun masyarakat Cina tetap stabil. Ini terjadi antara lain karena sistem kekeluargaan Cina yang berakar dalam tradisi Khong Hu Cu sangat menjunjung tingi nilai kekeluargaan. Dengan keluarga yang tetap terjaga ketenangannya, maka stabilitas masyarakat Cina bisa terjamin sepanjang masa.
d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
                   Bangsa Cina sejak zaman dahulu kala telah terkenal keahlianya dalam Ilmu astronomi, Pembuatan Keramik, serta pemproduksi kain sutera. Dalam perdagangan internasional keramik dan kain sutera selalu menjadi barang komoditas Cina yang paling utama.
Dalam bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Cina merupakan pionirnya. Jauh sebelum kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina. Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina.
Cina juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat menggunakannya. Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno, namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.
e. Seni Arsitektur
                   Cina memiliki seni arsitektur yang sangat hebat, seperti kuil Dewa Langit di Peking dan Pagar tembok Besar Cina. Seni arsitektur lain yang juga terkenal adalah istana-istana kaisar CinaKetika pengaruh Cina telah sampai di Korea dan Jepang, maka seni arsitektur Cina juga diadopsi oleh bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari tipe dan corak bangunan kuil dan istana raja atau kaisar, baik di Korea maupun Jepang yang jelas-jelas meniru arsitektur Cina

f. Filsafat
Cina telah melahirkan para filosof besar yang berpengaruh sepanang jaman di dunia. Mereka itu di antaranya adalah Lao Tze, Khong Hu Chu, serta Meng Tse. Bahkan ajaran-ajaran mereka sampai sekarang dipakai sebagai pegangan hidup orang-orang Cina, sehingga lahirlah agama Tao dan Kong Hu Chu, mendampingi Budha.

Dalam ilmu perang dikenal seorang guru yang legendaris, yaitu Tsun Tzu. Ajaran-ajaran seni perang Tsun Tzu yang berupa buku telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Hasil karya seni perang Tsun Tzu tidak hanya berguna dalam militer, namun juga dalam politik dan ekonomi. Sebagai contoh kemajuan ekonomi Jepang tidak lepas dari seni perangnya yang kenudian diterapkan dalam perdagangan. Pengaruh seni perang Tsun Tzu di Jepang sangatlah kuat.
g. Aksara
                   Huruf Cina dikenal dengan sebutan Piktograf, dimana setiap huruf bukan merupakan lambang bunyi, melainkan memiliki arti tertentu. Huruf Cina ini berkembang baik di Korea maupun jepang. Di Jepang huruf Cina dimodifikasi menjadi huruf Kanji, sedangkan di Korea pemakaiannya telah mengalami penyempurnaan seswuai tradisi bangsa Korea
Peradaban Cina tidak mengalami keruntuhan sebagaimana dialami oleh kebudayaan Mesir, Mesopotamia, Yunani dan Romawi, Maya, Inca, serta Aztec, namun tetap berkembang hingga saat ini. Peradaban Cina modern perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari peradaban Cina Kuno di Lembah Sungai Kuning ini.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI INDUS

1.        Pengantar
Keberadaan Mahenjodaro-Harappa
                   Penemuan kebudayaan di sungai India kuno, berawal pada abad ke-19 (tahun 1870), dan mulai dieksplorasi oleh bangsa Inggris. Hingga sekarang, penggalian kebudayaan sungai India kuno tidak pernah berhenti, bahkan menemukan lagi sebuah aliran sungai kuno lainnya, pada dua sisi aliran sungai kuno ini tidak sedikit ditemukan juga peninggalan kuno lainnya.
Di abad 20, awal tahun 1980-an, Amerika dan Pakistan membentuk Lembaga Arkeologi Amerika-Pakistan, dan dengan demikian pekerjaan arkeologi semakin maju.Peradaban Sungai Indus, 2800 SM1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Kedua lembah ini mewakili dua kota peninggalan kuno yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yakni Kota Mohenjodaro yang sekarang letaknya di Provinsi Sind, Pakistan, dan Kota Harappa di Provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Ketika itu, kawasan ini dihuni oleh bangsa Dravida.
Beberapa sumber mengatakan bahwa Mohenjo-daro dan Harappa terletak di India, tetapi pada tahun 1947, berada dibawah naungan Department of Archaeology and Museums, Government of Pakistan.
                   Peradaban ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.
2.        Peradaban di Sungai India Kuno
Peradaban Lembah Sungai Indus
Letak Geografis
  • Di sebelah Utara berbatasan dengan China yang dibatasi Gunung Himalaya
  • Selatan berbatasan dengan  Srilanka yang dibatasi oleh Samudera Indonesia
  • Barat berbatasan dengan Pakistan
  • Timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh
Peradaban sungai Indus (2500 SM)
Kebudayaan kuno India ditemukan di kota tertua India yaitu daerah Mohenjodaro dan Harappa .
Penduduk Mohenjodaro & Harappa adalah bangsa Dravida
Reruntuhan arkeologis Moenjodaro*
Description: Mohenjo-daro
                   Mohenjo-daro adalah salah satu situs dari sisa-sisa permukiman terbesar dari Kebudayaan Lembah Sungai Indus, yang terletak di propinsi Sind, Pakistan. Dibangun pada sekitar tahun 2600 SM, kota ini adalah salah satu permukiman kota pertama di dunia, bersamaan dengan peradaban Mesir Kuno, Mesopotamia dan Yunani Kuno. Reruntuhan bersejarah ini dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Situs Warisan Dunia. Arti dari Mohenjo-daro adalah "bukit orang mati". Seringkali kota tua ini disebut dengan "Metropolis Kuno di Lembah Indus “
                   Mohenjo-daro dibangun sekitar tahun 2600 SM, tetapi dikosongkan sekitar tahun 1500 SM. Pada tahun 1922, kota ini ditemukan kembali oleh Rakhaldas Bandyopadhyay dari Archaeological Survey of India. Ia dibawa ke sebuah gundukan oleh seorang biksu Budha yang mempercayai bahwa gundukan tersebut adalah sebuah stupa. Pada 1930-an, penggalian besar-besaran dilakukan dibawah kepemimpinan John Marshall, K. N. Dikshit, Ernest Mackay, dan lain-lain.[3] Mobil John Marshall yang digunakan oleh para direktur situs masih berada di museum Mohenjo-daro sebagai tanda memperingati perjuangan dan dedikasi mereka terhadap Mohenjo-daro. Penggalian selanjutnya dilakukan oleh Ahmad Hasan Dani dan Mortimer Wheeler pada tahun 1945.
