PERADABAN
DUNIA MUNCUL RUNTUH BERLANJUT DAN BERUBAH
PUSAT-PUSAT PERADABAN DI
BENUA AMERIKA - EROPA
Oleh:
Agus Rustamana (NIM. 1009531)
Irena Novarlia (NIM. 1009520)
Mustolikh (NIM.
1009517)
I.
PENGANTAR
Kebudayaan dalam bahasa
Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin =
colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian.
Dalam arti kiasan kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”.
Sedangkan kata budaya
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari
kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran
(cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang
disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan
karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan
cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu
pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan
karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan
hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan
kesusilaan.
Kebudayaan
umat manusia mempunyai unsur-unsur yang bersifat universal. Unsur-unsur
kebudayaan tersebut dianggap universal karena dapat ditemukan pada semua
kebudayaan bangsa-bangsa di dunia.
Menurut
Koentjaraningrat ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
a. Sistem religi
yang meliputi:
- sistem kepercayaan
- sistem nilai dan pandangan hidup
- komunikasi keagamaan
- upacara keagamaan
b. Sistem
kemasyarakatan atau organisasi sosial yang meliputi:
- kekerabatan
- asosiasi dan perkumpulan
- sistem kenegaraan
- sistem kesatuan hidup
- perkumpulan
c. Sistem
pengetahuan meliputi pengetahuan tentang:
- flora dan fauna
- waktu, ruang dan bilangan
- tubuh manusia dan perilaku antar
sesama manusia
d. Bahasa yaitu
alat untuk berkomunikasi berbentuk:
- lisan
- tulisan
e. Kesenian yang
meliputi:
- seni patung/pahat
- relief
- lukis dan gambar
- rias
- vokal
- musik
- bangunan
- kesusastraan
- drama
f. Sistem mata
pencaharian hidup atau sistem ekonomi yang meliputi:
- berburu dan mengumpulkan makanan
- bercocok tanam
- peternakan
- perikanan
- perdagangan
g. Sistem
peralatan hidup atau teknologi yang meliputi:
- produksi, distribusi, transportasi
- peralatan komunikasi
- peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
- pakaian dan perhiasan
- tempat berlindung dan perumahan
- senjata
Selain
istilah kebudayaan maka ada istilah lain yang hampir sama yaitu peradaban.
Istilah peradaban dalam bahasa Inggris disebut Civilization. Istilah
peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian terhadap
perkembangan kebudayaan. Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya
berwujud unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur
dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah
memiliki peradaban yang tinggi.
Dengan
pengertian tersebut di atas maka istilah peradaban sering dipakai untuk
hasil-hasil kebudayaan seperti: kesenian, ilmu pengetahuan dan teknologi, adat
sopan santun serta pergaulan. Selain itu juga kepandaian menulis, organisasi
bernegara serta masyarakat kota yang maju dan kompleks.
Tinggi
rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan,
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan. Tiap-tiap masyarakat atau bangsa di
manapun selalu berkebudayaan, akan tetapi tidak semuanya telah memiliki
peradaban yang tinggi.
Contoh
bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi pada masa lampau adalah yang
tinggal di lembah sungai Nil, lembah sungai Eufrat Tigris, lembah sungai Indus
dan lembah sungai Hoang Ho.
Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan dan
peradaban manusia boleh dikata hampir tersebar disetiap belahan benua di
permukaan bumi ini, dan dapat dipastikan setiap perkembangan kebudayaan dan peradaban tersebut memiliki
karakter masing-masing, tetapi sekalipun demikian masing-masing dari kebudayaan
dan perdadaban
tersebut secara umum memiliki rentangan waktu pertumbuhannya secara
berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Sepanjang sejarah dan peradaban umat manusia ini
berkembang maka kontek perkembangan sejarah
dan peradaban tersebut tidak akan terlepas dari pembicaraan mengenai asal-usul pekembangan sejarah maupun
peradaban manusia itu sendiri, dalam kontek ini akan kami identifikasi pusat-pusat peradaban
dunia dari mulai kemunculannya,
perkembangannya sampai pada kehancuran, berkelanjutan dan berubah.
Dari hasil pengidentifikasian pusat-pusat peradaban dunia tersebut akan
kami fokuskan pada beberapa pusat-pusat
peradaban dunia antara lain meliputi :
1.
Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di Benua
Amerika dalam hal ini
akan dibahas perkembangan peradaban Maya , Inca dan Aztek.
2.
Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di Benua
Eropa dalam hal ini akan dibahas perkembangan peradaban Yunani dan Romawi.
3.
Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di Benua
Afrika dalam hal ini akan dibahas perkembangan peradaban Eufrat – Tigris dan
Sungan Nil.
4.
Pusat-pusat kebudayaan/peradaban di benua Asia
dalam hal ini akan dibahas perkembangan
peradaban lembah Hindus dan Sungai Kuning.
PEMBAHASAN
A. Muncul
dan Runtuh; Berlanjut dan Berubah PeradabanAztek,
Maya,
dan Incadi Benua
Amerika
Ketika orang‑orang Barat pertama. kali datang ke benua Amerika, benua tersebut bukanlah sebuah tanah
kosong tanpa perghuni. Di benua, itu telah berdiam, berbagai macam suku Indian.
Nenek moyang orang Indian Amerika ini berasal dari rumpun Mongolid di Asia.
Mereka tiba di benua Amerika itu kira‑kira 20.000 atau 25.000 tahun yang lalu.
Untuk mencari tempat‑tempat perburuan
yang lebih baik
atau melarikan diri dari suku‑suku (tribes) lain yang memusuhi, mereka.
akhirnya mencapai sudut barat laut Siberia. Dari situ mereka menyeberangi selat
sempit yan bernamaSelat Bering yang berjarak hanya 35 mil ke Alaska. Dalam
mencari tempat perlindungan
dan kehidupan. baru yang lebih baik, mereka mengapung dengan rakit‑rakit
sederhana dari pulau satu ke pulau kecil lain, atau mengikuti es musim dingin.
Akhirnya mereka sampai di Alaska
sekarang.
Barangkali
hanya beberapa keluarga
kecil saja yang melakukan
peryeberangan.
pertama. ini. Kemudian yang lain menyusul, dan satu arus migrasi berjalan terus
selama berabad‑abad dan
akhirnya berhenti.
Dari ujung barat laut Amerika Utara, pendatangr-pendatang baru dan keturunanya
kemudian bergerak ke selatan dan akhirnya menjadi penghtni "asli"
benua. itu. Pada tahun
1492, penduduk di sebelah utara Mexico berjumlah satu juta orang, tigajuta di Mexico
dan Amerika Tengah, dan empat atau lima juta di Amerika Selatan.
Nenek
moyang orang Indian dari Jaman Batu yang datang itu, tidak banyak membawa.
pengetahuan hidup bersama. mereka. Oleh sebab itu, keturunan orang Indian harus
mengembangkan untuk diri mereka sendiri,cara‑cara hidup yang tetap mereka
miliki ketika orang Eropa pertama kali tiba.Meskipun Indian yang satu meminjam penemuan‑penemuan
dari Indian tetanggataya, tetapi karena.
Amerika benua yang luas, maka suk-suku yang tinggal tersebar itu, selama
ribuan tahun mengembangkan sendiri‑sendiri kebudayaan mereka. Maka timbullah
bermacam‑macam kebudayaan asli Indian yang berbeda‑beda, termasuk juga bahasa‑bahasa
daerah mereka. Tetapi dari orang‑orang Indian benua ini kelak orang-orang
benua lain mengenal beberapa jenis tanaman seperti jagung, kentang, tomat, ubi
jalar, lombok rawit, coklat, tembakau dan beberapa. tanaman. lainnya lagi.
Kira‑kira
dua ribu tahun yang silam, telah terdapat kebudayaan tua tetapi telah maju di
Amerika. Pusat‑pusatnya di daerah pegunungan Andes (Amerika. Selatan), di
Amerika Tengah dan Mexico. Kebudayaan-kebudayaan itu ialah kebudayaan bangsa Aztek
di lembah‑lembah dan dataran. tinggi Mexico, kebudayaan bangsa Maya di jazirah
Yucatan, Mexico, dan kebudayaan bangsa Inca di Amerika Selatan. Hasil‑hasil
yang dicapai oleh kebudayaar ini, dapat dibandingkan dengan kebudayaan-kebudayaan
di Mesir, Mesopotamia, lembah Indus dan Cina. Tetapi kebudayaan‑kebudayaan
Indian‑Amerika ini hancur dengan datangnya penakluk‑penakluk bangsa Spanyol
pada abad ke‑16 M. Hernando Cortesmenghancurkan Aztek dengan perguasa‑penguasanya
yang bernama Montezuma dan kemudian Cuauhtemoc antara tahun 1518‑1522. Kemudian
Fransisco Pizarro membunuh penguasa Inca bernama Atahualpa dan menjarah serta
merebut ibukota Inca, Cuzco, pada tahun 1533.
1. Peradaban Aztek
Pada
abad ke‑1 M, bangsa Aztek dari kelompok suku Toltek datang dari sebelah utara
dan mendiami dataran tinggi Mexico, tepatnya di daerah pegunungan Sierra Madre.
Dari hubungannya. dengan bangsa Maya, mereka mendapat pengetahuan tentang
matematika dan astronomi. Pada tahun 1325 M, bangsa Aztek mendirikan sebuah
ibukota yangkuat bernama Tenochtilan sebagai pusat pemerintahan dan merupakan
kota terkemuka di wilayah kerajaan tersebut. Sistem pemerintahan bangsa Aztek
dipimpin seorang raja yang berlangsung secara turun temurun, dan raja berkuasa
secara mutlak dan merupakan golongan teratas kelas masyarakat. Di bawah raja
terdapat golongan pendeta dan prajurit disusul kemudian oleh golongan saudagar
sebagai kelas penyangga yang berada di tengah-tengah antara kelas atas (raja, pendeta,
prajurit) dan kelompok kelas bawah yaitu golongan pekerja dan pengrajin, serta
golongan yang paling rendah sekali adalah para budak dan hamba sahaya.
Selain
kota Tenochtilan, terdapat pula kota penting lainnya di wilayah kerajaan
Aztekini yaitu kota Tianguis yang merupakan kota ramai tempat berlangsungnya
segala aktifitas perdagangan.
Dikalangan
bangsa Aztek penanaman watak terhadap para pemuda telah dilakukan sejak dini,
melalui jalur pendidikan yang dilakukan oleh para guru di sekolah-sekolah misalnya
di Calmecac, sekolah khusus untuk para pemuda dari golongan pendeta, yang
membina watak agar para pemuda tersebut memiliki sikap patuh, berani dan
sederhana.
Dengan
kekuatan militer dan politik, mereka meluaskan kekuasaannya ke Mexico bagian
tengah dan selatan. Pada abad ke‑15 M, Imperium Aztek membentang dari teluk
Mexico sampai ke Samudra Pasifik. Mereka mendirikan koloni‑koloni juga di
Amerika Tengah.
Pada
tahun 1519, jadi beberapa saat sebelum bangsa Spanyol datang, kota Tenochtilan
berpenduduk 60.000 kepala keluarga. Seluruh penduduk Imperium Aztek berjumlah
kira‑kira 5.000.000 orang. Pemerintahan bersifat sentralisasi. Raja‑raja
diangkat, Gubernur‑gubernur propinsi diangkat oleh pemerintah pusat. Sebagai
masyarakat yang teratur, maka sudah dikenal pengadilan. Tentara yang teratur
bertugas mempertahankan Imperium.
Bangsa
Aztek mencapai kemajuan yang tinggi dalam seni bangunan,seni lukis, matematika
dan astronomi. Bangunan gedung‑gedung besar dibuatdari campuran semen dan
pasir, kemudian dilapisi dengan semen halus. Sejarah,adat‑istiadat dan seni
sastra bersifat lisan. Sudah di kenal tulisan, gambarsemacam hieroglif. Dalam
perekonomian, pertanian yang diutamakan,perdagangan dan industri sederhana mendapat
perhatiar. pula. Pembuatanhiasan‑hiasan dari emas dan perak, keramik dan
tekstil telah berkembang jauh.
Agama
bangsa Aztek bersifat politeis. Tetapi yang amat mereka puja karena ditakuti
ialah dewa perang dan dewa matahari Huitzilopochtli. Pemujaan terhadap dewa ini
amat mengerikin, karena harus mengorbankan jiwa manusia hidup‑hidup. Di setiap
kota terdapat piramida‑piramida. Di puncak piramida itu di bangun kuil‑kuil. Di
dalam kuil itu. terdapat altar, semacam bangku untuk korban. Di altar itulah,
pendeta‑pendeta mengambil jantung manusia hidup‑hidup untuk dipersembahkan
kepada dewa. Umunnya yang menjadi korban ialah tawanan‑tawanan perang.
2.
Peradaban
Maya
Di kawasan Amerika Tengah tepatnya di
semenanjung Yucatan (Mexico) bermukimlah sekelompok orang-orang Indian yang
disebut bangsa Maya. Sekitar tahun 1.000
SM, sekelompok bangsa Indian yang disebut Maya, tinggal dalam kesatuan-kesatuan
wilayah atau Negara kecil (di Yunani dikenal dengan istilah Polis).
Kerajaan-kerajaan kecil tersebut tergabung dalam bentuk konfederasi yang
meliputi wilayah: Semenanjung Yucatan, Chiapas, Guatemala, dan Honduras Barat.
Kerajaan-kerajaan kecil tersebut meskipun dipersatukan dalam sebuah konfederasi
tetapi tetap saja Nampak lebih mengutamakan kepentingan negaranya masing-masing
bahkan terkadang satu dengan lainnya saling menyerang.
Dalam perkembangan kebudayaannya yang
tinggi, bangsa Maya tidak membangun suatu Imperium. Kesatuan politik berupa
negara‑negara kota, masing‑masing merdeka seperti negarakota di Yunani. Negara
kota itu diperintah oleh pemimpin‑pemimpin politik dan agama. Kekuasaan
tertinggi dipegang oleh 2 (dua) orang raja, satu orang diantaranya berkedudukan
sebagai kepala Negara, dan yang satunya lagi berkedudukan sebagai panglima
perang dan pemimpin keagamaan. Kedua orang raja itupun didalam menjalankan
tugas kenegaraan dibantu oleh suatu majelis permusyawaratan yang para
anggotanya berasal dari wakil-wakil setiap suku yang ada, seperti suku bangsa
Teotihuacan, Mixtec, Terasco, dan Zopantex, yang bermukim di Mexico Tengah dan
suku bangsa Olmec yang bermukim di wilayah Mexico Selatan yang terkenal sebagai
pengrajin handal khususnya dalam mengolah batu giok, mengolah karet dan kapas.
Bangsa
Maya telah sangat maju dalam kesenian, seni bangunan, astronomi, matematika.
Angka‑argka dikenal dari nol (zero) sampai 20 (vigesimal). Semacam kalender
sudah dikenal.
Kuil dan bangunan‑bangunan penting dibangun
dari batu, semen bercampur pasir kemudian ditempeli dengan batu‑batu berukir.
Jalan-jalan raya sudah ada. Tulisan belum dikenal. Ajaran‑ajuran agama,
sejarah dan adat‑istiadat diteruskan dari mulut ke mulut. Agama bersifat
politeis. Tetapi tidak seperti bangsa Aztek, dalam menjalankan upacara
keagamaan, bangsa Maya lebih berperikemanusiaan.Jadi tidak ada upacara dengan korban
manusla hidup‑hidup. Hanya golongan pendeta, seperti bangsa Aztek, memegang peranan
penting dalam agama maupun politik. Mereka juga memegang monopoli ilmu
pengetahuan, artinya hanya golongan mereka saja yang boleh mempelajari ilmu
pengetahuan.
Dalam
perekonomian, perdagangan berkembang. Begitu pula dalam bidang pertmian.
Kerajinan seperti menenun dan membuat keramik telah maju.
3.
Peradaban Inca
Bangsa
Inca bermukim di dataran tinggi Peru, dalam kelompok-kelompok masyarakat yang
disebut Ayllu, mereka mendiami wilayah Peru sejak abad ke-9 dan kemudian salah
seorang pemimpin Inca yang bernama Manco-Copak mendirikan kerajaan Inca. Bangsa Inca memiliki kebudayaan yang sudah
maju. Puncak perkembangannya di dataran Peru. Kebudayaan. bangsa Inca itu
berkembang ke Equador, Chili tengah sepanjang pantai, pedalaman sampai ke
lereng timur pegunungan Andes, termasuk dataran tinggi Bolivia. Pada abad ke‑16
M ketika bangsa Spanyol datang dan menaklukkannya, penduduk berjumlah
10.000.000 orang.
Bangsa
Inca tidak mengenal tulisan, oleh sebab itu tidak banyak yang di ketahui
tentang sejarahnya. Terdapat tiga lapisan kebudayan Indian Inca menurut
gelombang kedatangannya. Mula‑mula sampai abad ke-9 M datang gelombang
pertama. Mereka hidup dari pertanian: menanam kentang, jagung, dan kacang
tanah. Kemudian datang gelombang baru yang lebih maju. Mereka membangun kota
besar dari batu, istana‑istatna yang bagus, benteng dan batu tunggal utuh
(monolith) yang diukir indah. Lalu datang gelombang ketiga pada abad ke‑11 M.
Mereka menyebut diri mereka bangsa Inca yang artinya "anak-anak
matahari". Tempat yang mereka pilih sebagai kediaman ialah lembah Cuzco yang
subur. Cuzco lalu menjadi ibukota Imperium Inca. Pada tempat‑tempat yang
strategis dibuat benteng‑benteng yang kuat untuk menjaga Imperium. Di daerah-daerah
yang ditaklukkan dibuat koloni‑koloni bagi petani‑petani. Kemudian jalan‑jalan
raya dibuat dari ibukota keberbagai penjuru daerah Imperium Inca.
Hasil‑hasil
yang dicapai bangsa Inca antara lain: bangunan batubesar yang digunakan sebagai
kuil atau benteng, irigasi (pengairan) yang baik dansebuah Imperium yang besar.