                   Penggalian besar terakhir di Mohenjo-daro dipimpin oleh Dr. G. F. Dales pada tahun 1964-65. Setelah itu, kerja penggalian di situ dilarang karena kerusakan yang dialami oleh struktur-struktur yang rentan akibat kondisi cuaca. Sejak tahun 1965, hanya proyek penggalian penyelamatan, pengawasan permukaan, dan konservasi yang diperbolehkan di situ. Meskipun proyek arkeologi besar dilarang, namun pada 1980-an, tim-tim peninjau dari Jerman dan Italia yang dipimpin oleh Dr. Michael Jansen dan Dr. Maurizio Tosi, menggabungkan teknik-teknik seperti dokumentasi arsitektur, tinjauan permukaan, dan penyelidikan permukaan, untuk menentukan bayangan selanjutnya mengenai peradaban kuno tersebut
                   Mohenjo-daro terletak di Sindh, Pakistan di sebuah bubungan zaman Pleistosen di tengah-tengah dataran banjir Sungai Sindhu. Bubungan tersebut kini terkubur oleh pembanjiran dataran tersebut, tetapi sangat penting pada zaman Peradaban Lembah Indus. Bubungan tersebut memungkinkan kota Mohenjo-daro berdiri di atas dataran sekelilingnya. Situs tersebut terletak di tengah-tengah jurang di antara lembah Sungai Sindhu di barat dan Ghaggar-Hakra di timur. Sungai Sindhu masih mengalir ke timur situs itu, tetapi dasar sungai Ghaggar-Hakra kini sudah kering. Pembangunan antropogenik selama bertahun-tahun dipercepat oleh kebutuhan memperluas tempat. Bubungan tersebut diluaskan melalui platform bata lumpur raksasa. Akhirnya, penempatan tersebut meluas begitu besar sehingga ada bangunan yang mencapai 12 meter di atas permukaan dataran masa kini.
                   Pada zaman dahulu, Mohenjo-daro merupakan salah satu pusat administratif Peradaban Lembah Indus kuno. Pada puncak kejayaannya, Mohenjo-daro adalah kota yang paling terbangun dan maju di Asia Selatan, dan mungkin juga di dunia. Perencanaan dan tekniknya menunjukkan kepentingan kota ini terhadap masyarakat lembah Indus.
                   Peradaban Lembah Indus (c. 3300-1700 SM, f. 2600-1900 SM) adalah sebuah peradaban sungai kuno yang berkembang di lembah sungai Indus di India Kuno (kini di Pakistan dan India Barat Laut). Peradaban ini juga dikenal sebagai "Peradaban Harappa."Kebudayaan Indus berkembang berabad-abad lamanya, lalu mengalami kebangkitan sekitar tahun 3000 SM. Peradaban tersebut menjangkau wilayah yang kini diduduki negara Pakistan dan India Utara, tetapi tiba-tiba mengalami kemerosotan sekitar tahun 1900 SM. Pemukiman Peradaban Indus tersebar sejauh pantai Laut Arab di Gujarat di selatan, perbatasan Iran di barat, dengan kota perbatasan di Bactria. Di antara permukiman-permukiman itu, pusat kota utama berada di Harappa dan Mohenjo-daro, dan juga Lothal.
                   Puing-puing Mohenjo-daro adalah salah satu pusat utama dalam masyarakat kuno ini. Beberapa arkeolog berpendapat bahwa Peradaban Indus mencapai jumlah lima juta penduduk pada puncaknya. Saat ini, lebih dari seribu kota dan permukiman telah ditemukan, terutama di lembah Sungai Sindhu di Pakistan dan India barat laut.
Arsitektur dan prasarana kota
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4d/Ghanghro_location.jpg/220px-Ghanghro_location.jpg
                   Mohenjo-daro, 25 km di barat daya Larkana, adalah pusat Peradaban Lembah Indus 2600 SM-1900 SM Mohenjo-daro memiliki bangunan yang luar biasa, karena memiliki tata letak terencana yang berbasis grid jalanan yang tersusun menurut pola yang sempurna. Pada puncak kejayaannya, kota ini diduduki sekitar 35.000 orang. Bangunan-bangunan di kota ini begitu maju, dengan struktur-struktur yang terdiri dari batu-bata buatan lumpur dan kayu bakar terjemur matahari yang merata ukurannya.
                   Bangunan-bangunan publik di kota ini adalah lambang masyarakat yang sangat terencana. Bangunan yang bergelar Lumbung Besar di Mohenjo-daro menurut interpretasi Sir Mortimer Wheeler pada tahun 1950 dirancang dengan ruang-ruang untuk menyambut gerobak yang mengirim hasil tanaman dari desa, dan juga ada saluran-saluran pendistribusian udara untuk mengeringkannya. Akan tetapi, Jonathan Mark Kenoyer memperhatikan bahwa tidak ada catatan mengenai keberadaan hasil panen dalam lumbung ini. Maka dari itu, Kenoyer mengatakan lebih tepat untuk menjulukinya sebagai "Balai Besar".
                   Di dekat lumbung tersebut ada sebuah bangunan publik yang pernah berfungsi sebagai permandian umum besar, dengan tangga yang turun ke arah kolam berlapis bata di dalam lapangan berderetan tiang. Wilayah permandian berhias ini dibangun dengan baik, dengan lapisan tar alami yang menghambat kebocoran, di samping kolam di tengah-tengah. Kolam yang berukuran 12m x 7m, dengan kedalaman 2.4m ini mungkin digunakan untuk upacara keagamaan atau kerohanian.
                   Di dalam kota, air dari sumur disalurkan ke rumah-rumah. Beberapa rumah ini dilengkapi kamar yang terlihat ditetapkan untuk mandi. Air buangan disalurkan ke selokan tertutup yang membarisi jalan-jalan utama. Pintu masuk rumah hanya menghadap lapangan dalam dan lorong-lorong kecil. Ada berbagai bangunan yang hanya setinggi satu dua tingkat.