Imperium ini diperintah oleh seorang raja yang berkuasa mutlak, keras tetapi
bersifat "sosialistis" (mengutamakan kepentingan rakyat banyak) dan teokratis
(berdasarkan keagamaan). Kekuasaan raja turun‑temurun.
Seperti
bangsa Aztek dan Maya, bangsa Inca memuja matahari. Bangsa Inca percaya bahwa
raja‑raja adalah keturunan matahari. Dalam system kepercayaan bangsa Inca
menempatkan Dewa Matahari sebagai dewa pencipta yang tinggal di langit yang
memegang segala kekuasaan atas seluruh alam raya dalam kedudukan yang tinggi,
sebagai pemimpin diantara dewa-dewa lainnya, seperti dewa laut dan dewa bumi
yang memberikan segala kebutuhan bagi umat manusia. Disamping dewa-dewa
tersebut adapula dewa bulan, sebagai isteri dari dewa matahari atau disebut
juga dewi Inti.
Raja
Inca menguasai semua persediaan bahan makanan di semua daerah.Jika ada daerah
yang menghasilkan bahan makanarn yang berlebih, maka kelebihan disimpan. dalam
gudang‑gudang. Jika ada. daerah lain yang menderita kelaparan, maka bahan
makanan yang berlebih itu dibagi-bagikan kepada yang menderita. Meskipun
bangsa Inca tidak mengenal mata uang, maka perdagangan dilakukan dengan jalan barang
ditukar dengan barang (barter).
Bangsa
Inca juga mengatur perkawinan. Seorang pria harus pada usia 24 tahun dan wanita
pada usia 18 tahun. Jika seorang pria belum juga kawin pada usia yang
ditentukan itu, maka calon isterinya dipilihkan oleh orang lain. Sekali setahm
diadakan upacara perkawinan umum bagi pria‑wanita yang telah mencapai batas
usia yang telah ditetapkan. Dalam matematika dan astronomi, bangsa Inca kurang dibandingkan
dengan bangsa Aztek dan Maya. Tetapi di dalam seni bangunan, tekstil, dan
keramik bangsa Inca jauh lebih maju. Begitu pula dalam politik atau
pemerintahan, bangsa Inca adalah yang termaju di Amerika pada jamannya. Adat
istiadat, puisi lisan dan musik terus dihidupkan.
Di
ibukota kerajaan Inca yaitu Cuzco terdapat bangunan yang disebut Picchu, sebuah
benteng besar yang terbuat dari batu-batu besar, terdapat pula bangunan berupa
kuil yang biasanya dibangun untuk kepentingan upacara-upacara keagamaan.
Benteng-benteng pertahanan itupun dibangun pula di tempat-tempat yang strategis
biasanya dibangun untuk keperluan militer sebagai basis pertahanan dari
kemungkinan serangan musuh.
Bangunan-bangunan
yang didirikan bangsa Inca pada umumnya terbuat dari batu-batu besar
diantaranya dari bahan batu granit setebal 7 meter dengan berat berton-ton,
yang disusun dengan cara batu yang satu di atas batu yang lainnya. Kegiatan
tersebut tentunya dikerjakan dengan keahlian (teknologi) yang sangat cermat,
padahal pada periode tersebut belum dikenal adanya alat-alat pengangkut atau
alat penggerek.
Penerapan
teknologi di bidang lainnyapun telah pula berkembang, antara lain dalam bentuk:
a.
Bangsa
Inca telah memiliki kemampuan dalam pembuatan jembatan, pembuatan jalan-jalan
raya dan kegiatan pertambangan.
b.
Pengarsipan
dokumen-dokumen penting (sejarah) telah disusun dengan baik dalam sebuah alat
yang disebut Guipu, yaitu alat yang terdiri atas serangkaian benang, sedangkan
ahli yang bertugas menyusun dan menyimpannya disebut Guipucayocs. Untuk
memudahkan mengingat kejadian-kejadian ataupun fakta-fakta biasanya ahli
tersebut menusun benang-benang diatur berdasarkan warnanya, setiap warna
biasanya memiliki kode-kode simpul sesuai dengan yang dikehendaki/selera si
ahli.
B. Muncul
dan Runtuh; Berlanjut dan Berubah Peradaban di Benua Eropa dalam hal ini akan
dibahas adalah
peradaban Yunani dan Romawi.
Pembahasan
mengenai pusat-pusat peradaban kuno di kawasan Benua Eropa ini akan diwakili
oleh peradaban Yunani dan peradaban Romawi Kuno, mengingat kedua pusat
kebudayaan tertua tersebut peranannya sangatlah penting dan sentral sebagai
pondasi bagi terbentuknya peradaban bangsa-bangsa dikawasan Benua Eropa bahkan
dapat dipandang sebagai cikal bakal kearah terbentuknya peradaban atau
kebudayaan Eropa modern.
1.
Peradaban Yunani
Secara
geografis pusat peradaban Yunani Kuno terletak di ujung bagian selatan semenanjung
Balkan atau dikenal juga sebagai wilayah Yunani daratan (sekarang merupakan
wilayah negara Yunani). Wilayah Yunani daratan tersebut terdiri atas:
a.
Kawasan
Yunani Utara, di kawasan ini terletak daerah Thessalia dan Epirus yang
dipisahkan oleh pegunungan yang merupakan batas alam diantara kedua daerah
tersebut. Daerah Thessalia wilayahnya sebagian besar merupakan hamparan padang
rumput yang luas hingga kearah utara yang berbatasan dengan gunung Olympus yang
menurut kepercayaan Yunani Kuno gunung tersebut merupakan tempat bersemayamnya
para dewa.
b.
Kawasan
Yunani Tengah, di kawasan ini terletak daerah Attiga,salah satu kota terkenal
di Attiga ini adalah kota Athena. Sementara itu dibagian utara Teluk Gorinthia
yang masih termasuk kawasan Yunani Tengah ini, terdapat banyak daerah-daerah
kecil salah satu diantaranya daerah: Phocia, dengan kota terkenalnya yaitu kota
Delphi yang menurut kepercayaan Yunani Kuno dianggap sebagai tempat
bersemayamnya Orakel (Perantara Dewa Apollo).
c.
Kawasan
Yunani Selatan atau disebut juga jazirah Peloponnesos, di kawasan ini terletak
daerah Arcadia, di jazirah Peloponnesos inilah bangsa Doria menetap dengan
mendirikan kota Sparta sebagai ibukotanya.
d.
Kawasan
kepulauan di kawasan Yunani, di sekitar semenanjung Balkan atau daerah Yunani
Daratan ini terdapat banak pulau-pulau diantaranya: pulau Elboa di pantai
timur, pulau Salamis di sebelah selatan daerah Attiga dan pulau Delos yang
menurut kepercayaan Yunani Kuno dianggap sebagai tempat Dewa Apollo.
Semenanjung
Balkan dimana diujung bagian selatannya terletak daratan sebagai lokasi
peradaban Yunani Kuno adalah merupakan salah satu semenanjung dari empat
semenanjung yang terletak di sekitar kawasan Laut Tengah. Sementara itu tiga
semenanjung lainnya antara lain: Semenanjung Apenina yang merupakan lokasi
pusat peradaban Romawi Kuno (wilayah tersebut sekarang merupakan wilayah Negara
Italia), Semenanjung Iberia dimana terletak Negara Spanyol dan Portugal, serta
Semenanjung Anatolia yang merupakan bagian dari wilayah Asia Barat Daya, dimana
terletak wilayah negara Turki.
Dilihat
dari posisi geografisnya bahwa wilayah Yunani ini berbatasan dengan Benua Asia
yang dipisahkan oleh Lautan Eagia, sehingga pada gilirannya nanti melalui jalur
pelayaran dan perdagangan kemudian terjadi proses persentuhan dan perembesan
kebudayaan Yunani dengan unsur-unsur kebudayaan di Asia dan sekitarnya. Dari
uni ini kebudayaan Yunani dan Timur menjadi luas, dan dalam beberapa hal
peradaban ini mejadi lebih diperkaya yang disebut kebudayaa Hellenistik, untuk
membedakannya dengan kebudayaan Hellenik.
a. Kebudayaan Hellenik
Orang
Yunani mempunyai sifat ingin tahu yang kuat tentang dunia ini dan segala
sesuatu di dalamnya, terutama mengenai manusia. Mereka mencoba mencari suatu
pola aturan dan keseimbangan dalam kehidupan manusia dan dunia.
1) Seni dan seni patung
Ide
Yunani tentang keseimbangan dan harmoni dinyatakan dalam seni mereka. Kuil,
rumah dewa‑dewa, merupakan perwujudan keterampilan artistik mereka yang terbaik.
Sebuah bukit di Athena yang disebut Akropolis, menjadi situs (tempat) gedung‑gedung
yang terindah di Yunani. Yang paling luar biasa adalah Parthenon yang dianggap
paling sempurna dari semua bangunan. Kuil indah untuk Athena ini didisain oleh
Arsitek Iktinus. Patung, termasuk patung besar gading dari emas Athena, dibuat
oleh Phidias.
Seni
patung Yunani menunjukkan ideal manusia sebagai. suatu paduan yang sempurna
antara. jasmani dan jiwa. Patung‑patung mempunyai proporsi yang sempurna dan
seperti hidup. Myron, yang menciptakan patung Pelempar Cakram yang termasyhur,
mengkhuususkan diri denganpatung‑patung atilt Yunani. Seratus tahun kemudian,
Praxiteles menciptakan patung realistik dewa Hermes. Ini adalah satu dari
sedikit karya‑karya asli seni patung Yunani yang masih tinggal (sisanya
sebagian besar adalah tiruan‑tiruan Romawi).
2) 11mu Pengetahuan
Seperti
sudah disebut di atas, orang Yunani sangat ingin tahu tentang hakikat (nature)
dari dunia di mana mereka hidup. Mereka adalah bangsa yang suka bertanya:
"mengapa” dan "apa”. Pertanyaan-pertanyaan ini selalu ada dalam
penyelidikan‑penyelidikan mereka. Di antara ahli‑ahli i1mu pengetahuan ialah
Thales, Pythagoras, Demoixitus, Hippokrates.
Thales
(620 SM) disebut sebagai "bapak ilmu pengetahuan alam" (natural
science). Thales mengajarkan bahwa substansi dasar di dunia adalah air.
Substansi ini, katanya, dapat berubah bentuknya (seperti es atau uap), tetapi
tidak komposisinya.
Pythagoras
(590 SM), seorang ahli matematika yang mengajarkan bahwa setiap sesuatu di
dunia ini dapat dihitmg. Dia sangat dikenal denganTeori Pythagoras yang
digunakan dalam geometri.
Demokritus
(460 SM) menyarankan bahwa segala sesuatu di dunia dibuat dari atom‑atom yang
bergerak. Atom‑atom itu begitu kecil, sehingga mereka itu tidak dapat dibagi‑bagi.
Ini semua, bersama‑sama membentuk berbagai objek‑objek di dunia.
Hippokrates
(abad ke‑5 SM), disebut "bapak kedokteran”. Dia mengajarkan bahwa setiap
penyakit mempunyai sebab‑sebab alami. Pendapat ini merupakan suatu ide baru
dalam dunia lama yang masih percaya tahyul. Di sekolah yang didirikannya, ia
dan murid‑muridnya mengamati simptom‑simptom dan. perkembangan dari berbagai
penyakit. Terkenal, Sumpah Hippokratik, suatu kode etik bagi dokter. Sumpah ini
masih diucapkan sekarang oleh mahasiswa kedokteran jika mereka diwisuda.
3) Drama dan
Sastera
Bagi
bangsa Yunani, drama amat penting dalam pendidikan. Drama itu menggambarkan
legenda, agama, sejarah dan kepercayaan mereka. Sekarang drama banyak meminjam
dari karya bangsa Yunani. Permainan drama itu ditampilkan. di suatu amfiteater
dengan sedikit hiasan atau perlengkapan panggung. Mula‑mula seluruh cerita
dinyanyikan oleh seorang pimpinan dan koor; kemudian, individu‑individu dari
koor itu menjadi aktoraktor. Tema dari tragedi‑tragedi Yunani adalah dominasi
kehendak dewa atas keinginan‑keinginan manusia, dan besarnya kekuatan nasib
atau takdir. Para dramawan Yunani terkemuka ialah Aeskylus, Sophokles,
Euripides, Aristophaaes.
Aeskylus
(Aeschylus) (525 SM) disebut "bapak drama Yumani", menulistentang
hubungan antara manusia dengan dewa‑dewanya. Drama‑dramanya yang terkemuka Prometheus Bound dan Agamemmon.
Sophokles
(496 - 406 SM) yang lebih menekankan kepada peranan manusia yang nyata dalam
lakon‑lakonnya, memberikan peranan yang lebih kecil kepada dewa‑dewa. Tragedi‑tragedi
besarnya seperti Oedipus Rex dan Antigone, masih tetap dimainkan sampai sekarang
di panggung teater modern.
Euripides
(480‑406 SM), lakon‑lakormya mengejutkan orang‑orang tua karena dia meragukan
adanya dewa‑dewa. Ia bersimpati kepada yang miskin dan mengutuk perang. Akhirnya
ia diasingkan, karena kepercayaannya itu.
Aristophanes
(448‑380 SM) mengejek para politikus, penulis dan. ahli filsafat. Satir‑satir
ini diterima baik oleh orang‑orang Yunani, lakon-lakonnya, termasuk Katak‑Katak
(Frogs), Lysistrata dan, Awan-Awan (Clouds), masih tetap menghibur orang‑orang
sampai sekarang.
4) Filsafat
Filsafat
yang berarti "cinta pengetahuan"(love of knowlegde), adalah studi
tentang masalah‑masalah hidup. Filsafat membahas tentang tingkah‑laku manusia,
hubungan‑hubungan. manusia dengan manusia lain, dan prinsip‑prinsip yang
menjelaskan tingkah (conduct) manusia. Bangsa Yunani adalah yang pertama mengajukan
pertanyaan‑pertanyaan semacam, ini. Banyak di antara mereka tampaknya sama sulitnya
memecahkan masalah sekarang, seperti halnya dulu pada abad ke‑5 SM.
Pada
waktu itu muncul di Ymani sekelompok guru‑guru pergembara yang disebut sofis
(Shopis), atau "orang‑orang bijaksana". Para Sophia mulai mengklaim
bahwa kegunaan adalah uk:uran semua hal; bahwa tidak ada yang disebut kebenaran
mutlak itu. Beberapa orang di antaranya secara terbuka mengeritik dewa‑dewa,
negara dan tolok ukur mapan mengenai tingkah‑laku manusia. Di antara para ahli
filsafat itu ialah Sokrates, Plato, dan Aristoteles.
Sokrates
(469‑399 SM) juga menantang kepercayaan‑kepercayaan mapan, ketika itu, ia
kritis terhadap apa yang dianggapnya sebagai berpikir lepas. Tidak seperti para
Shopis, Sokrates mengajarkan bahwa mmusia dapat menemukan kebenaran mutlak.
Tetapi mula‑mula ia harus mengenyahkan dari dirinya sendiri, semua prasangka‑prasangka
dan memeriksa kembali kepercayaannya sendiri. "Kenalilah diri Anda sendiri",
tekannya, metode mengajarnya yang disebut "dialog Socrates" (Socratic
dialogue), adalah teknik bertanya dan menjawab. Setiap jawaban menimbulkan lagi
pertanyaatn lain untuk menjelaskannya dan menjurus kepada suatu kesimpulan.
Sokrates dituduh merusak pemuda dengan ajaran‑ajarannya itu, dan dijatuhi
hukuman. mati meminum racun.
Sebenarnya,
orang mengetahui Sokrates melalui tulisan‑tulisan muridnya yang termasyhur,
Plato (427‑347 SM). Dialogues dari Plato adalah catatan‑catatan percakapan‑percakapan
tanya dan jawab Socrates. Salah satu di antaranya Republik, para pembicara
mendiskusikan suatu negara yang ideal. Plato percaya, bahwa itu dapat
diselenggarakan oleh para ahli filsafat. Plato mendirikan sebuah sekolah yang
disebut "Akademi" yw.g berlangsung selama 800 tahun.
Aristoteles
(384‑322 SM) adalah seorang Masedonia dan murid Platoyang paling cemerlang.
Setelah tinggal beberapa lama di Athena, ia menjadi guru (tutor) Alexander,
putra Philip dari Masedonia, selama beberapa tahun. Kemudian dia kembali ke
Athena, di mana ia, membuka sebuah sekolah (Lyceum) dan megajar selama 12
tahun. la menulis banyak aspek pengetahuan, termasuk ilmu politik, astronomi,
tatabahasa, ilmu ekanomi, logika dan kesusasteraan.
Dalam
kumpulan tulisannya dan analisis fakta‑fakta dia letakkan dasar‑dasar inkuiri
ilmiah (scientific inquiry). Selama 2.000 tahun tulisan‑tulisannya dipelajari di
sekolah‑sekolah.
5) Sejarah
Dua
sejarawan Yunani terkemuka ialah Herodotus dan Thusydides.Sebelum bangsa Yunani,
tulisan sejarah terdiri dari kumpulan mite‑mite dan legenda‑legenda tentang
para pahlawan dan para dewa. Herodotus, (484‑425 SM) disebut "bapak sejarah”.
Ia berkeliling Timur Tengah untuk mengmpulkan informasi buat bukunya mengenai
Perang Persia. Buku ini merupakan sebuah bahan. informasi. yang amat penting,
tentang adat-istiadat dan sejarah orang‑orang Persia dan Mesir.
Thusydides,
471‑400 SM, metodenya lebih akurat dan tidak memihak dalam bukunya yang
berjudul Sejarah Perang-Perang Peloponnesia. Dia memeriksa dan meneliti bukti‑bukti
(evidensi) dari kedua belah pihak dan merunjukkan hubungan antara sebab‑sebab
dan akibat‑akibat. Dia menekankan pentingnya rakyat dalam kejadian‑kejadian
ini, daripada pengaruh dewa‑dewa sebagaimana yang telah dilakukan oleh
Herodotus. Thucydides dikenal sebagai "sejarawan ilmiah pertama"
dalam sejarah historiografi.
6) Seni Pidato
Para
Sofia memperkenalkan seni pidato. Orang Yunani mengembangkanbentuk ekspresi ini
melalui pidato‑pidato termasyhur Demosthenes (lahir 384 SM), terutama pidato‑pidato
yang mengingatkan orang Yunani terhadap rencana‑rencana ekspansif Philip dari
Masedonia (sekarang kita kenal kata philippic yang artinya "pidato tuduhan",
sebuah pidato yan.g ditujukan untuk menyerang seseorang).
7) Sistem Pendidikan
Orang‑orang
Yunani (dengan perkecualian Sparta dan sejumlahsekutunya) bermaksud mencapai
"suatu jiwa yang sempurna dalam suatu badan yang sehat/sempurna". Pendidikan
bukan tipe formal seperti yang umumkita kenal sekarang.
Orang‑orang
Yunani menerima pendidikan dengan cara‑cara menonton lakon‑lakon, dalam diskusi‑diskusi
di pasar‑pasar, dalam pidato‑pidato pemimpin‑pemimpin mereka dan dalam syair‑syair
dari penulis‑penulis mereka.
Pendidikan
resmi anak laki‑laki Yunani dimulai pada usia tujuh tahun. (Anak‑anak perempuan
tidak mendapat pendidikan). Anak laki-laki dikirim ke sekolah swasta dengar.
seorang budak, disebut pedagogue, yang menjaganya dan mengajamya sopan‑santun.
Di sekolah anak itu mempelajari tatabahasa, membaca, menulis dan berhitung,
musik (nyanyian puisi dar permainan lira), pidato dan gimnastik, Jika ia ingin
belajar lebih lanjut, anak Itu dikirim ke Akademi atau Lyceum. Tujuan utama
pendidikan adalah pengembangan warganegara yang bertanggung jawab, menaruh
perhatian dalam bidang politik dan. masalah kemasyarakatan. Tetapi, hanya anak‑anak
Yunani dari kelas atas saja yang menerima pendidikan formal. Inilah antara lain
kelemahan sistem pendidikan Yunani dahulu dibandingkan dengan sekarang.
b. Kebudayamn Hellenistik
Pusat
kebudayaan dunia Hellenistik adalah
Alexandria di Mesir. Dikota yang mempunyai jalan‑jalan yang lebar dengan rumah‑rumah
yang indah ini, keluarga Ptolomeus mendirikan sebuah Museum, atau universitas.
Di sini disimpan suatu koleksi kira‑kira 700.000 jilid atau gulungan papirus.
Museum menjadi suatu pusat penelitian bagi para sarjana dari dunia Laut Tengah.
Jaman Hellenistik menghasilkan lebih banyak penemuan‑penemuan yang bermaafaat.
Ini adalah suatu peradaban yang praktis, yang menekankan kepada kehidupan yang
lebih nyaman dan kaya.
Salah
seorang sarjana terkenal di Alexandria adalah Euclid, yang teori‑teorinya dalam
"plane geometry” masih dipelajari sampai sekarang. Sarjana lain ialah
Archimedes dari Syrakusa, di Sisilia, yang menemukan prinsip gravitas khusus
dan hukum benda‑benda mengapung. Dengan menggunakan roda penggerek,
"levers" dan "screws" dia mampu membuat banyak mesin,
temasuk mesin perang seperti pelanting untuk melontarkan batu‑batu besar.
Eratosthenes,
seorang ahli geografi ‑ ahli perpustakaan di Alexandria, memperkirakan garis
tengah bumi hampir tepat, dan memperkirakan jarak ke matahari dengan kekeliruan
hanya satu persen. Dia juga menghasilkan peta dengan garis‑garis lintang dan
bujur. Ia berpedapat, bahwa bmi bulat dan India dapat dicapai dengan berlayar
ke barat. Dalam astronomi, Aristarchus berkata, bahwa bumi berputar sekeliling
matahari. Hipparchus manpu meramalkan gerhana matahari dan gerhana bulan dengan
tepat.
a) Arsitektur Besar
Banyak
bangunan‑bangunan umum besar, seperti pemandian, perpustakaan, teater dan istana,
didirikan di dunia Hellenistik. Bangunan yang sangat termasyhur adalah Pharos
atau mercu suar dari Alexandria, tinggi 400 kaki, dengan delapan tiang
menyokong lampu di puncak. Seni Hellenistik lebih ekspresif dan hidup daripada
seni Hellenik (murni Yuani). Emosi‑emosi manusia seperti sakit dan sedih dengan
indah sekali digambarkan, dan patung‑patung menmjuklan aksi dan gerak. Ini
termasuk Kematian Laocoon (The Death of Laocoon). Kemenangan Bersayap dari
Samothrace (Winged Victory of Samothrace), Venus de Milo yang terkenal dan banyak
lagi yang lain.
b)
Ahli‑ahli
filsafat: Sinik, Stoik dan Epikurea
Filsafat‑filsafat
baru muncul di Athena, mengikuri perubahan-perubahan yang dibawa oleh gabungan
kebudayaan‑kebudayaan Yunani dan Timur. Golongan Sinik, yang tarkemuka diantaranya
adalah Diogenes, mengajarkan bahwa manusia harus menghindari kekuasaan dan
harta milik duniawi.
Golongan.
Stoik dan pemimpin mereka, Zeno, mengajarkan menerima nasib malang, kesabaran
dan. keberanian. Kepercayaan. mereka kepada persaudaraan manusia mempunyai
pengaruh yang besar pada agama Kristen. Epicurus mengajarkan, bahwa tidak ada
hidup sesudah mati. Dia mekankan untuk menikmati hidup di bumi, termasuk
mencari pengetahuan.
c) Kesusasteraan
Sedikit
sekali terdapat hasil satera yang bertahan lama pada masa Hellenistik.
Sumbangan terbesar adalah warisan Yunani klasik. Ribuan mahasiswa bekerja di
perpustakaan, membuat katalog buku‑buku, menyalin dokumen‑dokumen dan mengedit
manuskrip‑manuskrip. Perpustakaan yang didukung oleh keluarga Ptolomeus, adalah
merupakan universitas yang mendapat bantuan, negara pertama di dunia.
Kebudayaan
Helienistik dari kota‑kota Yunani di sebelah selatan Italia, memberikan
inspirasi kepada Romawi terutama dalam puisi, seni, filsafat dan kesusasteraan.
Ketika orang Romawi menaklukkan dunia sebelah timur Laut Tengah, mereka
mewarisi tugas untuk menyiarkan kebudayaar Yunani.
Peradaban
Hellenistik berlangsung selama 300 tahm. Dalam dunia Hellenistik, terdapat
perbedaan yang menyolok antara yang kaya dan miskin. Hanya sejumlah kecil yang
hidup mewah, sedangkan mayoritas hidup dalam kesengsaraan dan kelaparan.
Situasi ini bahkan tumbuh semakin buruk ketika menyebar perbudakan. Orang‑orang
merdeka kehilangan pekerjaan. Bertambahnya pajak‑pajak dan hutang‑hutang
membuat para petani terusir dari tanah. Banyak orang yang tidak punya uang,
kehidupan intelektual mundur. Buruh‑budak menjadi begitu murah. Sementara itu,
ketika pewaris‑pewaris Alexander tidak pernah berhenti berperang satu sama
lainnya, maka antara negara kota‑negara kota Yunani juga peperangan terus
berlanjut. Pemberontak-an‑pemberontakan budak menambah perpecahan. Semua faktor
ini melemahkan dunia Hellenistik dan membuatnya suatu mangsa taklukan yang
mudah bagi kekuasaan yang sedang tumbuh yaitu Romawi.
2. Peradaban
Romawi
Secara
geografis wilayah Romawi atau Negara Italia sekarang terletak di semenanjung
Apenia. Dilihat dari posisinya ini
Romawi berbatasan langsung dengan batas-batas alam, seperti: dari arah utara
wilayah itu dibatasi oleh pegunungan yang selalu bersalju yaitu pegunungan
Alpen. Dari arah utara ini pula hingga ke selatan membentang pegunungan Apenia
yang kadang-kadang menunjukkan aktifitasnya dengan semburan-semburan api dan
lahar yang membuat daerah di sekitarnya menjadi subur serta tumbuh padang
rumput.
Di
wilayah timur Romawi terdapat sungai Po yang dapat menghubungkan Romawi dengan
semenanjung Balkan dan Eropa Tengah. Ditengah-tengah kawasan tersebut
terdapathamparan lembah Latin di sebelah selatan sungai Tiber, yang merupakan
tempat dimulainya perkembangan kebudayaan Romawi Kuno, yang dikenal dengan
kebudayaan Latin, dengan kelompok masyarakat pendukungnya adalah bangsa Latin
yang termasuk kedalam suku bangsa Tribes (Rumpun bangsa Indo-Jerman). Kelompok
suku bangsa tersebut kurang lebih tahun 1.500 SM tiba di lembah Latin serta
mendirikan kota Roma, sebagai salah satu kota terkemukanya.
Bangsa
Romawi dikenal sebagai pembawa‑pembawa kebudayaan terbesar dalam sejarah.
Mereka mempunyai sifat yang lebih praktis daripada orang Yunani, dan mereka
menerapkan pengetahuan Yunani yang mereka peroleh kepada kehidupan dunia sehari‑hari.
a. Hukum
Adanya
hukum melalui suatu proses yang berabad‑abad. Ini dimulai dengan kode hukumtertulis
pertama: “Dua belas Tabel” tahun 450 SM yang lambat laun dikembangkan, selama
600 tahun sampai kepada Kode Yustianus abad ke‑6 M. Ke dalam hukumitu dimasukkan
aturan‑aturan para kaisar, keputusan‑keputusan hakim, dan ide‑ide Republik.
Terdapat suatu perkembangan yang amat besar, baik dalam hukumsipil yang
mengenai hubungan‑hubungan antara warganegara secara individu, maupun dalam
hukum yang berhubungan dengan hubungan warganegara dengar negara. Ketika Roma tumbuh
dan bertambah banyak lagi orang‑orang asing berada dibawah aturan Latin, maka
suatujus gentium (law of peoples) yang mengatur hak‑hak orang‑orang asing, juga
dikembangkan. Semua hukum ini, ditambah dengan tafsiran‑tafsiran oleb para
yuris dan ahli hukum, menjadi dasar bagi kode Yustinianus.
Hukum
Romawi adalah adil, tidak berat sebelah dan manusiawi. Pada prinsipnya semua
orang sama di muka hukum. Prinsip hukumyang kita kenal sekarang, bahwa
seseorang tertuduh adalah tidak bersalah sampai dibuktikan bersalah,
sesungguhnya telah dikembangkan pada waktu. Itu. Penyiksaan sebagai suatu cara
untuk memperoleh pengakuan dinyatakan dilarang.
Kode
Yustinianus digunakan sebagai basis untuk system hukum oleh sebegian terbesar negara‑negara
Eropa. Ketika Napoleon menginginkan suatu kode hukum baru bagi Perancis, ia
melihat hokum Romawi sebagai satu model. Hukum kanon (canon law) dari Gereja
Katolik sekarang sebagian besar adalah dari Romawi.
b. Pemerintahan imperium
Pertumbuhan
Roma dari satu kota kcil di Sungai Tiber menjadi satuimperium luas yang
meliputi tiga benua, menimbulkan masalah‑masalah pemerintahan dan administrasi.
Untuk menyatukan imperium ini, termasuk 100 juta orang Yunani, Mesir, Gaul,
Jerman, Briton, Arab, Funisia, Syria dan lain‑lain, orang Romawi membangun
jalan‑jalan yang bagus. Hukum dan bahasa Romawi berperan utama dalam imperium
dan kewarganegaraan diberikan kepada laki‑laki merdeka di semua propinsi. Imperium
dibagi atas empat prefectur. Ini dibagi lagi ke dalam dioceses dan dioceses
dibagi‑bagi ke dalam propirisi‑propinsi. Tujuan.Pembagian ini ialah untuk
menjamin pengawasan yang mudah oleh pejabatpejabat utama dari Roma sendiri.
Tetapi pegawai negeri yang berjumlah besar diperlukan untuk memutar
administrasi pemerintahan ini.
c. Bahasa “Romance”.
Dari bahasa Latin, muncul apa yang
disebut bahasa-bahasa “Romance”atau Roman sekarangyaitu Italia, Perancis,
Spanyol, Portugal dan Rumania. Lebih dari setengah kosakata Inggris berasal daribahasa Latin. Selama
berabad‑abad menyusul jatuhnva Imperium Romawi Berat, Latin tetap tinggal
merupakan bahasa negara, gereja dan orang‑orang terpelajar di seluruh Eropa.
Sampai sekarang hukum dan kedokteran modern masih berisi banyakungkapan Latin.
d.
Pembangunan dan Rekayasa
Jalan‑jalan
Romawi, jembatan‑jembatan, waduk‑waduk, dan dam‑damadalah yang terbaik di
dunia. Dalam seni dan arsitektur, mereka banyak meminjam dari Yunani. Teater‑teater,
pemandian‑pemandian umum, basilikas‑basilikas (ruangan‑ruangan oblong) dan
amfiteater‑amfiteater, seperti Colosseum di Roma, di bangun dalam jumlah besar.
Orang‑orang Romawi menggunakan lengkung bundar dan kukuh secara luas.
e.
Kesusasteraan
Periode
keemasan kesusasteraan Romawi meliputi abad terakhir SM danabad pertama M (masehi).
Commentaries dari Caesar mengenai. Kampanyenya di Gaul telah hidup sebagai
sastra. Pidato‑pidato dan surat‑surat Cicero (104‑43 SM) membuat ia mendapat
gelar “bapak prosa Latin”. Aeneid dari Virgilius (70‑19 SM) adalah suatu puisi ega
Roma menurut model Iliad dari Homerius. Penyair Horacius (65‑8 SM) mencoba
mengembalikan kehidupan awal Roma yang sederhana. Kemudian Rerencius dan
Plantus, dua pengarang drama Romawi yang terkenal, banyak mengutip drama
Yunani. Tetapi maksud utama dari drama Romawi lebih ditekankan untuk menghibur
daripada untuk mengajar.
f. Sejarah
Dalam
bidang sejarah, Livy (59 SM‑17 M) telah memberikan kepada kita suatu gambaran
yang indah tentang egara Romawi dari masa awal sampai dengan masa Augustus.
Parallel
Lives dari Plutarch, membandingkan pahlawan‑pahlawan Romawi dengan Yunani.
Tacitus dalam Germanianya merupakan sumber informasi yang amat banyak tentang
orang‑orang barbar Jerman yang hidup di luar imperium.
g.
Ilmu
Pengetahuan
Sebenarnya
dalam sains orang‑orang Romawi hanya sedikit menyumbangyang orisinal. Pliny
Yang Tua (23‑79 M) menulis Sejarah Asia (Natural History), sebuah buku tentang
semua informasi yang ada. Tetapi ia tidak mencek kebenaran informasinya. Ini
meliputi geografi, fisiologi, botani, egara dan obat‑obatan yang merupakan
suatu encyclopaedia sains dan tahyul.
Dalam
bidang obat‑obatan, Galen (131‑201 M) merangkum pengetahuanYunani dan
menambahkan beberapa daripadanya sendiri. Observasi-observasi dan tulisan‑tulisannya
selama berabad‑abad menjadi standar anatomi dan fisiologi. Orang Romawi sangat
menaruh perhatian kepada kesehatan umum, kebersihan, dan membangun rumah‑rumah
sakit untuk serdadu‑serdadu dan pejabat‑pejabat pemerintahan. Sejarah Romawi
telah meninggalkan kesan abadi kepada dunia egara. Melalui pelestarian dan
pengalihan kebudayam Yunani kepada Barat, Romawi telah menampilkan suatu fungsi
yang berguna. Hukum Romawi adalah dasar egara‑sistem egar (legal) dari banyak egara‑regara
Eropa barat, dan melalui mereka, egara‑negara belahan Barat Bumi (Western
Hemisphere). Bahasa Latin adalah induk dari bahasa‑bahasa Perancis, Italia,
Spanyol, Portugis dan Rumania, dan juga telah memperkaya sekali bahasa Inggris.
Rekayasa (engineering) dan arsitektur Romawi telah menjadi model‑model untuk
arsitek‑arsitek dan bangunan‑bangunan modern. Orang‑orang Romawi belajar
bagaimana memerintah suatu imperium yang luas, yang terdiri dari rakyat‑rakyat
yang berbeda‑beda. Adalah juga di Roma agama Kristen timbul dan berkembang.
h. Sistem
Kepercayaan
Sistem
kepercayaan yang berkembang di kalangan bangsa Romawi bersifat Polytheisme
dalam wujud pemujaan terhadap banyak dewa, yang diangapnya mempunyai kedudukan
dan kekuasaan masing-masing dalam lingkungan alam raya ini.
Dewa-dewa yang dimaksud
adalah:
1)
Yupiter : sbg
dewa tertinggi penguasa langit , pelindung manusia danpemimpin dewa
2)
Neptunus : Dewa
penguasa air dan lautan.
3)
Mars : Dewa perang.
4)
Mercurius : Dewa perdagangan
5)
Venus : Dewa penguasa kecantikan.
6)
Saturnus : Dewa pertanian.
7)
Minerva : Dewa ilmu pengetahuan dan
pelindung kebijaksanaan.
8)
Lare : Dewa rumah tangga.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI NIL
1.
Pengantar
Dalam
melangsungkan dan mempertahankan hidupnya manusia tidak dapat melepaskan diri
dari lingkungan alam tempat mereka menetap.Menurut Arnold Y. Toynbee, seorang
sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu diuraikan dengan teori “challenge
and respons”. Peradaban itu lahir sebagai respons (tanggapan)
manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi, menaklukkan dan
mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna melestarikan kelangsungan
hidupnya.