Sebagai kota pertanian, Mohenjo-daro juga bercirikan sumur besar dan pasar pusat. Kota ini juga memiliki sebuah bangunan yang memiliki hypocaust, yang kemungkinan digunakan untuk pemanasan air mandi.
                   Mohenjo-daro adalah sebuah kota yang cukup terlindungi. Walau tak ada tembok, namun terdapat menara di sebelah barat pemukiman utama, dan benteng pertahanan di selatan. Perbentengan tersebut, dan struktur kota-kota lain di Lembah Indus seperti Harappa, menimbulkan pertanyaan apakah Mohenjo-daro memang pusat administrasi. Harappa dan Mohenjo-daro memiliki arsitektur yang mirip, dan tidak berbenteng kuat seperti situs-situs lain di Lembah Indus. Jelas sekali dari tata ruang di semua situs-situs Indus, bahwa ada suatu pusat politik atau administrasi, hanya saja tidak jelas lagi sejauh mana jangkauan dan fungsi pusat administrasi tersebut.
                   Mohenjo-daro telah dimusnahkan dan dibangun kembali setidaknya tujuh kali. Setiap kali, kota baru dibangun terus di atas kota lama. Pembanjiran dari Sungai Indus diduga menjadi penyebab kerusakan.nKota ini terbagi atas dua bagian, yaitu benteng kota dan kota hilir. Kebanyakan wilayah kota hilir masih belum ditemukan. Di benteng kota terdapat sebuah permandian umum, struktur perumahan besar yang dirancang untuk menempatkan 5.000 warga, dan dua buah dewan perhimpunan besar. Mohenjo-daro, Harappa dan peradaban masing-masing, lenyap tanpa jejak dari sejarah sampai ditemukan kembali pada 1920-an. Penggalian besar-besaran dilakukan di situ pada 1920-an, namun tidak penggalian mendalam yang dilakukan sejak tahun 1960-an.
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/58/Dancing_girl.jpg/180px-Dancing_girl.jpgArtefak "gadis menari" yang ditemukan di Mohenjo-daro
Patung "gadis menari" yang ditemukan di Mohenjo-daro adalah sebuah artefak yang berusia sekitar 4500 tahun. Patung perunggu dengan panjang 10.8 cm ini ditemukan di sebuah rumah di Mohenjo-daro pada tahun 1926. Patung kecil ini adalah patung favorit arkeolog Inggris Mortimer Wheeler, seperti yang dipetik dari sebuah acara televisi tahun 1973:                            
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/d/df/Mohenjo-daro_Priesterk%C3%B6nig.jpeg/180px-Mohenjo-daro_Priesterk%C3%B6nig.jpeg"Muka kecilnya gaya Balochi dengan bibir yang cemberut dan paras yang terlihat tidak sopan. Saya rasa umurnya tak lebih lima belas tahun, tetapi tidak memakai apa-apa selain gelang di lengan. Seorang gadis yang benar-benar percaya diri terhadap dirinya dan dunianya. Saya rasa patung ini tidak ada duanya di dunia ini. "
John Marshall, salah seorang penggali di Mohenjo-daro, menggambarkan gadis tersebut sebagai kesan jelas seorang gadis muda, berpostur kurang sopan dengan sebelah tangan mencekak pinggul, sambil mengikuti rentak musik dengan tangan dan kaki.
Sebuah patung lelaki duduk dengan tinggi 17.5 cm yang bergelar "Raja Pendeta" (walaupun tiada bukti pendeta atau raja memerintah kota ini), adalah satu lagi artefak yang menjadi lambang peradaban lembah Indus. Patung ini ditemukan oleh para arkeolog di Kota Hilir Mohenjo-daro pada tahun 1927. Patung tersebut ditemukan di sebuah rumah yang arsitektur batanya berhias dan berceruk dinding, terlantar di antara dinding dasar bata yang pernah menampung tingkat rumah. Patung berjanggut ini memakai pita rambut, lilitan lengan, dan mantel berhias pola trefoil yang aslinya berisi pigmen merah.
            Mohenjo-daro terletak di Distrik Larkana sekitar 28 km dari Larkana and 107 km dari sukkur. 27o 19 30.36 Bujur Utara and 68o 08 08.77Bujur Timur.Benda-benda yang ditemukan: huruf, bangunan, perhiasan, alat rumah tangga, permainan anak-anak yang sudah dihiasi berbagai seni gambar dan seni ukir yang indah, mereka telah mengenal biantang: gajah, unta, kerbau, anjing. Berdasarkan benda-benda yang ditemukan di Mohenjodaro, maka dapat disimpulkan bahwa peradaban Lembah Sungai Indus di Mohenjodaro sudah sangat tinggi.
Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini seharusnya adalah antara tahun 2000 hingga 3000 sebelum masehi, lagi pula kota Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu tahun lampau. Luasnya kurang lebih 25 km persegi.
                   Harappa ialah sebuah kota di Punjab, timur laut Pakistan sekitar 35 km tenggara Sahiwal. Kota ini terletak di bantaran bekas Sungai Ravi. Munculnya peradaban Harappa lebih awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Kota modernnya terletak di sebelah kota kuno ini, yang dihuni antara tahun 3300 hingga 1600 SM. Di kota ini banyak ditemukan relik dari masa Budaya Indus, yang juga terkenal sebagai budaya Harappa. Harappa memiliki lay-out kota yang sangat canggih.
                   Benda-benda yang ditemukan: arca-arca, patung (terra cotta) yang diukir seperti bentuk wanita telanjang dengan dada terbuka. Ukiran itu member makna bahwa ibu merupaka sumber kehidupan; alat dapur dari tanah liat, periuk belanga, pembakaran dari batu keras (masih kuat sampai sekarang); sebuah patung pohon disamping dewa (gambaran kesucian pohon bodhi tempat Sidharta menerima wahyu) beberapa ratus tahun kemudian; arca-arca yang melukiskan lembu yang menyerang harimau; lembu yang bertanduk, sebagai gambaran bahwa mereka sangat mensuckan binatang. Hal ini tampak ketika masyarakat India mensucikan sapi sampai sekarang.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Sir John H Marshall mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Hara. Hasilnya tingkat kesibukan dan keramaian kedua kota tersebut membuat Marshall terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India antara tahun 2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan.