Alam menawarkan sejumlah tantangan
dan kemungkinan-kemungkinan. Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan
atau pantai, daerah yang rawan gempa atau yang tanahnya stabil dan seterusnya. Jika
tantangan alam itu berat maka manusiapun akan gigih dan berusaha keras dalam merespons
alam tersebut dan sebaliknya. Contoh bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih
dan bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukkan.
Keadaanalam Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa dan lahan pertaniannya
tidak terlalu luas.
Salah satu faktor penting yang
berhubungan dengan lahirnya peradaban manusia adalah sungai. Di Asia dan Afrika
lahirnya peradaban tertua umumnya terdapat di lembah-lembah sungai misalnya
lembah sungai Nil di Mesir. Banjir yang melanda lembah sungai membawa dua
akibat yaitu penderitaan bagi umat manusia karena dapat menenggelamkan rumah
dan harta benda, di sisi lain banjir juga membawa hikmah. Apabila air surut
banjir tersebut akan meninggalkan lumpur yang membawa kesuburan. Masyarakat
yang tinggal di lembah sungai berusaha menaklukkan an lembah sungai.
2. Kehidupan masyarakat Mesir
Sungai Nil
adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil bersumber
dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur.
Sungai Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada
empat negara yang dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.
Setiap tahun sungai Nil selalu
banjir. Luapan banjir itu menggenangi daerah di kiri kanan sungai, sehingga
menjadi lembah yang subur selebar antara 15 sampai 50 kilometer. Di sekeliling
lembah sungai adalah gurun. Batas timur adalah gurun Arabia di tepi Laut Merah.
Batas selatan terdapat gurun Nubia di Sudan, batas barat adalah gurun Libia. Kemudian
batas utara Mesir adalah Laut Tengah.
Sungai Nil selalu mengalir
sepanjang tahun? Menurut mitos, air sungai yang mengalir terus tersebut adalah
air mata Dewi Isis yang selalu sibuk menangis dan menyusuri sungai Nil untuk
mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran. penjelasan secara
ilmiah? Bahwa Sekalipun musim panas sungai Nil tetap mengalir. Air tersebut
berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan Kilimanjaro sebagai hulu
sungai Nil.
Peranan sungai Nil begitu penting
bagi lahirnya kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah
jika Herodotus menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil”
(Egypt
is the gift of the Nile). Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat
untuk bertani. Air sungai Nil dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun
saluran air, terusan-terusan dan waduk.
Air sungai dialirkan ke
ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata.
Untuk
keperluan irigasi dibuatlah organisasi pengairan yang biasanya diketuai oleh
para tuan tanah atau golongan feodal. Hasil pertanian Mesir adalah gandum,
sekoi atau jamawut dan selai yaitu padi-padian yang biji atau buahnya keras
seperti jagung. Untuk memenuhi kebutuhan barang-barang serta untuk menjual
hasil produksi rakyat Mesir, maka dijalinlah hubungan dagang dengan Funisia,
Mesopotamia dan Yunani di kawasan Laut Tengah. Peranan sungai Nil adalah
sebagai sarana transportasi perdagangan. Banyak perahu-perahu dagang yang
melintasi sungai Nil.
Jika Anda cermati maka ada tiga
peranan sungai Nil tersebut yaitu banjir oleh sungai Nil meninggalkan lumpur di
kiri kanan sungai sehingga membentuk lembah yang subur. Peranan berikutnya
adalah untuk irigasi serta sarana lalu lintas pelayaran dan perdagangan.
3. Sistem kekuasaan raja-raja Mesir
Sejarah politik di Mesir berawal
dari terbentuknya komunitas-komunitas di desa-desa sebagai kerajaan-kerajaan
kecil dengan pemerintahan desa. Desa itu disebut nomen.Dari desa-desa kecil
berkembanglah menjadi kota yang kemudian disatukan menjadi kerajaan Mesir Hilir
dan Mesir Hulu. Proses tersebut berawal dari tahun 4000 SM namun pada tahun
3400 SM seorang penguasa bernama Menes mempersatukan kedua kerajaan tersebut
menjadi satu kerjaan Mesir yang besar.
Mesir merupakan sebuah kerajaan
yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Ia berkuasa secara mutlak. Kata
Firaun berasal dari kata peru artinya rumah besar atau istana yang menjadi
tempat tinggal raja. Firaun dianggap dewa dan dipercaya sebagai putera Dewa
Osiris. Seluruh kekuasaan berada ditangannya baik sipil, militer maupun agama.
Sebagai penguasa, Firaun mengklaim
atas seluruh tanah kerajaan. Rakyat yang tinggal di wilayah kerajaan harus
membayar pajak. Untuk keperluan tersebut Firaun memerintahkan untuk sensus
penduduk, tanah dan binatang ternak. Ia membuat undang undang dan karena itu
menguasai pengadilan. Sebagai penguasa militer Firaun berperan sebagai panglima
perang, sedangkan pada waktu damai ia memerintahkan tentaranya untuk membangun
kanal-kanal dan jalan raya. Ia juga pemimpin agama.
Untuk
menjalankan pemerintahannya Firaun mengangkat para pejabat yang pad umumnya
berasal dari golongan bangsawan. Ada pejabat gubernur yang memerintah propinsi,
panglima ketentaraan, hakim di pengadilan dan pendeta untuk melaksanakan upacara
keagamaan. Salah satu jabatan penting adalah Wazir atau Perdana Menteri yang
umumnya dijabat oleh putra mahkota. Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir
diperintah oleh 30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga jaman yaitu
Kerjaan Mesir Tua yang berpusat di Memphis, Kerajaan Tengah berpusat di Awaris
dan Mesir Baru berpusat di Thebe.
4. Dinasti yang berkuasa di Mesir
a.
Kerajaan Mesir Tua (3400 - 2160 SM)
Lahirnya kerajaan Mesir Tua
setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Sebagai
pemersatu ia digelari Nesutbiti dan digambarkan memakai mahkota kembar. Kerajaan
Mesir Tua disebut jaman piramida karena pada masa inilah dibangun piramida-piramida
terkenal misalnya piramida Sakarah dari Firaun Joser. Piramida di Gizeh adalah
makam Firaun Cheops, Chifren dan Menkawa.
Apa
sebab kerajaan Mesir Tua runtuh? Runtuhnya Mesir Tua disebabkan karena sejak
tahun 2500 SM pemerintahan mengalami kekacauan. Bangsa-bangsa dari luar
misalnya dari Asia Kecil melancarkan serangan ke Mesir. Para bangsawan banyak yang
melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-sendiri. Akhirnya terjadilah perpecahan
antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu.
b. Kerajaan Mesir Tengah (2100 - 1788
SM)
Kerajaan Mesir Tengah dikenal
dengan tampilnya Sesotris III. Ia berhasil memulihkan persatuan dan membangun
kembali Mesir. Tindakannya antara lain membuka tanah pertanian, membangun
proyek irigasi, pembuatan waduk dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan
serta membuka hubungan dagang dengan Palestina, Syria dan pulau Kreta. Sesotris
III juga berhasil memperluas wilayah ke selatan sampai Nubia (kini Ethiopia).
Sejak tahun 1800 SM kerajaan Mesir Tengah diserbu dan ditaklukkan oleh bangsa
Hyksos.
c. Kerajaan Mesir Baru (1500 - 1100 SM)
Sesudah
diduduki bangsa Hyksos, Mesir memasuki jaman kerajaan baru atau jaman imperium.
Disebut jaman imperium karena para Firaun Mesir berhasil merebut wilayah/daerah
di Asia barat termasuk Palestina, Funisia dan Syria.
Raja-raja yang
memerintah jaman Mesir Baru antara lain:
1.
Ahmosis I. Ia berhasil mengusir bangsa Hyksos dari Mesir sehingga berkuasalah dinasti
ke 18, ke 19 dan ke 20.
2.
Thutmosis I. Pada masa pemerintahannya Mesir berhasil menguasai Mesopotamia yang
subur.
3.
Thutmosis III. Merupakan raja terbesar di Mesir. Ia memerintah bersama istrinya
Hatshepsut yang gambarnya
Batas wilayah kekuasaannya di timur
sampai Syria, di selatan sampai Nubia, di barat sampai Lybia dan di utara sampai
pulau Kreta dan Sicilia. Karena tindakannya tersebut ia digelari “Napoleon dari
Mesir”.Melalui perang koalisi antara tahun 1799 - 1814 hampir seluruh Eropa
jatuh ke tangan Kaisar Perancis yaitu Napoleon Bonaparte. Thutmosis III juga
dikenal karena memerintahkan pembangunan Kuil Karnak dan Luxor.
4.
Amen Hotep IV
Kaisar
ini dikenal memperkanlkan kepercayaan yang bersifat monotheis yaitu hanya
menyembah dewa Aton (dewa matahari) yang merupakan roh dan tidak berbentuk. Ia
juga menyatakan sebagai manusia biasa dan bukan dewa.
5. Ramses II
Ramses
II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan Kuil serta makamnya di
Abusimbel. Ia juga pernah memerintahkan penggalian sebuah terusan yang menghubungkan
daerah sungai Nil dengan Laut Merah namun belum berhasil.
Masa
Ramses II diperkirakan sejaman dengan kehidupan nabi Musa Setelah pemerintahan
Ramses II kekuasaan di Mesir mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan Assyria
pada tahun 670 SM dan pada tahun 525 SM Mesir menjadi bagian imperium Persia.
Setelah Persia, Mesir dikuasai oleh Iskandar Zulkarnaen dan para penggantinya
dari Yunani dengan dinasti terakhir Ptolemeus. Salah satu keturunan dinasti
Ptolemeus adalah Ratu Cleopatra dan sejak tahun 27 SM Mesir menjadi wilayah
Romawi.
5. Sistem kepercayaan bangsa Mesir
Ada dua hal yang menarik apabila
membicarakan kepercayaan bangsa Mesir yaitu mengenai kepercayaan yang bersifat
polytheis dan budaya mengawetkan jenazah dalam bentuk mummi.
Masyarakat Mesir mengenal pemujaan
terhadap dewa-dewa. Ada dewa yang bersifat
nasional
yaitu Ra (Dewa Matahari), Amon (Dewa Bulan) kemudian menjadi Amon Ra. Sebagai
lambang pemujaan kepada Ra didirikan obelisk yaitu tiang batu yang ujungnya
runcing Obelisk juga dipakai sebagai tempat mencatat kejadian-kejadian. Untuk
pemujaan terhadap dewa Amon Ra dibangunlah Kuil Karnak yang sangat indah pada
masa Raja Thutmosis III.
Selain dewa nasional maka ada
dewa-dewa lokal yang dipuja pada daerah-daerah tertentu seperti Dewa Osiris
yaitu hakim alam baka, Dewi Isis yaitu dewi kecantikan isteri Osiris, Dewa Aris
sebagai dewa kesuburan dan dewa Anubis yaitu dewa kematian.
Wujud kepercayaan yang berkembang
di Mesir berdasarkan pemahaman sebagai berikut:
a.
Penyembahan terhadap dewa berangkat dari ide/gagasan bahwa manusia tidak berdaya
dalam menaklukkan alam.
b.
Yang disembah adalah dewa/dewi yang menakutkan seperti dewa Anubis atau yang memberi
sumber kehidupan.
Jadi
dengan taat menyembah para dewa masyarakat lembah sungai Nil mengharap jangan
menjadi sasaran maut.
Kepercayaan yang kedua berkaitan
dengan pengawetan jenazah yang disebut mummi. Dasar berkembangnya membuat mummi
adalah bahwa manusia tidak dapat menghindari dari kehendak dewa maut. Manusia
ingin tetap hidup abadi. Agar roh tetap hidup maka jasad sebagai lambang roh
harus tetap utuh.
5. Sistem Ilmu Pengatahuan bangsa Mesir
a.
Tulisan
\Masyarakat
Mesir mengenal bentuk tulisan yang disebu Hieroglyph berbentuk gambar. Tulisan
Hieroglyph ditemukan di dinding piramida, tugu obelisk maupun daun papirus. Huruf
Hieroglyph terdiri dari gambar dan lambang berbentuk manusia, hewan dan benda-benda.
Setiap lambang memiliki makna. Tulisan Hieroglyph berkembang menjadi lebih
sederhana yang kemudian dikenal dengan tulisan hieratik dan demotis. Tulisan
hieratik atau tulisan suci dipergunakan oleh para pendeta. Demotis adalah tulisan
rakyat yang dipergunakan untuk urusan keduniawian misalnya jual beli. Secara
kebetulan pada waktu Napoleon menyerbu Mesir pada tahun 1799 salah satu anggota
pasukannya menemukan sebuah batu besar berwarna hitam di daerah Rosetta.
Batu itu kemudian dikenal dengan
batu Rosetta memuat inskripsi dalam tiga bahasa. Pada tahun 1822 J.F.
Champollion telah menemukan arti dari isi tulisan batu Rosetta dengan
membandingkan tiga bentuk tulisan yang digunakan yaitu Hieroglyph, Demotik dan
Yunani. Dengan terbacanya isi batu Rosetta terbukalah tabir mengenai
pengetahuan Mesir kuno (Egyptologi) yang Anda kenal sampai sekarang. Selain di
batu, tulisan Hieroglyph juga ditemukan di kertas yang terbuat dari batang Papirus.
Dokumen Papirus sudah digunakan sejak dinasti yang pertama. Cara membuat kertas
dari gelagah papirus adalah dengan memotongnya. Kemudian kulitnya dikupas dan intinya
diiris/disayat tipis-tipisdi samping. Untuk menulis, orang Mesir menggunakan
tinta yang terbuat dari campuran air dengan semacam getah sayur dan cat.
b.
Sistem kalender
Masyarakat Mesir mula-mula membuat
kalender bulan berdasarkan siklus (peredaran) bulan selama 291/2 hari. Karena
dianggap kurang tetap kemudian mereka menetapkan kalender berdasarkan
kemunculan bintang anjing (Sirius) yang muncul setiap tahun. Mereka menghitung
satu tahun adalah 12 bulan, satu bulan 30 hari dan lamanya setahun adalah 365
hari yaitu 12 x 30 hari lalu ditambahkan 5 hari. Mereka juga mengenal tahun
kabisat. Penghitungan ini sama dengan kalender yang kita gunakan sekarang yang
disebut Tahun Syamsiah (sistem Solar).
Penghitungan kalender Mesir dengan
sistem Solar kemudian diadopsi (diambil alih) oleh bangsa Romawi menjadi
kalender Romawi dengan sistem Gregorian. Sedangkan bangsa Arab kuno mengambil
alih penghitungan sistem lunar (peredaran bulan) menjadi tarik Hijrah. Gelagah
papirus Kulit dikupas Disayat-sayat
c. Seni bangunan (arsitektur)
Piramida
Dari peninggalan bangunan-bangunan
yang masih bisa disaksikan sampai sekarang menunjukkan bahwa bangsa Mesir telah
memiliki kemampuan yang menonjol di bidang matematika, geometri dan arsitektur.
Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat kaitannya
dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman Firaun.
Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep. Bangunan ini biasanya memiliki
kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di bagian luarnya.
Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi
dengan hiasan yang indah. Di bagian dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin
dan ruang jenazah raja. Di depan piramida terdapat spinx yaitu patung singa
berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga piramida.
Piramida terbesar adalah makam
raja Cheops, yang tingginya mencapai 137 meter di Gizeh. Selain Cheops, di
Gizeh juga terdapat piramida Chefren dan Menkaure. DiSakarah terdapat piramida
firaun Joser. Selain piramida apakah ada tempat pemakaman yang lain di Mesir?
Berdasarkan penggalian di daerah El Badari ditemukan pemakaman yang disebut
Hockerbestattung (Hocker artinya jongkok dan bestattung artinya pema kaman)
karena orang yang
meninggal dimasukkan dengan cara didudukkan menjongkok. Ada pula pemakaman yang
disebut mastaba untuk golongan bangsawan.
Kuil
Bangunan kedua adalah kuil yang
berfungsi sebagai tempat pemujaan dewa-dewa. Kuil terbesar dan terindah adalah
Kuil Karnak untuk pemujaan Dewa Amon Ra.Kuil Karnak panjangnya ±433 m (1300
kaki), tiang-tiangnya setinggi 23,5 m dengan diameter ±6,6 m (20 kaki). Tembok,
tiang dan pintu gerbang dipenuhi dengan lukisan dan tulisan yang menceritakan
pemerintahan raja.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI EUFRAT – TIGRIS
A. Pengantar
Daerah Mesopotamia sekarang
meliputi negara Irak. Mesopotamia terletak di antara dua aliran sungai yaitu
sungai Eufrat dan Tigris. Daerah di sekitar kedua sungai itu tanahnya sangat
subur dan bentuknya melengkung seperti bulan sabit sehingga sejarawan dari
Amerika Serikat yaitu Breasted menyebut Mesopotamia dengan ungkapan “The
Fertile Crescent Moon” (daerah bulan sabit yang subur)
Sejarawan
Yunani kuno yang bernama Herodotus menyebut Mesopotamia sebagai “Tanah surga
yang cantik jelita”. Keadaan tanah yang subur serta sungai-sungai yang dapat
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan merupakan faktor pendukung bagi tumbuhnya
peradaban suatu bangsa. Karena letaknya pada suatu dataran yang luas tanpa
pertahanan alam yang memadai maka perkembangan Mesopotamia menjadi sasaran
perebutan bangsa-bangsa di sekitarnya untuk mendiami daerah tersebut.
Bangsa-bangsa yang pernah mengembangkan peradabannya di Mesopotamia adalah
Sumeria, Akkadia, Babilonia, Assyria dan Babilonia Baru.
B. Sumeria (±
3000 SM)
Bangsa Sumeria adalah bangsa yang pertama mendiami
Mesopotamia. Mula-mula daerah tersebut berupa rawa-rawa. Setelah dikeringkan
daerah tersebut menjadi pemukiman yang dihuni oleh kelompok masyarakat yang
teratur. Kota yang dihuni tertua adalah Ur dan kemudian Sumer.
1. Kehidupan masyarakat Sumeria
Bangsa
Sumeria mengembangkan kehidupannya dengan mengusahakan pertanian. Untuk
mengairi tanah pertaniannya dibuatlah saluran air dari kedua sungai itu. Pengolahan
tanah dilakukan dengan membajak menggunakan tenaga hewan yaitu keledai dan
lembu. Untuk mengangkut hasil panen dan keperluan yang lain mereka membuat
kereta atau gerobak yang diberi roda. Hasil utama pertanian ini adalah gandum
kemudian jemawut dan jelai. Konon bangsa Sumeria adalah bangsa yang mengenal
roda dan gandum yang pertama kali di dunia.
Selain kegiatan pertanian, apakah
ada kegiatan lain yang dilakukan bangsa Sumeria untuk memenuhi kebutuhannya?
Hubungan perdagangan kemungkinan telah dijalin dengan negara lain misalnya
masyarakat lembah sungai Indus.
Dugaan para ahli bahwa bangsa
Sumeria adalah pedagang, berdasarkan temuan berupa ribuan meterai tanah liat
yang antara lain berisi perjanjian dagang, perhitunganpesanan barang-barang. Kehidu
pan suatu bangsa tidak mungkin berjalan dengan baik tanpa dipimpin oleh pemerintahan
yang teratur. Gambar
. Raja Gudea.
2. Sistem pemerintahan
Bangsa Sumeria mengembangkan
pemerintahan yang berpusat di kota Ur dekat muara sungai Eufrat. Para penguasa
memiliki kekuasaan yang sangat besar. Selain sebagai kepala pemerintahan, Raja
juga sebagai kepala agama sehingga raja disebut
Patesi
(Pendeta Raja). Raja bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat baik lahir
maupun batin. Raja harus mampu mengatur kehidupan ekonomi, keamanan atau
ketentraman, hukum dan peradilan serta kehidupan keagamaan.
Salah seorang patesi bernama Ur
Nanshe. Ia adalah Raja yang membangun kota Lagash sekitar tahun 2500 SM.
Tindakan Ur Nanshe diikuti oleh Patesi (Raja) Gudea yang memerintah kira-kira
tahun 2400 SM. Dialah yang menjadikan kota Lagash jadi kota yang paling berarti
di Sumeria.
3. Sistem kepercayaan
Kepercayaan bangsa Sumeria
bersifat Polytheisme. Mereka percaya dan menyembah banyak dewa. Salah satu dewa
utama adalah Marduk. Selain itu ada dewa-dewa yang menguasai alam, yang mereka
sembah yakni Enlil (Dewa bumi), Ea (Dewa air), Anu (Dewa langit), Sin (Dewa
bulan), Samas (Dewa matahari) dan Ereskigal (Dewa kematian). Kepercayaan bangsa
Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah
Mesopotamia. peninggalan budaya dan Peradaban bangsa Sumeria yang telah tinggi
dapat diketahui melalui peninggalan budayanya sebagai berikut.
a.
Bangunan
Pada umumnya ditemukan kuil untuk
pemujaan yang disebut ziggurat. Ziggurat berasal dari kata zagaru yang artinya
bangunan tinggi seperti gunung karena merupakan menara bertingkat yang makin
lama makin kecil
Gambar . Ziggurat
Bahan
bangunan di Mesopotamia pada umumnya terbuat dari tanah liat yang dijemur.
Dengan memperhatikan ziggurat kalau di
Indonesia adalah bangunan megalith yang berfungsi sebagai tempat pemujaan bangunan
itu adalah punden berundak.
b.
Tulisan
Tulisan bangsa Sumeria disebut
tulisan paku (cunei form). Mereka menggunakan ± 350 tanda gambar dan setiap
gambar merupakan satu suku kata. Huruf-huruf itu dituliskan pada papan tanah
liat yang digoresi/ditulisi menggunakan karang yang keras dan berujung tajam
dan disebut tulisan paku? Disebut tulisan paku karena huruf itu berbentuk seperti paku atau
baji (perhatikan gambar diatas ).
Huruf paku sudah dikenal sejak
tahun 3000 SM digunakan untuk mencatat hasil panen, harta benda serta urusan
perdagangan. Huruf paku disebarkan oleh bangsa Funisia di sekitar Laut Tengah.
Bangsa Yunani mengambil dan mengembangkan menjadi huruf Alfa, Beta dan Gama.
Kemudian bangsa Romawi mengembangkan menjadi huruf Latin.
c.
Pengetahuan
Bangsa Sumeria memberikan
sumbangan yang penting bagi dunia dalam bidang matematika. Mereka mengembangkan
hitungan dengan dasar 60 (disebut sixagesimal) Penemuan mereka tentang hitungan
lingkaran adalah 360o, satu jam adalah 60 menit, 1 menit adalah 60 detik masih
kita gunakan sampai sekarang. Pengetahuan di atas menjadi dasar untuk penghitungan
waktu untuk satu hari adalah 24 jam, satu bulan adalah 30 hari, satu tahun
adalah 12 bulan. Penghitungan waktu disebut dengan sistem penanggalan yang
nanti dikembangkan oleh bangsa Babilonia. Penghitungan kalender Babilonia berdasarkan
pada peredaran Bulan (disebut sistem lunar atau kalender Komariah).
NO
|
ASPEK
|
PENJELASAN
|
1
|
Ekonomi - Pertanian
|
Pertanian, peternakan dan perdagangan
|
2
|
Pemerintahan - Raja
|
Raja
bergelar patesi, berkuasa atas pemerintahan
dan
keagamaan.
|
3
|
Kepercayaan
|
Polytheisme
dengan dewa utama Marduk.
|
4
|
Budaya
|
bangunan
= ziggurat
tulisan
= paku
pengetahuan
= hitungan berdasarkan
sixagesimal
dan sistem
kalender.
|
C. Akkadia (±
2350 SM)
Memasuki tahun 2800 SM, Mesopotamia dikuasai oleh
bangsa Akkadia, setelah berhasil mengalahkan bangsa Sumeria. Pemimpin bangsa
Akkadia adalah raja Sargon Mereka
memilih Agade sebagai ibukotanya. Dari segi kebudayaan bangsa Akkadia meniru
kebudayaan bangsa Sumeria yang sudah Maju sehingga berkembanglah budaya baru
yang disebut budaya Sumer Akkad berbahasa semit.
Gambar
3.16. Raja Akkadia.
C. Babilonia (±
1900 SM)
Kerajaan Babilonia
didirikan oleh bangsa Amorit yang disebut juga Babilonia. Kata Babilonia
berasal dari kata babilu yang berarti gerbang menuju Tuhan. Babilon terletak ±
97 kilometer di selatan kota Bagdad sekarang, di tepi sungai Eufrat, Irak
selatan. Babilon menjadi pemerintahan (ibukota), perdagangan dan keagamaan. Raja
Babilonia yang terbesar adalah Hammurabi (1948-
1905
SM). Raja Hammurabi terkenal sebagai pembuat Undang undang. Menurut
kepercayaan, undang-undang tersebut berasal dari pemberian Dewa Marduk. Seperti
nampak pada gambar di samping. Agar
dapat dibaca oleh masyarakat, maka undang-undang itu dipahatkan pada tugu batu
setinggi 8 kaki yang ditempatkan di tengah ibukota. Inti dari hukum Hammurabi
adalah pembalasan, misalnya mata ganti mata, gigi ganti gigi. Penerapan hukum
itu sangat keras, contoh: “Jika seseorang melakukan pencurian di sebuah rumah,
maka ia harus dibunuh dan dibakar di muka rumah tempat ia melakukan Pencurian”.
Dengan demikian keteraturan masyarakat tercapai karena ketaatan pada hukum.
Setelah Hammurabi meninggal dunia,
kira-kira tahun 1900 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa Hittit dari dataran
tinggi di sebelah utara Mesopotamia. Bagaimana perkembangan selanjutnya dari
sejarah Mesopotamia? Untuk sementara waktu tidak ada catatan penting mengenai
peradaban Mesopotamia. Baru pada tahun 1200 SM muncullah pemerintahan bangsa
Assyria yang menguasai Mesopotamia.
D. Assyria (±
1200 SM)
Bangsa Assyria termasuk rumpun bangsa Semit.
Mereka membangun kota Asshur dan Niniveh. Kota Niniveh yang terletak di tepi
sungai Tigris dijadikan ibukota. Pemerintahan
bangsa Assyria bercorak militer. Bangsa Assyria digelari sebagai bangsa Roma
dari Asia. Apa sebab muncul gelar tersebut? Karena seperti bangsa Romawi, bangsa
Assyria merupakan penakluk daerah-daerah di sekitarnya sehingga berhasil membentuk
imperium yang besar. Wilayah Assyria membentang dari teluk Persia sampai Laut
Tengah. Mereka sangat ditakuti oleh bangsa lain karna pasukan infantri,
kavaleri dan tentara dengan kereta perangnya sangat kuat.
Wilayah kerajaan dibagi menjadi beberapa propinsi
dan setiap propinsi diperintah oleh gubernur yang bertanggungjawab kepada Raja.
Untuk memperlancar hubungan antara ibukota dan daerah maka dibangunlah jalan
raya yang bagus. Selain kehidupannya yang bercorak militer, bangsa Assyria juga
membangun negerinya menjadi bangsa yang sangat maju antara lain di bidang
pendidikan.
Salah seorang raja Assyria yang terkenal adalah
Assurbanipal. Pada masa pemerintahannya ia meninggalkan 22000 buah lempengan
tanah liat yang tersimpan di perpustakaan Niniveh. Lempengan (tablet-tablet)
tersebut memuat tulisan tentang masalah keagamaan, sastra, pengobatan, matematika,
ilmu pengetahuan alam, kamus dan sejarah.
Setelah mengalami masa kejayaan kurang lebih 6
abad, kerajaan Assyria hancur. Karena Selama masa pemerintahan bangsa Assyria,
bangsa-bangsa yang ditaklukkan mencoba menyusun kekuatan untuk mengalahkannya
sehingga pada tahun 612 SM bangsa Khaldea dapat menghancurkan Niniveh.
E. Babilonia Baru (±
3000 SM)
Raja bangsa Khaldea yang terkenal adalah
Nebukadnezar. Ia membangun kembali kota Babilon dan menjadikan kota tersebut
sebagai ibukota sehingga disebut Babilonia Baru. Ada dua hal yang menarik di
kota Babilonia yaitu menara Babel dan taman gantung. Menara babel yang
tingginya mencapai 90 meter berfungsi sebagai keindahan kota serta mercusuar
bagi para pedagang di sekitarnya yang akan menuju ke kota Babilonia. Hal kedua
yang menarik adalah pembuatan taman gantung yang dipersembahkan untuk isterinya.
Taman itu dibangun di atas
bukit buatan. Tingginya 107 meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang
ditanami pohon, rumput dan bunga-bungaan. Ada air terjun buatan berasal dari
air sungai Eufrat yang dialirkan ke puncak bukit lalu mengalir melalui saluran buatan.
Jika dilihat dari jauh seolah-olah taman itu menggantung, suatu pemandangan yang
sangat menakjubkan.
Di bidang pengetahuan bangsa Khaldea telah
mengembangkan astronomi dan astrologi. Mereka percaya bahwa masa depan dapat
diketahui dengan mempelajari bintang-bintang. Selain meramal nasib seseorang
juga ramalan tentang gerhana. Mereka membagi minggu dalam tujuh hari, satu hari
ke dalam 12 jam ganda (1/2 hari siang/terang dan 1/2 hari
malam/gelap). Menghitung lewatnya waktu
dengan jam air (water clock) dan jam matahari (sundial).
Sebuah catatan penting mengenai Nebukadnezar
adalah peristiwa penaklukan kerajaan Yudea dan Palestina. Ibukota Yerusalem
direbutnya, kemah raja Sulaiman dibakar dan menjarah tanah Yudea. Bangsa Israel
termasuk para pemimpinnya diangkut ke negerinya dijadikan budak dan tawanan.
Peristiwa itu disebut masa pembuangan Babilon dari tahun 586-550 SM yang sangat
membekas bagi bangsa Israel. Sesudah Nebukadnezar meninggal dunia tak lama
yaitu tahun 539 SM, Babilonia Baru ditaklukkan oleh bangsa Persia.
PUSAT-PUSAT PERADABAN DI
BENUA ASIA
Pusat-pusat
Peradaban Dunia
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI KUNING
Peradaban
lembah sungai Kuning merupakan salah satu pelopor dari kebudayaan dunia. Sejak
masa purba sampai sekarang, peradaban Cina ini mampu bertahan dan terus
berkembang di negeri Cina. Sebagaimana peradaban-peradaban kuno yang lain,
peradaban Cina ini berkembang di sekitar lembah sungai Kuning sejak 5000 tahun
yang lalu. Lembah Sungai Hoang Ho merupakan salah satu daerah yang subur di
Tiongkok. Disebut “Sungai Kuning” karena pada saat terjadi banjir, Sungai Hoang
Ho membawa lumpur berwarna kuning. Demikian pula laut dimana sungai tersebut
mengalir sebagai muaranya disebut. “Laut Kuning”.
Hasil-hasil peradaban Lembah Sungai Kuning meliputi berbagai bidang, seperti sistem pertanian, sistem kepercayaan, sistem pemerintahan, seni bangunan, filsafat, serta aksara.
Hasil-hasil peradaban Lembah Sungai Kuning meliputi berbagai bidang, seperti sistem pertanian, sistem kepercayaan, sistem pemerintahan, seni bangunan, filsafat, serta aksara.
a.
Sistem Pertanian
Daerah lembah sungai Hoang Ho
dan Yang tse Kiang merupakan daerah yang subur, sehingga sangat cocok untuk
bercocok tanam. Selain itu , pasokan air untuk pertanian sangat cukup. Berbagai
hasil pertanian seperti padi, jagung, kedelai, pohon murbai, dan teh telah
dihasilkan di daerah tersebut.
Masyarakat Lembah Sungai
Kuning telah terbentuk ribuan tahun yang lalu sebagai masyarakat agraris.
Kebudayaan agraris mapan yang telah membentuk karakter bangsa Cina selanjutnya
berawal dari daerah ini
b. Sistem
Kepercayaan
Masyarakat Lembah Sungai
Kuning pada awalnya menyembah Dewa Langit yang dipimpin oleh raja – raja
mereka. Hal yang sama juga dilakukan oleh bangsa Mesir, Mesopotamia, serta
bangsa Maya sekitar 4000 SM
Dalam perkembangan
selanjutnya, sekitar 1750 SM telah berdiri negara-negara kota di Cina. Mereka
dipimpin oleh seorang raja yang merangkap sebagai imam agama. Dalam pandangan
masyarakat Cina, raja dianggap sebagai perantara bagi bumi terhadap langit Oleh
karena itu, di sekitar kehidupan raja selalu dikeramatkan. Untuk mengadakan upacara-upacara,
maka dibangun kuil-kuil yang tersebar di berbagai tempat di Cina.
Masyarakat Lembah Sungai
Kuning dalam kehidupan sehari-hari juga sangat menghormati nenek moyang dan
kekuatan-kekuatan alam yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia,
seperti guntur, kilat, sungai, binatang, matahari dan gempa.
c.Sistem Pemerintahan
c.Sistem Pemerintahan
Sebelum berdirinya Republik
Cina, awal abad ke 20, negeri Cina telah diperintah oleh 24 dinasti, baik besar
maupun kecil. Di antara dinasti-dinasti tersebut, ada yang memerintah lama
sekali sampai berabad-abad, namun ada pula yang hanya hitungan tahun saja.
Dinasti-dinasti yang memerintah Cina tidak berasal dari satu keturunan, mel;ainkan berasal dari berbagai marga, bahkan ada yang berasal dari bangsa asing, yaiotu dinasti Yuan dan Manchu
Walaupun sering taerjadi pergantian dinasti dalam sejarah Cina, namun masyarakat Cina tetap stabil. Ini terjadi antara lain karena sistem kekeluargaan Cina yang berakar dalam tradisi Khong Hu Cu sangat menjunjung tingi nilai kekeluargaan. Dengan keluarga yang tetap terjaga ketenangannya, maka stabilitas masyarakat Cina bisa terjamin sepanjang masa.
d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dinasti-dinasti yang memerintah Cina tidak berasal dari satu keturunan, mel;ainkan berasal dari berbagai marga, bahkan ada yang berasal dari bangsa asing, yaiotu dinasti Yuan dan Manchu
Walaupun sering taerjadi pergantian dinasti dalam sejarah Cina, namun masyarakat Cina tetap stabil. Ini terjadi antara lain karena sistem kekeluargaan Cina yang berakar dalam tradisi Khong Hu Cu sangat menjunjung tingi nilai kekeluargaan. Dengan keluarga yang tetap terjaga ketenangannya, maka stabilitas masyarakat Cina bisa terjamin sepanjang masa.
d. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bangsa Cina sejak zaman
dahulu kala telah terkenal keahlianya dalam Ilmu astronomi, Pembuatan Keramik,
serta pemproduksi kain sutera. Dalam perdagangan internasional keramik dan kain
sutera selalu menjadi barang komoditas Cina yang paling utama.
Dalam bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Cina merupakan pionirnya. Jauh sebelum kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina. Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina.
Cina juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat menggunakannya. Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno, namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.
Dalam bidang lain, seperti pembuatan kertas dan mesin cetak sederhana, Cina merupakan pionirnya. Jauh sebelum kertas dipakai di dunia Barat. TsaiLun telah mengembangkan kertas di Cina. Demikian pula mesin cetak sederhana, juga pertama kali dibuat oleh orang-orang Cina.