                   Dari hasil penelitian lebih lanjut, diketahui kedua kota kuno tersebut dibagi dua bagian, yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif adalah daerah permukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang tembikar. Sementara kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan yang dikelilingi oleh pagar tembok yang tinggi besar dan menara gedung.
                   Masyarakat yang bermukim di kedua kota kuno ini diketahui telah mengenal sistem saluran air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata. Puing-puing menunjukkan Mohenjodaro dan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan di sekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada 3000 SM, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian memperlihatkan tingginya peradaban mereka.
                   Jalan-jalannya lurus sehingga membentuk blok-blok pemukiman berbentuk segi empat. Sudah ada sistem pembuangan sampah dan air limbah. Inilah kota pertama yang menujukan tanda-tanda pembangunan yang berencana. Barat kota adalah pusat religius, politik, dan pendidikan. Petani tinggal di luar tembok kota dekat perladangan. Kelompok miskin menempati pinggir kota tetapi masih berada di dalam tembok. Pedagang dan seniman tinggal di dekat pusat kota, sedangkan bangsawan, agamawan, dan punggawa kerajaan menempati wilayah pusat.
                   Puing-puing menunjukkan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan disekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang membangun kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan tingginya peradaban mereka. Kedua kota ini hilang pada tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam waktu 1000 tahun kebelakang, didaerah aliran sungai India tidak pernah ada lagi kota yang demikian megahnya, namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya datang menginvasi, kebudayaan Harappa sudah merosot.


                   Pemeliharaan Mohenjo-daro ditunda pada Desember 1996 setelah berhentinya pendanaan dari pemerintah dan organisasi internasional. Pada April 1997, Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) membiayai proyek $10 juta untuk perlindungan situs dan struktur-struktur yang masih bertahan dari banjir selama 20 tahun.

KEDATANGAN
BANGSA ARYA DENGAN SEGALA PENGARUHNYA
1.        Pengantar
                   Nama arya berarti bangsawan atau tuan, yang terdapat dalam bahasa persia dan india. Perpindahan Bangsa Arya di India terjadi bertahap-tahap, dan tidak terjadi langsung dengan gelombang besar. Waktu yang dibutuhkan juga membutuhkan waktu yang berabad-abad, itupun sambil membawa keluarga mereka.
            Pada masa tertentu, ada sekelompok yang nampaknya begitu kuat yang memasuki India. Hal ini dibuktikan pada penggalian di Harappa yang menyatakan bahwa kota Harappa takluk dengan kekerasan, karena banyak ditemukan tumpukan mayat di Harappa. Selain itu kerusakan di dinding kota, yang semuanya disinyalir Harappa di hancurkan oleh Bangsa yang gagah berani. Pendirian ini juga diperkuat dengan pernyataan buku Weda yang mengatakan bahwa bangsa Hariyupuja yang dikalahkan oleh orang-orang Arya dengan bantuan, dan tentu haruyupura itu dapat kita anggap sama dengan budaya Harappa.
            Perpindahan bangsa Arya ke India berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian. Penyelidikan ini menyatakan bahwa mula-mulanya sungai Indus dianggap oleh orang Arya sebagai sungai yang keramat dan menjadi sumber dari sekalian kebaikan bagi orang Arya.
            Tetapi pada masa Doab Gangga-Jumna menjadi pusat kebudayaan brahma, maka ternyata bahwa seluruh daerah Indus dan Punjab sudah dilupakan oleh orang-orang Arya, dan bhakan buku-buku seperti Weda dan Upanisad seakan-akan melupakan kesucian  sungai Indus. Orang-orang Arya merupakan bangsa yang suka yang berpetualang pada saat itu.
            Nampaknya kedatangan bangsa Arya berbarengan dengan lansung berkembangnya kerajaan-kerajaan bangsa Arya. Dalam beberapa berita-berita peperangan raja Persia menaklukan Punjab dan Sindh tahun 516 SM, dan raja tersebut mempunyai beberapa prajurit dari kalangan orang-orang India. Sedangkan kita tahu bahwa bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari Asia Barat.
2.        Pengaruh bangsa Arya
                   Kedatangan bangsa Arya di India telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri. Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar. Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, yang kemudian melahirkan budaya baru.
            Fokus peneitian para ilmuan sejarah masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya. Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama terbersar di India sampai sekarang.
            Untuk saat ini orang-orang dari bangsa Arya mendiami daerah-daerah sekitar di sebelag utara garis perbatasan yang terletak antara Goa dan Orissa selatan. Ada juga sebagian terletak di sebelah selatan garis tersebut, seperti Hiderabad.
Sebagai bangsa pendatang, Arya memandang orang-orang Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari bangsa Arya. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa Bangsa Dravida merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan telah menjadi dasar utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial. Eksistensi kasta sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk nyata yang tidak terhapus begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta tertinggi di India tetap dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria, Waisya, dan S0udra adalah kelompok sosial yang mesti mengikuti hukum yang telah dibuat oleh para Brahmana.
Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini banyak dikaji adalah munculny abanyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural yang berlangsung hingga abad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah politk bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India semakin terang dengan perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun dari catatan asing. Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya adalah Gandhara, Kosala, Kasi dan Maghada. Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan yang mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan, mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada.
Konon pengembangan dan penyebarab agama Budha juga terjadi di daerah Maghada. Tepatnya Benares. Meskipun agama Budha belum sepenuhnya di kenal oleh masyrakat luas.
            Pada masa kerajaan Maghada terdapat beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk kepemimpinan di India/Maghada.

1.      Dinasti Sisunaga
Dinasti Sisunaga merupakan dinasti pertama yang memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini setidaknya pernah dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna,  Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara, Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.
2.      Dinasti Nanda
Dinasti Nanda juga pernah berkuasa atas kerajaan Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa pada dinasti Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti Sisunaga. Pada masa dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang kurang dari satu abad. Sehingga pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta oleh Chandragupta dari Maurya, yang kemudian mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Maurya.

3.      Dinasti Maurya
Pada masa dinasti Maurya merupakan dinasti yang mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta naik tahta dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kea rah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat (Eropa).