Cina juga dikenal sebagai bangsa yang sudah mengenal kompas, sebelum bangsa Barat menggunakannya. Demikian pula dengan mesiu, dan roket. Cina telah mengenalnya sejak jaman kuno, namun yang mengembangkan kemudian justru orang-orang Barat.
e. Seni
Arsitektur
Cina memiliki seni arsitektur
yang sangat hebat, seperti kuil Dewa Langit di Peking dan Pagar tembok Besar
Cina. Seni arsitektur lain yang juga terkenal adalah istana-istana kaisar
CinaKetika pengaruh Cina telah sampai di Korea dan Jepang, maka seni arsitektur
Cina juga diadopsi oleh bangsa Jepang. Hal ini terlihat dari tipe dan corak
bangunan kuil dan istana raja atau kaisar, baik di Korea maupun Jepang yang
jelas-jelas meniru arsitektur Cina
f. Filsafat
Cina
telah melahirkan para filosof besar yang berpengaruh sepanang jaman di dunia.
Mereka itu di antaranya adalah Lao Tze, Khong Hu Chu, serta Meng Tse. Bahkan
ajaran-ajaran mereka sampai sekarang dipakai sebagai pegangan hidup orang-orang
Cina, sehingga lahirlah agama Tao dan Kong Hu Chu, mendampingi Budha.
Dalam ilmu perang dikenal seorang guru yang legendaris, yaitu Tsun Tzu. Ajaran-ajaran seni perang Tsun Tzu yang berupa buku telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Hasil karya seni perang Tsun Tzu tidak hanya berguna dalam militer, namun juga dalam politik dan ekonomi. Sebagai contoh kemajuan ekonomi Jepang tidak lepas dari seni perangnya yang kenudian diterapkan dalam perdagangan. Pengaruh seni perang Tsun Tzu di Jepang sangatlah kuat.
g. Aksara
Huruf Cina dikenal dengan
sebutan Piktograf, dimana setiap huruf bukan merupakan lambang bunyi, melainkan
memiliki arti tertentu. Huruf Cina ini berkembang baik di Korea maupun jepang.
Di Jepang huruf Cina dimodifikasi menjadi huruf Kanji, sedangkan di Korea
pemakaiannya telah mengalami penyempurnaan seswuai tradisi bangsa Korea
Peradaban Cina tidak mengalami keruntuhan sebagaimana dialami oleh kebudayaan Mesir, Mesopotamia, Yunani dan Romawi, Maya, Inca, serta Aztec, namun tetap berkembang hingga saat ini. Peradaban Cina modern perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari peradaban Cina Kuno di Lembah Sungai Kuning ini.
Peradaban Cina tidak mengalami keruntuhan sebagaimana dialami oleh kebudayaan Mesir, Mesopotamia, Yunani dan Romawi, Maya, Inca, serta Aztec, namun tetap berkembang hingga saat ini. Peradaban Cina modern perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari peradaban Cina Kuno di Lembah Sungai Kuning ini.
PERADABAN
LEMBAH SUNGAI INDUS
1.
Pengantar
Keberadaan Mahenjodaro-Harappa
Penemuan
kebudayaan di sungai India kuno, berawal pada abad ke-19 (tahun 1870), dan
mulai dieksplorasi oleh bangsa Inggris. Hingga sekarang, penggalian kebudayaan
sungai India kuno tidak pernah berhenti, bahkan menemukan lagi sebuah aliran
sungai kuno lainnya, pada dua sisi aliran sungai kuno ini tidak sedikit
ditemukan juga peninggalan kuno lainnya.
Di abad 20, awal tahun 1980-an,
Amerika dan Pakistan membentuk Lembaga Arkeologi Amerika-Pakistan, dan dengan
demikian pekerjaan arkeologi semakin maju.Peradaban Sungai Indus, 2800 SM–1800 SM,
merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar-Hakra yang sekarang Pakistan dan India barat. Kedua lembah ini mewakili dua kota peninggalan kuno
yang paling penting dan paling awal dalam peradaban sungai India, yakni Kota
Mohenjodaro yang sekarang letaknya di Provinsi Sind, Pakistan, dan Kota Harappa
di Provinsi Punjab, timur laut Pakistan. Ketika itu, kawasan ini dihuni oleh
bangsa Dravida.
Beberapa sumber mengatakan bahwa Mohenjo-daro dan Harappa
terletak di India, tetapi pada tahun 1947, berada dibawah naungan Department of
Archaeology and Museums, Government of Pakistan.
Peradaban
ini sering juga disebut sebagai Peradaban Harappan Lembah Indus, karena
kota penggalian pertamanya disebut Harappa, atau juga Peradaban Indus
Sarasvati karena Sungai Sarasvati yang mungkin kering pada akhir 1900 SM. Pemusatan terbesar
dari Lembah Indus berada di timur Indus, dekat wilayah yang dulunya merupakan
Sungai Sarasvati kuno yang pernah mengalir.
2.
Peradaban
di Sungai India Kuno
Peradaban Lembah Sungai Indus
Letak Geografis
- Di
sebelah Utara berbatasan dengan China yang dibatasi Gunung Himalaya
- Selatan
berbatasan dengan Srilanka yang dibatasi oleh Samudera Indonesia
- Barat
berbatasan dengan Pakistan
- Timur
berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh
Peradaban sungai Indus (2500 SM)
Kebudayaan kuno India ditemukan di kota tertua India yaitu
daerah Mohenjodaro dan Harappa .
Penduduk Mohenjodaro & Harappa adalah bangsa Dravida
Reruntuhan arkeologis Moenjodaro*
|
Mohenjo-daro adalah salah satu situs dari
sisa-sisa permukiman terbesar dari Kebudayaan Lembah Sungai Indus, yang terletak di propinsi Sind, Pakistan. Dibangun pada sekitar tahun 2600
SM, kota ini adalah salah satu permukiman kota pertama di dunia, bersamaan
dengan peradaban Mesir
Kuno, Mesopotamia dan Yunani Kuno. Reruntuhan bersejarah ini
dimasukkan oleh UNESCO ke dalam Situs Warisan Dunia. Arti dari Mohenjo-daro adalah "bukit orang
mati". Seringkali kota tua ini disebut dengan "Metropolis Kuno di
Lembah Indus “
Mohenjo-daro
dibangun sekitar tahun 2600 SM, tetapi dikosongkan sekitar tahun 1500 SM. Pada tahun 1922, kota ini ditemukan kembali oleh Rakhaldas
Bandyopadhyay
dari Archaeological
Survey of India.
Ia dibawa ke sebuah gundukan oleh seorang biksu Budha yang mempercayai bahwa
gundukan tersebut adalah sebuah stupa. Pada 1930-an, penggalian besar-besaran dilakukan dibawah
kepemimpinan John Marshall, K. N. Dikshit, Ernest Mackay, dan
lain-lain.[3] Mobil John Marshall yang digunakan
oleh para direktur situs masih berada di museum Mohenjo-daro sebagai tanda
memperingati perjuangan dan dedikasi mereka terhadap Mohenjo-daro. Penggalian
selanjutnya dilakukan oleh Ahmad Hasan Dani dan Mortimer Wheeler pada tahun 1945.
Penggalian
besar terakhir di Mohenjo-daro dipimpin oleh Dr. G. F. Dales pada tahun
1964-65. Setelah itu, kerja penggalian di situ dilarang karena kerusakan yang
dialami oleh struktur-struktur yang rentan akibat kondisi cuaca. Sejak tahun
1965, hanya proyek penggalian penyelamatan, pengawasan permukaan, dan
konservasi yang diperbolehkan di situ. Meskipun proyek arkeologi besar
dilarang, namun pada 1980-an, tim-tim peninjau dari Jerman dan Italia yang
dipimpin oleh Dr. Michael Jansen dan Dr. Maurizio Tosi, menggabungkan
teknik-teknik seperti dokumentasi arsitektur, tinjauan permukaan, dan
penyelidikan permukaan, untuk menentukan bayangan selanjutnya mengenai peradaban
kuno tersebut
Mohenjo-daro
terletak di Sindh, Pakistan di sebuah bubungan zaman Pleistosen di
tengah-tengah dataran banjir Sungai Sindhu. Bubungan tersebut kini terkubur
oleh pembanjiran dataran tersebut, tetapi sangat penting pada zaman Peradaban
Lembah Indus. Bubungan tersebut memungkinkan kota Mohenjo-daro berdiri di atas
dataran sekelilingnya. Situs tersebut terletak di tengah-tengah jurang di
antara lembah Sungai Sindhu di barat dan Ghaggar-Hakra di timur. Sungai Sindhu masih
mengalir ke timur situs itu, tetapi dasar sungai Ghaggar-Hakra kini sudah
kering. Pembangunan antropogenik selama bertahun-tahun dipercepat oleh
kebutuhan memperluas tempat. Bubungan tersebut diluaskan melalui platform
bata lumpur raksasa. Akhirnya, penempatan tersebut meluas begitu besar sehingga
ada bangunan yang mencapai 12 meter di atas permukaan dataran masa kini.
Pada
zaman dahulu, Mohenjo-daro merupakan salah satu pusat administratif Peradaban Lembah Indus kuno. Pada puncak kejayaannya, Mohenjo-daro adalah kota
yang paling terbangun dan maju di Asia Selatan, dan mungkin juga di dunia.
Perencanaan dan tekniknya menunjukkan kepentingan kota ini terhadap masyarakat
lembah Indus.
Peradaban Lembah Indus (c. 3300-1700 SM, f. 2600-1900 SM) adalah sebuah peradaban
sungai kuno yang berkembang di lembah sungai Indus di India Kuno (kini di Pakistan dan India Barat Laut). Peradaban ini juga dikenal
sebagai "Peradaban Harappa."Kebudayaan Indus berkembang berabad-abad
lamanya, lalu mengalami kebangkitan sekitar tahun 3000 SM. Peradaban tersebut
menjangkau wilayah yang kini diduduki negara Pakistan dan India Utara, tetapi tiba-tiba mengalami
kemerosotan sekitar tahun 1900 SM. Pemukiman Peradaban Indus tersebar sejauh
pantai Laut Arab di Gujarat di selatan, perbatasan Iran di barat, dengan kota perbatasan di Bactria. Di antara permukiman-permukiman
itu, pusat kota utama berada di Harappa dan Mohenjo-daro, dan juga Lothal.
Puing-puing
Mohenjo-daro adalah salah satu pusat utama dalam masyarakat kuno ini. Beberapa
arkeolog berpendapat bahwa Peradaban Indus mencapai jumlah lima juta penduduk
pada puncaknya. Saat ini, lebih dari seribu kota dan permukiman telah
ditemukan, terutama di lembah Sungai Sindhu di Pakistan dan India barat laut.
Arsitektur dan prasarana kota
Mohenjo-daro,
25 km di barat daya Larkana, adalah pusat Peradaban Lembah Indus 2600 SM-1900 SM Mohenjo-daro memiliki bangunan yang luar biasa, karena
memiliki tata letak terencana
yang berbasis grid jalanan yang tersusun menurut pola yang sempurna.
Pada puncak kejayaannya, kota ini diduduki sekitar 35.000 orang.
Bangunan-bangunan di kota ini begitu maju, dengan struktur-struktur yang
terdiri dari batu-bata buatan lumpur dan kayu bakar terjemur matahari yang
merata ukurannya.
Bangunan-bangunan
publik di kota ini adalah lambang masyarakat yang sangat terencana. Bangunan
yang bergelar Lumbung Besar di Mohenjo-daro menurut interpretasi Sir Mortimer
Wheeler pada tahun 1950 dirancang dengan ruang-ruang untuk menyambut gerobak
yang mengirim hasil tanaman dari desa, dan juga ada saluran-saluran
pendistribusian udara untuk mengeringkannya. Akan tetapi, Jonathan Mark Kenoyer
memperhatikan bahwa tidak ada catatan mengenai keberadaan hasil panen dalam
lumbung ini. Maka dari itu, Kenoyer mengatakan lebih tepat untuk menjulukinya
sebagai "Balai Besar".
Di
dekat lumbung tersebut ada sebuah bangunan publik yang pernah berfungsi sebagai
permandian umum
besar, dengan
tangga yang turun ke arah kolam berlapis bata di dalam lapangan berderetan
tiang. Wilayah permandian berhias ini dibangun dengan baik, dengan lapisan tar
alami yang menghambat kebocoran, di samping kolam di tengah-tengah. Kolam yang
berukuran 12m x 7m, dengan kedalaman 2.4m ini mungkin digunakan untuk upacara
keagamaan atau kerohanian.
Di
dalam kota, air dari sumur disalurkan ke rumah-rumah. Beberapa rumah ini
dilengkapi kamar yang terlihat ditetapkan untuk mandi. Air buangan disalurkan
ke selokan tertutup yang membarisi jalan-jalan utama. Pintu masuk rumah hanya
menghadap lapangan dalam dan lorong-lorong kecil. Ada berbagai bangunan yang
hanya setinggi satu dua tingkat.
Sebagai kota pertanian, Mohenjo-daro juga bercirikan sumur
besar dan pasar pusat. Kota ini juga memiliki sebuah bangunan yang memiliki hypocaust, yang kemungkinan digunakan untuk pemanasan air mandi.
Mohenjo-daro
adalah sebuah kota yang cukup terlindungi. Walau tak ada tembok, namun terdapat
menara di sebelah barat pemukiman utama, dan benteng pertahanan di selatan.
Perbentengan tersebut, dan struktur kota-kota lain di Lembah Indus seperti Harappa, menimbulkan pertanyaan apakah
Mohenjo-daro memang pusat administrasi. Harappa dan Mohenjo-daro memiliki
arsitektur yang mirip, dan tidak berbenteng kuat seperti situs-situs lain di
Lembah Indus. Jelas sekali dari tata ruang di semua situs-situs Indus, bahwa
ada suatu pusat politik atau administrasi, hanya saja tidak jelas lagi sejauh
mana jangkauan dan fungsi pusat administrasi tersebut.
Mohenjo-daro
telah dimusnahkan dan dibangun kembali setidaknya tujuh kali. Setiap kali, kota
baru dibangun terus di atas kota lama. Pembanjiran dari Sungai Indus diduga menjadi penyebab kerusakan.nKota
ini terbagi atas dua bagian, yaitu benteng kota dan kota hilir. Kebanyakan wilayah
kota hilir masih belum ditemukan. Di benteng kota terdapat sebuah permandian
umum, struktur perumahan besar yang dirancang untuk menempatkan 5.000 warga,
dan dua buah dewan perhimpunan besar. Mohenjo-daro, Harappa dan peradaban masing-masing, lenyap
tanpa jejak dari sejarah sampai ditemukan kembali pada 1920-an. Penggalian
besar-besaran dilakukan di situ pada 1920-an, namun tidak penggalian mendalam
yang dilakukan sejak tahun 1960-an.
Patung "gadis menari" yang ditemukan di
Mohenjo-daro adalah sebuah artefak yang berusia sekitar 4500 tahun. Patung
perunggu dengan panjang 10.8 cm ini ditemukan di sebuah rumah di Mohenjo-daro
pada tahun 1926. Patung kecil ini adalah patung favorit arkeolog Inggris Mortimer Wheeler, seperti yang dipetik dari sebuah
acara televisi tahun 1973:
"Muka
kecilnya gaya Balochi dengan bibir yang cemberut dan paras yang terlihat tidak
sopan. Saya rasa umurnya tak lebih lima belas tahun, tetapi tidak memakai
apa-apa selain gelang di lengan. Seorang gadis yang benar-benar percaya diri
terhadap dirinya dan dunianya. Saya rasa patung ini tidak ada duanya di dunia
ini. "
John Marshall, salah seorang
penggali di Mohenjo-daro, menggambarkan gadis tersebut sebagai kesan jelas
seorang gadis muda, berpostur kurang sopan dengan sebelah tangan mencekak
pinggul, sambil mengikuti rentak musik dengan tangan dan kaki.
Sebuah patung lelaki duduk dengan tinggi 17.5 cm yang
bergelar "Raja Pendeta" (walaupun tiada bukti pendeta atau raja
memerintah kota ini), adalah satu lagi artefak yang menjadi lambang peradaban
lembah Indus. Patung ini ditemukan oleh para arkeolog di Kota Hilir
Mohenjo-daro pada tahun 1927. Patung tersebut ditemukan di sebuah rumah yang
arsitektur batanya berhias dan berceruk dinding, terlantar di antara dinding
dasar bata yang pernah menampung tingkat rumah. Patung berjanggut ini memakai
pita rambut, lilitan lengan, dan mantel berhias pola trefoil yang
aslinya berisi pigmen merah.
Mohenjo-daro
terletak di Distrik Larkana sekitar 28 km dari Larkana and 107 km dari sukkur.
27o 19‘ 30.36“ Bujur Utara and 68o
08‘ 08.77” Bujur Timur.Benda-benda yang ditemukan: huruf,
bangunan, perhiasan, alat rumah tangga, permainan anak-anak yang sudah dihiasi
berbagai seni gambar dan seni ukir yang indah, mereka telah mengenal biantang:
gajah, unta, kerbau, anjing. Berdasarkan benda-benda yang ditemukan di
Mohenjodaro, maka dapat disimpulkan bahwa peradaban Lembah Sungai Indus di
Mohenjodaro sudah sangat tinggi.
Menurut penentuan karbon 14, keberadaan kedua kota ini
seharusnya adalah antara tahun 2000 hingga 3000 sebelum masehi, lagi pula kota
Harappa mengekskavasi perkakas batu 10 ribu tahun lampau. Luasnya kurang lebih
25 km persegi.
Harappa ialah sebuah kota di Punjab,
timur laut Pakistan sekitar 35 km tenggara Sahiwal. Kota ini terletak di bantaran bekas Sungai Ravi. Munculnya peradaban Harappa lebih
awal dibanding kitab Veda, saat itu bangsa Arya belum sampai India. Waktunya
adalah tahun 2500 sebelum masehi, bangsa Troya mendirikan kota Harappa dan
Mohenjondaro serta kota megah lainnya didaerah aliran sungai India. Kota
modernnya terletak di sebelah kota kuno ini, yang dihuni antara tahun 3300 hingga 1600
SM. Di kota ini banyak ditemukan relik dari masa Budaya Indus, yang juga terkenal sebagai budaya
Harappa. Harappa memiliki lay-out kota yang sangat canggih.
Benda-benda
yang ditemukan: arca-arca, patung (terra cotta) yang diukir seperti bentuk
wanita telanjang dengan dada terbuka. Ukiran itu member makna bahwa ibu
merupaka sumber kehidupan; alat dapur dari tanah liat, periuk belanga,
pembakaran dari batu keras (masih kuat sampai sekarang); sebuah patung pohon
disamping dewa (gambaran kesucian pohon bodhi tempat Sidharta menerima wahyu)
beberapa ratus tahun kemudian; arca-arca yang melukiskan lembu yang menyerang
harimau; lembu yang bertanduk, sebagai gambaran bahwa mereka sangat mensuckan
binatang. Hal ini tampak ketika masyarakat India mensucikan sapi sampai
sekarang.
Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Sir John H Marshall
mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan Hara. Hasilnya tingkat kesibukan dan
keramaian kedua kota tersebut membuat Marshall terkejut. Ini adalah bekas
ibukota dua negara merdeka pada jaman peradaban sungai India antara tahun
2350-1750 sebelum masehi, penelitian lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua
kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga 40 ribu penduduk, lebih banyak
dibanding penduduk kota London yang paling besar pada abad pertengahan.
Dari
hasil penelitian lebih lanjut, diketahui kedua kota kuno tersebut dibagi dua
bagian, yaitu kota pemerintahan dan kota administratif. Kota administratif adalah
daerah permukiman, tempat tinggal yang padat dan jalan raya yang silang
menyilang, kedua sisi jalan banyak sekali toko serta pembuatan barang-barang
tembikar. Sementara kota pemerintahan adalah wilayah istana kerajaan yang
dikelilingi oleh pagar tembok yang tinggi besar dan menara gedung.
Masyarakat
yang bermukim di kedua kota kuno ini diketahui telah mengenal sistem saluran
air bawah tanah yang sempurna dengan menggunakan bata. Puing-puing menunjukkan
Mohenjodaro dan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan
di sekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama,
segalanya sangat teratur, bahwa pada 3000 SM, orang-orang membangun kota dengan
skala yang sedemikian memperlihatkan tingginya peradaban mereka.
Jalan-jalannya
lurus sehingga membentuk blok-blok pemukiman berbentuk segi empat. Sudah ada
sistem pembuangan sampah dan air limbah. Inilah kota pertama yang menujukan
tanda-tanda pembangunan yang berencana. Barat kota adalah pusat religius,
politik, dan pendidikan. Petani tinggal di luar tembok kota dekat perladangan.
Kelompok miskin menempati pinggir kota tetapi masih berada di dalam tembok.
Pedagang dan seniman tinggal di dekat pusat kota, sedangkan bangsawan,
agamawan, dan punggawa kerajaan menempati wilayah pusat.
Puing-puing
menunjukkan Harappa merupakan sebuah kota yang mempunyai rancangan bangunan
disekeliling ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan bahan yang sama,
segalanya sangat teratur, bahwa pada tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang
membangun kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan tingginya peradaban
mereka. Kedua kota ini hilang pada tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam
waktu 1000 tahun kebelakang, didaerah aliran sungai India tidak pernah ada lagi
kota yang demikian megahnya, namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya
datang menginvasi, kebudayaan Harappa sudah merosot.
Pemeliharaan
Mohenjo-daro ditunda pada Desember 1996 setelah berhentinya pendanaan dari
pemerintah dan organisasi internasional. Pada April 1997, Organisasi
Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) membiayai proyek $10 juta untuk
perlindungan situs dan struktur-struktur yang masih bertahan dari banjir selama
20 tahun.
KEDATANGAN
BANGSA ARYA DENGAN SEGALA PENGARUHNYA
1.
Pengantar
Nama arya berarti bangsawan
atau tuan, yang terdapat dalam bahasa persia dan india. Perpindahan Bangsa Arya
di India terjadi bertahap-tahap, dan tidak terjadi langsung dengan gelombang
besar. Waktu yang dibutuhkan juga membutuhkan waktu yang berabad-abad, itupun
sambil membawa keluarga mereka.
Pada masa tertentu, ada sekelompok
yang nampaknya begitu kuat yang memasuki India. Hal ini dibuktikan pada
penggalian di Harappa yang menyatakan bahwa kota Harappa takluk dengan
kekerasan, karena banyak ditemukan tumpukan mayat di Harappa. Selain itu
kerusakan di dinding kota, yang semuanya disinyalir Harappa di hancurkan oleh
Bangsa yang gagah berani. Pendirian ini juga diperkuat dengan pernyataan buku
Weda yang mengatakan bahwa bangsa Hariyupuja yang dikalahkan oleh orang-orang
Arya dengan bantuan, dan tentu haruyupura itu dapat kita anggap sama dengan
budaya Harappa.
Perpindahan bangsa Arya ke India
berlangsung pada satu masa yang berabad-abad lamanya dapat juga dibuktikan
kalau dibandingkan syair-syair Weda yang tertua dengan yang terkemudian.
Penyelidikan ini menyatakan bahwa mula-mulanya sungai Indus dianggap oleh orang
Arya sebagai sungai yang keramat dan menjadi sumber dari sekalian kebaikan bagi
orang Arya.
Tetapi pada masa Doab Gangga-Jumna
menjadi pusat kebudayaan brahma, maka ternyata bahwa seluruh daerah Indus dan
Punjab sudah dilupakan oleh orang-orang Arya, dan bhakan buku-buku seperti Weda
dan Upanisad seakan-akan melupakan kesucian
sungai Indus. Orang-orang Arya merupakan bangsa yang suka yang berpetualang
pada saat itu.
Nampaknya kedatangan bangsa Arya
berbarengan dengan lansung berkembangnya kerajaan-kerajaan bangsa Arya. Dalam
beberapa berita-berita peperangan raja Persia menaklukan Punjab dan Sindh tahun
516 SM, dan raja tersebut mempunyai beberapa prajurit dari kalangan orang-orang
India. Sedangkan kita tahu bahwa bangsa Arya adalah bangsa yang berasal dari
Asia Barat.
2.
Pengaruh
bangsa Arya
Kedatangan bangsa Arya di
India telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri.
Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi
pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak
kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua
yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar.
Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya,
yang kemudian melahirkan budaya baru.
Fokus peneitian para ilmuan sejarah
masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa
Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan
Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya
melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada
sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai
budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral
lainnya. Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang
menjadi agama terbersar di India sampai sekarang.
Untuk saat ini orang-orang dari
bangsa Arya mendiami daerah-daerah sekitar di sebelag utara garis perbatasan
yang terletak antara Goa dan Orissa selatan. Ada juga sebagian terletak di sebelah selatan garis
tersebut, seperti Hiderabad.
Sebagai bangsa pendatang, Arya memandang orang-orang
Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari bangsa Arya. Namun hal
itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa Bangsa Dravida
merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan
yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan telah menjadi dasar
utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial. Eksistensi kasta
sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk nyata yang tidak terhapus
begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta tertinggi di India tetap
dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria, Waisya, dan S0udra adalah
kelompok sosial yang mesti mengikuti hukum yang telah dibuat oleh para
Brahmana.
Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini
banyak dikaji adalah munculny abanyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural
yang berlangsung hingga abad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah
politk bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India
semakin terang dengan perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun
dari catatan asing. Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya
adalah Gandhara, Kosala, Kasi dan Maghada. Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan
yang mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena
terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita
tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji
kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan,
mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam
perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada.
Konon pengembangan dan penyebarab agama Budha juga
terjadi di daerah Maghada. Tepatnya Benares. Meskipun agama Budha belum
sepenuhnya di kenal oleh masyrakat luas.
Pada
masa kerajaan Maghada terdapat beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk
kepemimpinan di India/Maghada.
1. Dinasti
Sisunaga
Dinasti Sisunaga merupakan dinasti pertama yang
memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini setidaknya pernah
dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna, Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara,
Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.
2. Dinasti
Nanda
Dinasti Nanda juga pernah berkuasa atas kerajaan
Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa pada dinasti
Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti Sisunaga. Pada masa
dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada pemerintahan, hal ini dibuktikan
dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang kurang dari satu abad. Sehingga
pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta oleh Chandragupta dari Maurya, yang
kemudian mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Maurya.
3. Dinasti
Maurya
Pada masa dinasti Maurya merupakan dinasti yang
mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta naik tahta
dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda. Hal penting
yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan
bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung
Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun
sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai
maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur.
Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai
motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak
meneruskan penyerangan kea rah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat
(Eropa).
Seperti
halnya daerah-daerah timur yang lain, pasca ekspansi bangsa barat adalah
kemunculan budaya hellenisme. Yaitu perpaduan budaya timur dengan budaya
barat. Sejak masa tersebut semakin terbuka hubungan barat dengan dunia timur.
Hal inilah yang kemudian mendorong India semakin menjelma menjadi pusat
peradaban penting dunia. Banyak ilmuan yang kemudian datang dan pergi di India.
Hal yang juga patut dicermati adalah pada masa itu sejarah India telah ditulis
oleh salah satu kaki tangan Alexander the great yang selalu mengirinya
kemanapun dan kapanpun ia pergi.
Chandragupta
naik tahta pada masa dan saat yang penting. Yaitu beberapa saat pasca kematian
Alexander the great, sehingga dengan sekuat tenaga akhirnya dia berhasil
menguasa daerah-daerah yang tadinya dikuasai oleh Macedonia, dan bahkan
Chandragupta berhasil menjalin hubungan dengan musuh Iskandar Zulkarnain,
Seloucos Nicator (penguasa Yunani di Asia Barat). Persahabatan ini memberi
peran penting dalam menggambarkan situasi Maghada pada saat Chandragupta.
Penguasa yunani tersebut banyak membantu Chandragupta dalam menulis sejarah
India. Penulis hasil bantuan penguasa Yunani tersebut banyak menggambarkan
keindahan dan keelokan Maghada yang terletak pada lembah sungai Gangga.
Akhir
hayat Chandragupta diakhiri dengan bebrapa catatan penting. Ia merupakan raja yang disegani kawan maupun lawan,
rakyat dan juga umum. Sebagi para umumnya raja, dia mempunyai Bayangkari, yaitu
pasukan khusus pengawal raja yang terdiri dari wanita-wanita asing yang
berenjata lengkap, yang selalu mengiringi Chandargupta sebagi pasukan berkuda.
Selain itu dia juga membuat jalur dari Takshosila kedaerah Bactria. Jalan itu
digunakan sebagai jalur perdagangan dan ketentaraan. Pada masanya perdagangan
memang sangat maju, bahkan uang Persia dan uang Yunani lebih banyak melihatan
di kerajaannya dari pada uang Chandragupta (India). Dia juga telah mengembangkan pedagangan di
laut, meskipun hanya di bagian teluk Persia dan laut Aden saja.
Selain mempunyai pasukan pengawal pribadi,
lascar Chadnrgupta merupakan elemen penting bagi kuatnya kerajaan Maghada.
Laskar ini mempunyai jumlah kereta dan gajah yang sangat banyak. Jumlah gajah
laskar ini berkisar antara 9000 untuk jumah gajahnya dan 30000 untuk jumlah
keretanya. Selain pasukan
gajah dan kereta, dia juga mengembangkan jumlah infatrinya yaitu sekitar 60000
orang. Laskar-laskar perang berasal dari satu kasta tersendiri. Ketika tidak
ada perang, pekerjaan mereka hanya makan dan tidur semata. Tatepi mereka tidak
diperkenankan untuk mempunyai banyak harta benda. Ini bermaksud untuk
menjadikan laskar-laskar tersebut selalu siap sedia katika di butuhkan kapanpun
dan dimanapun.
Chandragupta juga semakin memperkut eksistensi kasta sebagai pola sosial di
India pada saat itu. Dia melarang keras perkawinan yang melibatkan kasta yang
berbeda. Walaupun banyak kasta yang berkembang di India pada saat itu,
Chandragupta dianggap sebagai raja yang giat dan juga adil. Walaupun hukuman
yang dijatuhkan cenderung keras, tetapi dia tidak banyak menjatuhkan hukuman. Hukuman sebatas dijatuhkan bagi mereka yang benar-benar
melanggar aturan kerajaan.
Chandragupta juga melakukan penaklukan
terhadap daerah-daerah seperti Archosia (Kandahar), Paropanisadae (Kabul), Asia
(heart), Gedrosia (Baluchistan) dan meminta daerah-daerah tersebut untuk
mengembalikan gajah-gajah perang India yang berjumlah sekitar 500 gajah.
Masa kejayaan kerajaan maghada adalah pada mas pemerintahan Asoka. Ashoka
vardhana memerintah India (maghada) tahun 272-232 SM. Ashoka mempunyai
ketrampilan memimpin kerajaan yang luar biasa hebatnya. Masa Ashoka yang menjadi titik sentral kekuatan kerajaan
adalah angkatan perang. Dengan kuatnya angkatan perang Maghada maka Maghada
menjadi kerajaan yang disegani kawan maupun lawan. Ashoka juga banyak
menakulukan di daerah-daerah sekitar India, seperti Gandara, Kabul, Jonas,
Kamboja, Godavari, Krisna, Mysore, Supara dan Girnar, dan daerah-daerah
lainnya. Luas kerajaan
Maghada saat itu melebihi luas negara India pada saat sekarang.
Selain banyak melakukan penaklukan, Ashoka
juga banyak meninggalkan jejak sejarah yang berbentuk tulisan yang kemudian
menjadi sumber sejarah yang cukup penting hingga sekarang. Banyak prasasti yang
ditinggalkan pada dinding-dinding dan tiang batu yang berisi tentang peristiwa,
undang-undang, pesan perdamaian, maupun ajaran dan pesan-pesan ashoka.
Hal menarik yang perlu dikaji pada masa
Ashoka adalah berkembangnya agama Budha. Padahal nenek moyang Sshoka adalah
penganut setia Hindu. Ia adalah satu-satunya raja yang sangat berperan atas
berkembangnya Agama Budha. Dia seakan-akan melawan nenek moyangnya yang selalu
menjadikan Agama Hindu sebagai alat untuk melegitimasi kekuasaannya. Namun pada
akhirnya eksistensi Budha berhasil disingkirkan karena banyaknya aliran yang
menolak Budha, terutama dari kalangan Brahmana. Puncaknya adalah kematian raja
terakhir dinasti Maurya, Buhadratha, di tangan Sungha pada 185 SM.
Pada masa Ashoka terdapat peristiwa besar
yang sulit dilupakan oleh para sejarawan. Peristiwa tersebutlah yang akhirnya
merubah haluan jalan hidup Ashoka dari penganut Hindu menjadi seorang yang
memeluk Agama Budha. Peristiwa tersebut adalah perang Kalingga. Menurut sumber
yang ada, Ashoka memipin sendiri perang tersebut. Sebanyak kurang lebih 100.000 nyawa orang Kalingga
melayang dan dijadikan budak. Sedangkan masih banyak lagi yang akhirnya mati
karena kelaparan. Sejak saat ia berubah haluan, dan tidak mau lagi memakai
kekerasan dalam hidupnya. Ia mulai mementingkan Agama Budha seperti yang telah disinggung
sebelumnya.
Meskipun hanya sebagi Upasa (pengikiut
atau penganut biasa) saja, dia juga sudah menerapkan larangan berburu hewan,
dan tidak boleh menyembelih burung merak dan rusa. Dia juga berusaha menyiarkan
hukum Dharma. Salah satuinya adalah dengan mengangkat pegawai-pegawai tinggi
yang dinamakan Dharmamahamatra yang harus berkeliling diseluruh kerajaan
sekali dalam lima tahun. Tugas ini dianjurkan guna melakukan urusan agama pada
kalangan rakyat yang meliputi putra-putra raja, kaum bawah dan bahkan mereka
yang masih berada dalam penjara. Selain Dharmamahamatra ada juga pegawai
yang dinamakan Rajuka. Tugas mereka terutama terletak pada lapangan
kemasyarakatan, sebab mereka harus memajukan mutu kesusilaan rakyat,
kamakmuran, dan merekapun bertindak sebagai hakim pada daerah-daerah tertentu.
Selain itu ada juga pegawai yang diangkat bertindak sebagai penagih pajak dan
sekertaris, mereka semua dari kalangan Budha.
Ashoka sendiri juga sering melakukan perjalanan-perjalanan panjang. Yaitu
sekali dalam 10 tahun. Perjalan ini dinamakan Dharmayatra, yang dalam satu kali
perjalanan biasanya memerlukan 256 hari.
4. Dinasti
Sungha
Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha actor yang
berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang sempat
tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan keberhasilannya membunuh Buhadratha
tahun 185 SM. Mulai saat itu sampai tahun 1875, Sungha dan keturunannya
berhasil menguasai Maghada. Seperti yang telah disinggung, bahwa Sungha kembali
memberi angin segar kepada pemeluk Hindu dan khususnya Brahmana untuk kembali
mengembangkan Agama Hindu.
5. Dinasti
Kanya
Setelah berakhirnya kekuasaan Sungha atas Maghada,
maka kekuasaan sesudahnya diambil alih oleh Dinasti Kanya. Dinasti Kanya
memerintah dalam kurun waktu antara 175- 128 SM. Sejak masa Kanya berkuasa
muncul kerajaan-kerajaan kecil semisal Andhra, Parthi, dan Kushan.
Selain
perkembangan politik yang kuat di India, hal penting yang patut dicermati
adalah lahir dan berkembangnya Agama Hindu yang nanti akan banyak dibahas pada
BAB IV. Peninggalan-peninggalan selain pemerintahan/politik dan Hindu, yang
menjadi cirri khas, juga masih banyak peninggalan yang lain, meliputi seni
kesusastraan dan juga Jainisme dan tentunya Agama Budha.