      Seperti halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur. Hal inilah yang kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat peradaban penting dunia. Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India. Hal yang juga patut dicermati adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis oleh salah satu kaki tangan Alexander the great yang selalu mengirinya kemanapun dan kapanpun ia pergi.
      Chandragupta naik tahta pada masa dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca kematian Alexander the great, sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil menguasa daerah-daerah yang tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan Chandragupta berhasil menjalin hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain, Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia Barat). Persahabatan ini memberi peran penting dalam menggambarkan situasi Maghada pada saat Chandragupta. Penguasa yunani tersebut banyak membantu Chandragupta dalam menulis sejarah India. Penulis hasil bantuan penguasa Yunani tersebut banyak menggambarkan keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada lembah sungai Gangga. 
Akhir hayat Chandragupta diakhiri dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja yang disegani kawan maupun lawan, rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia mempunyai Bayangkari, yaitu pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita asing yang berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda. Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu digunakan sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan memang sangat maju, bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan di kerajaannya dari pada uang Chandragupta (India).  Dia juga telah mengembangkan pedagangan di laut, meskipun hanya di bagian teluk Persia dan laut Aden saja.
      Selain mempunyai pasukan pengawal pribadi, lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan Maghada. Laskar ini mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak. Jumlah gajah laskar ini berkisar antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000 untuk jumlah keretanya. Selain pasukan gajah dan kereta, dia juga mengembangkan jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000 orang. Laskar-laskar perang berasal dari satu kasta tersendiri. Ketika tidak ada perang, pekerjaan mereka hanya makan dan tidur semata. Tatepi mereka tidak diperkenankan untuk mempunyai banyak harta benda. Ini bermaksud untuk menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap sedia katika di butuhkan kapanpun dan dimanapun.
      Chandragupta juga semakin memperkut eksistensi kasta sebagai pola sosial di India pada saat itu. Dia melarang keras perkawinan yang melibatkan kasta yang berbeda. Walaupun banyak kasta yang berkembang di India pada saat itu, Chandragupta dianggap sebagai raja yang giat dan juga adil. Walaupun hukuman yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia tidak banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang benar-benar melanggar aturan kerajaan.
      Chandragupta juga melakukan penaklukan terhadap daerah-daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae (Kabul), Asia (heart), Gedrosia (Baluchistan) dan meminta daerah-daerah tersebut untuk mengembalikan gajah-gajah perang India yang berjumlah sekitar 500 gajah.
      Masa kejayaan kerajaan maghada adalah pada mas pemerintahan Asoka. Ashoka vardhana memerintah India (maghada) tahun 272-232 SM. Ashoka mempunyai ketrampilan memimpin kerajaan yang luar biasa hebatnya. Masa Ashoka yang menjadi titik sentral kekuatan kerajaan adalah angkatan perang. Dengan kuatnya angkatan perang Maghada maka Maghada menjadi kerajaan yang disegani kawan maupun lawan. Ashoka juga banyak menakulukan di daerah-daerah sekitar India, seperti Gandara, Kabul, Jonas, Kamboja, Godavari, Krisna, Mysore, Supara dan Girnar, dan daerah-daerah lainnya. Luas kerajaan Maghada saat itu melebihi luas negara India pada saat sekarang.
      Selain banyak melakukan penaklukan, Ashoka juga banyak meninggalkan jejak sejarah yang berbentuk tulisan yang kemudian menjadi sumber sejarah yang cukup penting hingga sekarang. Banyak prasasti yang ditinggalkan pada dinding-dinding dan tiang batu yang berisi tentang peristiwa, undang-undang, pesan perdamaian, maupun ajaran dan pesan-pesan ashoka.
      Hal menarik yang perlu dikaji pada masa Ashoka adalah berkembangnya agama Budha. Padahal nenek moyang Sshoka adalah penganut setia Hindu. Ia adalah satu-satunya raja yang sangat berperan atas berkembangnya Agama Budha. Dia seakan-akan melawan nenek moyangnya yang selalu menjadikan Agama Hindu sebagai alat untuk melegitimasi kekuasaannya. Namun pada akhirnya eksistensi Budha berhasil disingkirkan karena banyaknya aliran yang menolak Budha, terutama dari kalangan Brahmana. Puncaknya adalah kematian raja terakhir dinasti Maurya, Buhadratha, di tangan Sungha pada 185 SM.
      Pada masa Ashoka terdapat peristiwa besar yang sulit dilupakan oleh para sejarawan. Peristiwa tersebutlah yang akhirnya merubah haluan jalan hidup Ashoka dari penganut Hindu menjadi seorang yang memeluk Agama Budha. Peristiwa tersebut adalah perang Kalingga. Menurut sumber yang ada, Ashoka memipin sendiri perang tersebut. Sebanyak kurang lebih 100.000 nyawa orang Kalingga melayang dan dijadikan budak. Sedangkan masih banyak lagi yang akhirnya mati karena kelaparan. Sejak saat ia berubah haluan, dan tidak mau lagi memakai kekerasan dalam hidupnya. Ia mulai mementingkan Agama Budha seperti yang telah disinggung sebelumnya.
      Meskipun hanya sebagi Upasa (pengikiut atau penganut biasa) saja, dia juga sudah menerapkan larangan berburu hewan, dan tidak boleh menyembelih burung merak dan rusa. Dia juga berusaha menyiarkan hukum Dharma. Salah satuinya adalah dengan mengangkat pegawai-pegawai tinggi yang dinamakan Dharmamahamatra yang harus berkeliling diseluruh kerajaan sekali dalam lima tahun. Tugas ini dianjurkan guna melakukan urusan agama pada kalangan rakyat yang meliputi putra-putra raja, kaum bawah dan bahkan mereka yang masih berada dalam penjara. Selain Dharmamahamatra ada juga pegawai yang dinamakan Rajuka. Tugas mereka terutama terletak pada lapangan kemasyarakatan, sebab mereka harus memajukan mutu kesusilaan rakyat, kamakmuran, dan merekapun bertindak sebagai hakim pada daerah-daerah tertentu. Selain itu ada juga pegawai yang diangkat bertindak sebagai penagih pajak dan sekertaris, mereka semua dari kalangan Budha.
      Ashoka sendiri juga sering melakukan perjalanan-perjalanan panjang. Yaitu sekali dalam 10 tahun. Perjalan ini dinamakan Dharmayatra, yang dalam satu kali perjalanan biasanya memerlukan 256 hari.   
4.      Dinasti Sungha
Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha actor yang berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang sempat tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan keberhasilannya membunuh Buhadratha tahun 185 SM. Mulai saat itu sampai tahun 1875, Sungha dan keturunannya berhasil menguasai Maghada. Seperti yang telah disinggung, bahwa Sungha kembali memberi angin segar kepada pemeluk Hindu dan khususnya Brahmana untuk kembali mengembangkan Agama Hindu.
5.      Dinasti Kanya
Setelah berakhirnya kekuasaan Sungha atas Maghada, maka kekuasaan sesudahnya diambil alih oleh Dinasti Kanya. Dinasti Kanya memerintah dalam kurun waktu antara 175- 128 SM. Sejak masa Kanya berkuasa muncul kerajaan-kerajaan kecil semisal Andhra, Parthi, dan Kushan.
Selain perkembangan politik yang kuat di India, hal penting yang patut dicermati adalah lahir dan berkembangnya Agama Hindu yang nanti akan banyak dibahas pada BAB IV. Peninggalan-peninggalan selain pemerintahan/politik dan Hindu, yang menjadi cirri khas, juga masih banyak peninggalan yang lain, meliputi seni kesusastraan dan juga Jainisme dan tentunya Agama Budha.
Dalam bidang kesustraan terdapat beberapa buku catatan perjalanan. Ada dua buku penting yang muncul pada masa Arya. Buku tersebut adalah Aranyaka (Kitab Hutan) dan Upashisad, yang merupakan hasil kerja dari teosofi yang berisi renungan mistik bagi para murid lanjutan. Buku tersebut dibuat guna memudahkan tafsir terhadap kitab suci Weda yang membingungkan. Untuk menafsirkan weda diperlukan buku-buku yang digunakan untuk menafsirkan. Ada dua kelompok jenis buku yang digolongkan sebagai tafsir weda. Pertama adalah sruti. Yaitu kitab yang dianggap sebagai wahyi dari Brahma sang pencipta. Kedua adalah smerti. Yaitu hasil ingatan ataupun kebiasaan para pendeta yang juga disebut sebagai wedangga atau anggota weda.
Selain berkembangnya agama Hindu, di India, terutama pada masa Arya, juga berkembang Jinisme dan Agama Budha. Pada abad 6 SM proses pembaharuan dalam bidang agama terus berlangsung dan terus berlanjut. Tidak hanya sekedar kecil-kecilan tetapi langsung besar. Muncul dua tokoh penting dalam perombakan bidang keagamaan, yaitu Budha Gautama dan Vardamana Mahavira. Keudanya mempunyai banyak persamaan. Diantaranya adalah; pertama keduanya berasal dari masa yang bersuasana Samkya yang nantinya memberikan pengaruh besar terhadap sifat ajaran rohani yang mereka ajarkan nanti. Kedua, mereka berasal dari kalangan yang sama, yaitu ksatria atau prajurit, yang dalam status sosial merasa disepelekan oleh kalangan Brahmana. Ketiga, mereka mendirikan perkulmpulan-perkumpulan atau biara-biara agama yang di dalamnya terdapat pengikutnya yang hidup dalam cinta kasih, tidak mencuri, dan tidak berdusta. Satu lagi bahwa Vardaman merupakan salah satu anak dari Budha Gautama.
Peromabakan yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut adalah Jainisme dan Buhda. Agama Jina (Jainisme) atau agama bagi para penakluk itu disebarluaskan oleh seorang anak dari Budha Gautama yang bernama Vardamana. Jina lebih menekankan pada semedi, dan cenderung ekftrim ketimbang Budha. Konsep alam raya menurut Jainesme adalah abadi, tidak ada hari kiamat yang memusnahkan jagad raya tersebut. Para dewa tidak berperan dalam penciptaan maupun pemusnahan alam semesta. Jagad raya berfungsi dengan sendirinya sesuai hukum alam. Keberadaannya terbagi menjadi sejumlah daur terttentu, yang masing-masing mencakup fase perkembangan dan kehancuran. Setiap masa dikawal oleh dua puluh empat kaesar jagad raya, menjadi tigapuluh tiga orang-orang besar, yang hidup dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada masa puncak zaman manusia hidup dengan ukuran badan yang amat besar dan umur yang panjang, serta tidak membutuhkan undang-undang ataupun pranata, sebab semua kebutuhan manusia telah dicukupi oleh pohon pengharapan. Jainisem beranggapan bahwa proses kehancuran jagad raya membutuhkan kurun waktu kurang lebih 40.000 tahun lamanya. Pada saat itu manusia menjadi sangat kerdil, dan hanya mencapai umur 20 tahun, hidup di dalam gua-gua, dan menjadi lupa akan segala peradaban. Bahkan mereka pun tidak mengenal api, sampai pada saatnya air pasang melanda bumi. Tetapi kiamat tidak ada, karena setelah itu muncul kembali kehidupan yang baru secara abadi. Namun demikian jainisme tetap percaya dengan adanya hukum karma.
Kedua adalah Budha. Budha didirikan oleh Budha Gautama. Yaitu seorang yang diaanggap begitu bijaksana keturunan Sakya. Putra seorang kepala daerah di kapilawastu, kira-kira 200 Km sebelah utara Benares.