Dalam
bidang kesustraan terdapat beberapa buku catatan perjalanan. Ada dua buku
penting yang muncul pada masa Arya. Buku tersebut adalah Aranyaka (Kitab Hutan)
dan Upashisad, yang merupakan hasil kerja dari teosofi yang berisi renungan
mistik bagi para murid lanjutan. Buku tersebut dibuat guna memudahkan tafsir
terhadap kitab suci Weda yang membingungkan. Untuk menafsirkan weda diperlukan
buku-buku yang digunakan untuk menafsirkan. Ada dua kelompok jenis buku yang
digolongkan sebagai tafsir weda. Pertama adalah sruti. Yaitu kitab yang
dianggap sebagai wahyi dari Brahma sang pencipta. Kedua adalah smerti.
Yaitu hasil ingatan ataupun kebiasaan para pendeta yang juga disebut sebagai wedangga
atau anggota weda.
Selain
berkembangnya agama Hindu, di India, terutama pada masa Arya, juga berkembang
Jinisme dan Agama Budha. Pada abad 6 SM proses pembaharuan dalam bidang agama
terus berlangsung dan terus berlanjut. Tidak hanya sekedar kecil-kecilan tetapi
langsung besar. Muncul dua tokoh penting dalam perombakan bidang keagamaan,
yaitu Budha Gautama dan Vardamana Mahavira. Keudanya mempunyai banyak
persamaan. Diantaranya adalah; pertama keduanya berasal dari masa yang
bersuasana Samkya yang nantinya memberikan pengaruh besar terhadap sifat ajaran
rohani yang mereka ajarkan nanti. Kedua, mereka berasal dari kalangan yang
sama, yaitu ksatria atau prajurit, yang dalam status sosial merasa disepelekan
oleh kalangan Brahmana. Ketiga, mereka mendirikan perkulmpulan-perkumpulan atau
biara-biara agama yang di dalamnya terdapat pengikutnya yang hidup dalam cinta
kasih, tidak mencuri, dan tidak berdusta. Satu lagi bahwa Vardaman merupakan
salah satu anak dari Budha Gautama.
Peromabakan
yang dilakukan oleh kedua tokoh tersebut adalah Jainisme dan Buhda. Agama Jina
(Jainisme) atau agama bagi para penakluk itu disebarluaskan oleh seorang anak
dari Budha Gautama yang bernama Vardamana. Jina lebih menekankan pada semedi,
dan cenderung ekftrim ketimbang Budha. Konsep alam raya menurut Jainesme adalah
abadi, tidak ada hari kiamat yang memusnahkan jagad raya tersebut. Para dewa
tidak berperan dalam penciptaan maupun pemusnahan alam semesta. Jagad raya
berfungsi dengan sendirinya sesuai hukum alam. Keberadaannya terbagi menjadi
sejumlah daur terttentu, yang masing-masing mencakup fase perkembangan dan
kehancuran. Setiap masa dikawal oleh dua puluh empat kaesar jagad raya, menjadi
tigapuluh tiga orang-orang besar, yang hidup dalam jangka waktu tertentu secara
teratur. Pada masa puncak zaman manusia hidup dengan ukuran badan yang amat
besar dan umur yang panjang, serta tidak membutuhkan undang-undang ataupun
pranata, sebab semua kebutuhan manusia telah dicukupi oleh pohon pengharapan.
Jainisem beranggapan bahwa proses kehancuran jagad raya membutuhkan kurun waktu
kurang lebih 40.000 tahun lamanya. Pada saat itu manusia menjadi sangat kerdil,
dan hanya mencapai umur 20 tahun, hidup di dalam gua-gua, dan menjadi lupa akan
segala peradaban. Bahkan mereka pun tidak mengenal api, sampai pada saatnya air
pasang melanda bumi. Tetapi kiamat tidak ada, karena setelah itu muncul kembali
kehidupan yang baru secara abadi. Namun demikian jainisme tetap percaya dengan
adanya hukum karma.
Kedua
adalah Budha. Budha didirikan oleh Budha Gautama. Yaitu seorang yang diaanggap
begitu bijaksana keturunan Sakya. Putra seorang kepala daerah di kapilawastu,
kira-kira 200 Km sebelah utara Benares.
Pada
umur 29 dia memutuskan untuk meninggalkan segala bentuk kehidupan dunia. Ia
memilih meninggalkan istana dan melakukan pengembaraan dengan pakaian yang
serba kuning. Sampai pada suatu ketika ia berhenti pada sebuah pohon pipala,
dan ia mendengarkan suara, penerangan atau bodhi. Semula dia ragu untuk menyebarkan apa yang dia dapatkan
ketika melakukan pengembaraan. Namun pada akhirnya Brahma sendiri yang turun
untuk memberikan kemantapan pada Gautama. Akhirnya Khutbah perdana Gautama
dilaksanakan di taman rusa, Benares dihadapan lima orang pengikutnya. Khutbah
perdananya berisikan ajaran, tentang empat kenyataan, yaitu bahwa hidup pada
dasarnya merupakan suatu kesengsaraan, bahwa kesengsaraan itu timbul karena
suatu sebab, bahwa kesengsaraan itu dapat dihilangkan, dan bahwa ada cara-cara
yang dapat menghilangkan kesengsaraan tersebut, yaitu delapan langkah
kebenaran.delapan langkah kebenaran itu adalah berpandangan benar, berketetapan
benar, berbicara benar, bertingkah benar, hidup benar, berusaha benar,
beringatan benar, dan bersemadi benar. Ajaran agama lainnya berhasil
dikumpulkan menjadi tiga keranjang atau pitaka. Keranjang tersebut dibagi
menjadi tiga bagian. Pertama berisi aturan mengenai tingkah laku. Kedua berisi
kumpulan khotbah Budha Gautama. Ketiga berisi ajaran mengenai metafisika.
Pada muktamar ke tiga, Bhuda terpecah menjadi dua
kelompik besar. Pertama Mahayana dan Hinayana. Perbedaan mendasar dari kedua
aliran tersebut adalah kontek nirvana dan prosedur yang dilalui untuk mencapai
nirvana. Mahayana beranggapan bahwa setiap pemeluk Budha dapat mencapai nirvana
kalau mendapat bantuan para orang suci yang telah mendahului mereka dan telah
menempati kedudukanbaik di nirvana tersebut. Sementara aliran Hinayana beranggapan
bahwa keberhasilan umat Budha mencapai nirvana hanya karena usaha sendiri,
tanpa bantuan fisik dari apapun.
Baik Jainisme dan Budhisme pada dasarnya bersifat
ateistik, dalam artian tidak menolak keberadaan dewa-dewa, namun tidak mengakui
campur tangan mereka dalam kegiatan jagat raya maupun nasib manusia.
3.
Ajaran Agama Hindu
Fase Perkembangan Agama Hindu
Sebagai dampak dari berkembangnya budaya Indo-arya adalah
munculnya Agama Hindu. Menurut sejarahnya, Agama Hindu mempunyai usia yang
cukup tua dan panjang, dan merupakan agama yang pertama kali dikenal oleh umat
manusia. Kami mencoba mendefinisikan kapan dan dimana Hindu di sebarkan dan
berkembang. Agama Hindu pada kelanjutannya telah melahirkan kebudayaan yang
sangat kompleks baik dalam bidang astronomi, ilmu pertanian, filsafat, dan
ilmu-ilmu yang lain. Sehingga
kadang ada kesan rumit ketika kita berniat memahami ajaran Agama Hindu.
Agama
Hindu adalah agama yang mencoba memberi kebebasan kepada pemeluknya untuk
melakukan peribadatannya. Tetapi hal ini bahkan menimbulkan permasalahan di
kalangan sejarawan, dan mengklaim bahwa Agama Hindu tidak sesuai dengan apa
yang telah diajarkan. Sebagai contoh, banyak sejarawan yang masih menulis bahwa
Hindu masih menganut paham Polytheisme,
karena ada beberapa dewa yang mengatur aspek kehidupan pemeluknya.
Tetapi pada kenyataannya, Hindu telah menganut Monotheisme. Prinsip ketuhanan
Hindu adalah “trimurti”. Selain itu,
kalangan umat Hindu sendiri juga masih banyak pemahaman yang kurang tepat atas
ajaran agama yang dipahami dan diamalkan.
Perkembangan
Agama Hindu di India pada dasarnya terjadi selama empat fase. Jaman Weda, jaman
Bharmana, jaman Upanisad dan jaman Budha. Jaman Weda disinyalir telah berkembang pada masa perdaban
Mohenjodaro dan Harappa. Bukti yang menunjukan fase ini adalah adanya patung
yang menyerupai perwujudan Siwa. Selain itu pada masa ini masyarakat India kuno
juga telah menyembah dewa-dewa. Tetapi kepastian dimulainya fase Weda adalah
pada masa Bangsa Arya berada di Punjab di lembah sungai Indus. Sekitar 2500 s.d
1500 tahun sebelum masehi. Setelah terdesak bangsa Dravida akhirnya hijrah ke
arah Selatan di dataran tinggi Dekkan, dan sebagian ada yang membaur dan
berasimilasi dengan kebudayaan bangsa Arya. Bangsa Arya sendiri telah menyembah
beberapa dewa, diantaranya: Agni, Varuna, Vayu, Indra, Siwa dan sebagainya.
Tetapi tuhan-tuhan tersebut hanyalah manifestasi dari perwujudan tuhan yang
Maha Esa, yang mengatur dan berkuasa atas alam semesta yang disebut “Rta”.
Pada
fase tersebut masyarakat India telah dibagi menjadi beberapa kelompok lapisan
masyarakat yang meliputi Brahmana, Ksatria, Waisa dan Sudra. Pada masa
Brahmana, kekuasaan amat besar pada kehidupan keagamaan. Kaum Brahmana lah yang
mengantarkan persembahan orang kepada para dewa. Jaman Brahmana ditandai dengan
mulai tersusunnya tata cara upacara agama. Penyusunan tata cara upacara telah tertulis
semua dalam kitab suci Weda.
Berbeda dengan masa Upanisad. Tata cara beragama tidak
hanya dipentingkan pada upacara dan sesaji saja, tetapi juga bagaimana
meningkatkan pngetahuan batin yang lebih tinggi yang dapat membuka tabir ke
alam ghoib. Pada masa inilah penyusunan dan pengembangan filsafat agama. Yaitu
jaman orang berfilsafat atas dasar Weda. Kemudian munculah ajaran filsafar yang
tinggi, yang kemudian dikembangkan pada ajaran Darsana, Itihasa dan Purana.
Ajaran filsafar tersebut pada akhirnya menyebarkan ajaran Tri murti.
Fase ke
empat adalah Fase Budha. Fase ini
dimulai ketika putra raja Sudhodana yang bernama Sidarta menafsirkan Weda dari
sudut Logika dan mengembangkan sistem yoga dan semadhi, sebagai jalan ubntuk
menghubungkan diri dengan tuhan.
Inti Ajaran Agama Hindu
Inti ajaran Agama Hindu terdapat pada tiga kerangka dasar
ajaran agama hindu. Tiga kerangka dasar tersebut berperan kuat dalam mengatur
peribadatan pemeluk-pemeluknya. Tiga kerangka dasar agama adalah Tattwa, Susila
dan Yadnya.
Tattwa.
Konsep pencarian kebenaran hakiki di dalam hidnu diuraikan dalam ajaran
filsafat yang disebut Tattwa. Tattwa merupakan filsafat yang diserap sepenuhnya
oleh pikiran manusia melalui beberapa cara dan pendakatan yang disebut Pranama.
Ada tiga cara penyerapan pokok yang disebut Tri prnama. Tri panama ini
menyebabkan akal budi dan pengertian manusia dapat menerima kebenaran hakiki
dalam Tattwa, sehingga berkembang menjadi keyakinan dan kepercayaan.
Kepercayaan dan keyakinan dalam Hindu disebut Sradha. Ada lima Sradha dalam
Hindu yang kemudian disebut Panca sradha. Berbekal Panca sradha yang diserap menggunakan Tri panama ini,
perjalanan hidup seorang Hindu menuju ke satu tujuan yang pasti. Kearah
kesempmurnaan lahir dan batin.
Susila.
Merupakan kerangka daras agama setelah Tattwa. Seperti halnya makna umum
Susila, susila dalam ajaran agama hindu juga berperan penting dalam mengatur
tingkah laku pemeluk agama hindu dalam kehidupan sehari-hari. Pola interaksi
manusia pada kehidupan sehari-hari akan memperlihatkan sejauh mana kadar susila
dan akhlak manusia. Seorang akan memperoleh rasa hormat dan simpatik dari orang
lain tatkala dia dapat mempertahankan kelakukan dan susilanya ketika melakukan
sebuah interaksi. Telah disinggung pada tattwa, bahwa hindu berusaha membimbing
manusia kearah kesempurnaan sifat, dan susila lah yang kemudian menjadi titik
sentral ajaran tattwa.
Merunut arti kata ”susila”, su berarti baik, indah,
harmonis. Sila berarti perilaku, perbuatan, tingkah laku dan kelakuan. Jadi
susila adalah perbuatan baik manusia yang tercermin dalam tingkah laku
sehari-hari baik dalam bertutur dan berbuat. Susila menurut agama Hindu adalah
tingkah laku hubungan timbal balik yang selaras dan harmonis antar sesama
manusia dengan alam semesta yang berlandaskan atas keikhlasan dan kasih sayang.
Pola hubungan dalam susila berprinsip pada ajaran Tat
Twam Asi (ia adalah engkau) mengandung makna bahwa segala makhluk adalah
sama. Menolong orang lain sama halnya menolong diri sendiri, begitu pula
sebaliknya, menyakiti orang lain berarti menyakiti diri sendiri. Dalam hubungan ajaran susila
beberapa aspek ajaran sebagai upaya penerapannya sehari-hari, dan diuraikan
secara terperinci sebagai berikut:
Ø
Tria
Kaya Parisudha, merupakan tiga jenis perbuatan yang merupakan landasan ajaran
etika agama Hindu yang dipedomani oleh setiap individu guna mencapai
kesempurnaan dan kesucian hidup.
Ø
Panca
Yama dan Niyama Brata, yang merupakan lima kebaikan yang harus di lakukan dan
lima hal yang harus dihindari.
Ø
Tri
Mala. Tiga keburukan yang meracuni budi pekerti manusia yang harus diwaspadai
dan diredam sampai sekecil-kecilnya.
Ø
Sad
Ripu adalah enam musuh di dalam diri manusia yang selalu menggoda, yang pada
akhirnya dapat mengganggu emosi manusia.
Ø
Catur
Asrama. Empat tingkat kehidupan manusia dalam agama hindu, disesuaikan dengan
tahapan-tahapan jenjang kehidupan yang mempengaruhi prioritas kewajiban
menunaikan dharmanya.
Ø Catur
Purusa Artha. Yaitu empat dasar tujuan manusia.
Ø Catur
Warna. Yaitu empat pilihan hidup manusia yang berlandaskan tujuan, bakat dan
ketrampilan.
Ø Catur
Guru. Empat kepribadian yang harus dihormati oleh pemeluk agama Hindu.
Yadnya.
inti
ajaran agama Hindu yang ketiga adalah Yadnya, yang merupakan suatu karya suci
yang dilaksanakan dengan ikhlas karena getaran jiwa dalam keidupan yang sesuai
dengan inti ajaran kitab suci Weda. Yadnya juga dapat diartkan sebagai
pemujaan, penghormatan, pengorbanan, pengabdian, pemberian yang penuh dengan
kerelaan. Yadnya mengandung tiga aspek penting yaitu:
Ø Rasa
tulus ikhlas dan kesucian.
Ø Rasa
bakti dan memuja (menghormati) Sang Hyang Widhi Wasa, Dewa, Bhatara, Leluhur,
Negara dan Bangsa, dan kemanusiaan.
Ø Di
dalam pelaksaannya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing menurut tempat
(desa), waktu (kala), dan keadaan (patra)
Ø Suatu
ajaran dan Catur Weda yang merupakan sumber ilmu pengetahuan suci dan kebenaran
yang abadi.
DAFTAR PUSTAKA
Abu, Su’ud. Memahami
Sejarah Bangsa-bangsa di Asia Selatan(Sejak masa Purba sampai Masa Kedatangan
Islam). Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan. 1988
Artikel
kuliah mata kuliah Sejarah Asia Selatan Lama Kedatangan Bangsa Arya dan
Pengaruhnya Kerangka Kuliah Sejarah Asia Selatan Satu. Oleh Supardi, M.Hum.
Naskah tidak diterbitkan.
Edhie
Wuryantoro, Sejarah Nasional dan Umum 1, Jakarta: Departemen
Pendidikandan Kebudayaan, 1996.
Edward
Mc Nall Burns, Western Civilizations, New York: WW Norton and Company Inc.,
1958.
I
Wayan Badrika, Sejarah Nasional dan Umum, Jakarta: Erlangga, 2000.
Koentjaraningrat,
Pengantar Antropologi 1, Jakarta: Penerbit Raneka Cipta, 1996.
Gokhale, B.G. Ancient
India History and Culture. ASIA PUBLISHING HOUSE (Bombay, Calcuta, New
Delhi, Madras, London, New York).
Machmoed
Effendhie, Sejarah Budaya, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1999.
Muhammad
Yamin, Prof. MA, Atlas Sejarah, Jakarta: Djambatan.
Nana
Supriatna MA, Sejarah Nasional dan Umum I, Bandung: PT. Grafindo Media Pratama,
1997.
Nico
Thamiend R. MPB Manus, Sejarah untuk kelas I SMU, Jakarta: Yudhistira,
2000.
T. S. G, Mulya. India Sedjarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. (tjetakan kedua). Jakarta: Balai Pustaka. 1952
Majundar,
R.C. dkk. An
Advanced History of India. London: Macmillan & Co LTD. 1958.
Sardiman
AM, Mpd, Dra. Kusriyantinah, Sejarah Nasional dan Umum IA, Yogyakarta: Kendang
Sari, 1995.
Siswoyo
S.W, Drs, Sejarah untuk SMA, Jakarta: Intan, 1980.
Triyana,
Suganda Wirananggapati, Sejarah Nasional dan Umum 1, Jakarta: Widya Press,
1995.
Yud Mulyadi, Antropologi, Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, 1999
INTERNET
No comments:
Post a Comment