Pada umur 29 dia memutuskan untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan dunia. Ia memilih meninggalkan istana dan melakukan pengembaraan dengan pakaian yang serba kuning. Sampai pada suatu ketika ia berhenti pada sebuah pohon pipala, dan ia mendengarkan suara, penerangan atau bodhi. Semula dia ragu untuk menyebarkan apa yang dia dapatkan ketika melakukan pengembaraan. Namun pada akhirnya Brahma sendiri yang turun untuk memberikan kemantapan pada Gautama. Akhirnya Khutbah perdana Gautama dilaksanakan di taman rusa, Benares dihadapan lima orang pengikutnya. Khutbah perdananya berisikan ajaran, tentang empat kenyataan, yaitu bahwa hidup pada dasarnya merupakan suatu kesengsaraan, bahwa kesengsaraan itu timbul karena suatu sebab, bahwa kesengsaraan itu dapat dihilangkan, dan bahwa ada cara-cara yang dapat menghilangkan kesengsaraan tersebut, yaitu delapan langkah kebenaran.delapan langkah kebenaran itu adalah berpandangan benar, berketetapan benar, berbicara benar, bertingkah benar, hidup benar, berusaha benar, beringatan benar, dan bersemadi benar. Ajaran agama lainnya berhasil dikumpulkan menjadi tiga keranjang atau pitaka. Keranjang tersebut dibagi menjadi tiga bagian. Pertama berisi aturan mengenai tingkah laku. Kedua berisi kumpulan khotbah Budha Gautama. Ketiga berisi ajaran mengenai metafisika.
Pada muktamar ke tiga, Bhuda terpecah menjadi dua kelompik besar. Pertama Mahayana dan Hinayana. Perbedaan mendasar dari kedua aliran tersebut adalah kontek nirvana dan prosedur yang dilalui untuk mencapai nirvana. Mahayana beranggapan bahwa setiap pemeluk Budha dapat mencapai nirvana kalau mendapat bantuan para orang suci yang telah mendahului mereka dan telah menempati kedudukanbaik di nirvana tersebut. Sementara aliran Hinayana beranggapan bahwa keberhasilan umat Budha mencapai nirvana hanya karena usaha sendiri, tanpa bantuan fisik dari apapun.
Baik Jainisme dan Budhisme pada dasarnya bersifat ateistik, dalam artian tidak menolak keberadaan dewa-dewa, namun tidak mengakui campur tangan mereka dalam kegiatan jagat raya maupun nasib manusia.
3.    Ajaran Agama Hindu
Fase Perkembangan Agama Hindu
            Sebagai dampak dari berkembangnya budaya Indo-arya adalah munculnya Agama Hindu. Menurut sejarahnya, Agama Hindu mempunyai usia yang cukup tua dan panjang, dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh umat manusia. Kami mencoba mendefinisikan kapan dan dimana Hindu di sebarkan dan berkembang. Agama Hindu pada kelanjutannya telah melahirkan kebudayaan yang sangat kompleks baik dalam bidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat, dan ilmu-ilmu yang lain. Sehingga kadang ada kesan rumit ketika kita berniat memahami ajaran Agama Hindu.
            Agama Hindu adalah agama yang mencoba memberi kebebasan kepada pemeluknya untuk melakukan peribadatannya. Tetapi hal ini bahkan menimbulkan permasalahan di kalangan sejarawan, dan mengklaim bahwa Agama Hindu tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan. Sebagai contoh, banyak sejarawan yang masih menulis bahwa Hindu masih menganut paham Polytheisme,  karena ada beberapa dewa yang mengatur aspek kehidupan pemeluknya. Tetapi pada kenyataannya, Hindu telah menganut Monotheisme. Prinsip ketuhanan Hindu adalah “trimurti”.  Selain itu, kalangan umat Hindu sendiri juga masih banyak pemahaman yang kurang tepat atas ajaran agama yang dipahami dan diamalkan.
            Perkembangan Agama Hindu di India pada dasarnya terjadi selama empat fase. Jaman Weda, jaman Bharmana, jaman Upanisad dan jaman Budha. Jaman Weda disinyalir telah berkembang pada masa perdaban Mohenjodaro dan Harappa. Bukti yang menunjukan fase ini adalah adanya patung yang menyerupai perwujudan Siwa. Selain itu pada masa ini masyarakat India kuno juga telah menyembah dewa-dewa. Tetapi kepastian dimulainya fase Weda adalah pada masa Bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai Indus. Sekitar 2500 s.d 1500 tahun sebelum masehi. Setelah terdesak bangsa Dravida akhirnya hijrah ke arah Selatan di dataran tinggi Dekkan, dan sebagian ada yang membaur dan berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya sendiri telah menyembah beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya. Tetapi tuhan-tuhan tersebut hanyalah manifestasi dari perwujudan tuhan yang Maha Esa, yang mengatur dan berkuasa atas alam semesta yang disebut “Rta”.
            Pada fase tersebut masyarakat India telah dibagi menjadi beberapa kelompok lapisan masyarakat yang meliputi Brahmana, Ksatria, Waisa dan Sudra. Pada masa Brahmana, kekuasaan amat besar pada kehidupan keagamaan. Kaum Brahmana lah yang mengantarkan persembahan orang kepada para dewa. Jaman Brahmana ditandai dengan mulai tersusunnya tata cara upacara agama. Penyusunan tata cara upacara telah tertulis semua dalam kitab suci Weda.
Berbeda dengan masa Upanisad. Tata cara beragama tidak hanya dipentingkan pada upacara dan sesaji saja, tetapi juga bagaimana meningkatkan pngetahuan batin yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir ke alam ghoib. Pada masa inilah penyusunan dan pengembangan filsafat agama. Yaitu jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Kemudian munculah ajaran filsafar yang tinggi, yang kemudian dikembangkan pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana. Ajaran filsafar tersebut pada akhirnya menyebarkan ajaran Tri murti.
            Fase ke empat adalah Fase Budha.  Fase ini dimulai ketika putra raja Sudhodana yang bernama Sidarta menafsirkan Weda dari sudut Logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan ubntuk menghubungkan diri dengan tuhan.
Inti Ajaran Agama Hindu
            Inti ajaran Agama Hindu terdapat pada tiga kerangka dasar ajaran agama hindu. Tiga kerangka dasar tersebut berperan kuat dalam mengatur peribadatan pemeluk-pemeluknya. Tiga kerangka dasar agama adalah Tattwa, Susila dan Yadnya.
            Tattwa. Konsep pencarian kebenaran hakiki di dalam hidnu diuraikan dalam ajaran filsafat yang disebut Tattwa. Tattwa merupakan filsafat yang diserap sepenuhnya oleh pikiran manusia melalui beberapa cara dan pendakatan yang disebut Pranama. Ada tiga cara penyerapan pokok yang disebut Tri prnama. Tri panama ini menyebabkan akal budi dan pengertian manusia dapat menerima kebenaran hakiki dalam Tattwa, sehingga berkembang menjadi keyakinan dan kepercayaan. Kepercayaan dan keyakinan dalam Hindu disebut Sradha. Ada lima Sradha dalam Hindu yang kemudian disebut Panca sradha. Berbekal Panca sradha yang  diserap menggunakan Tri panama ini, perjalanan hidup seorang Hindu menuju ke satu tujuan yang pasti. Kearah kesempmurnaan lahir dan batin.
            Susila. Merupakan kerangka daras agama setelah Tattwa. Seperti halnya makna umum Susila, susila dalam ajaran agama hindu juga berperan penting dalam mengatur tingkah laku pemeluk agama hindu dalam kehidupan sehari-hari. Pola interaksi manusia pada kehidupan sehari-hari akan memperlihatkan sejauh mana kadar susila dan akhlak manusia. Seorang akan memperoleh rasa hormat dan simpatik dari orang lain tatkala dia dapat mempertahankan kelakukan dan susilanya ketika melakukan sebuah interaksi. Telah disinggung pada tattwa, bahwa hindu berusaha membimbing manusia kearah kesempurnaan sifat, dan susila lah yang kemudian menjadi titik sentral ajaran tattwa.
Merunut arti kata ”susila”, su berarti baik, indah, harmonis. Sila berarti perilaku, perbuatan, tingkah laku dan kelakuan. Jadi susila adalah perbuatan baik manusia yang tercermin dalam tingkah laku sehari-hari baik dalam bertutur dan berbuat. Susila menurut agama Hindu adalah tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antar sesama manusia dengan alam semesta yang berlandaskan atas keikhlasan dan kasih sayang.
Pola hubungan dalam susila berprinsip pada ajaran Tat Twam Asi (ia adalah engkau) mengandung makna bahwa segala makhluk adalah sama. Menolong orang lain sama halnya menolong diri sendiri, begitu pula sebaliknya, menyakiti orang lain berarti menyakiti  diri sendiri. Dalam hubungan ajaran susila beberapa aspek ajaran sebagai upaya penerapannya sehari-hari, dan diuraikan secara terperinci sebagai berikut:
Ø  Tria Kaya Parisudha, merupakan tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran etika agama Hindu yang dipedomani oleh setiap individu guna mencapai kesempurnaan dan kesucian hidup.
Ø  Panca Yama dan Niyama Brata, yang merupakan lima kebaikan yang harus di lakukan dan lima hal yang harus dihindari.
Ø  Tri Mala. Tiga keburukan yang meracuni budi pekerti manusia yang harus diwaspadai dan diredam sampai sekecil-kecilnya.
Ø  Sad Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu menggoda, yang pada akhirnya dapat mengganggu emosi manusia.
Ø  Catur Asrama. Empat tingkat kehidupan manusia dalam agama hindu, disesuaikan dengan tahapan-tahapan jenjang kehidupan yang mempengaruhi prioritas kewajiban menunaikan dharmanya.
Ø  Catur Purusa Artha. Yaitu empat dasar tujuan manusia.
Ø  Catur Warna. Yaitu empat pilihan hidup manusia yang berlandaskan tujuan, bakat dan ketrampilan.
Ø  Catur Guru. Empat kepribadian yang harus dihormati oleh pemeluk agama Hindu.
Yadnya. inti ajaran agama Hindu yang ketiga adalah Yadnya, yang merupakan suatu karya suci yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa dalam keidupan yang sesuai dengan inti ajaran kitab suci Weda. Yadnya juga dapat diartkan sebagai pemujaan, penghormatan, pengorbanan, pengabdian, pemberian yang penuh dengan kerelaan. Yadnya mengandung tiga aspek penting yaitu:
Ø  Rasa tulus ikhlas dan kesucian.
Ø  Rasa bakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa, Bhatara, Leluhur, Negara dan Bangsa, dan kemanusiaan.
Ø  Di dalam pelaksaannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing menurut tempat (desa), waktu (kala), dan keadaan (patra)
Ø  Suatu ajaran dan Catur Weda yang merupakan sumber ilmu pengetahuan suci dan kebenaran yang abadi.


DAFTAR PUSTAKA
Abu, Su’ud. Memahami Sejarah Bangsa-bangsa di Asia Selatan(Sejak masa Purba sampai Masa Kedatangan Islam). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan. 1988
Artikel kuliah mata kuliah Sejarah Asia Selatan Lama Kedatangan Bangsa Arya dan Pengaruhnya Kerangka Kuliah Sejarah Asia Selatan Satu. Oleh Supardi, M.Hum. Naskah tidak diterbitkan.
Edhie Wuryantoro, Sejarah Nasional dan Umum 1, Jakarta: Departemen Pendidikandan Kebudayaan, 1996.
Edward Mc Nall Burns, Western Civilizations, New York: WW Norton and Company Inc., 1958.
I Wayan Badrika, Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta: Erlangga, 2000.
Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi 1, Jakarta: Penerbit Raneka Cipta, 1996.
Gokhale, B.G. Ancient India History and Culture. ASIA PUBLISHING HOUSE (Bombay, Calcuta, New Delhi, Madras, London, New York).
Machmoed Effendhie, Sejarah Budaya, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.
Muhammad Yamin, Prof. MA, Atlas Sejarah, Jakarta: Djambatan.
Nana Supriatna MA, Sejarah Nasional dan Umum I, Bandung: PT. Grafindo Media Pratama, 1997.
Nico Thamiend R. MPB Manus, Sejarah untuk kelas I SMU, Jakarta: Yudhistira, 2000.
T. S. G, Mulya. India Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. (tjetakan kedua). Jakarta: Balai Pustaka. 1952
Majundar, R.C. dkk. An Advanced History of India. London: Macmillan & Co LTD. 1958.
Sardiman AM, Mpd, Dra. Kusriyantinah, Sejarah Nasional dan Umum IA, Yogyakarta: Kendang Sari, 1995.
Siswoyo S.W, Drs, Sejarah untuk SMA, Jakarta: Intan, 1980.
Triyana, Suganda Wirananggapati, Sejarah Nasional dan Umum 1, Jakarta: Widya Press, 1995.
Yud Mulyadi, Antropologi, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999


INTERNET


No comments:

Post a Comment

Keunggulan Geostrategis Indonesia

letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...