Kelangkaan Sumber Daya Alam
|
|||||||||||
Presentasikan hasil diskusi sesuai kesepakatan dalam kelompok Anda Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering
terjadi dan umum di
Negara Indonesia. Kelangkaan bahan bakar adalah
salah satu masalah
yang sangat
berdampak pada masyarakat secara luas di segala
sektor.
Gambar 6. Kelangkaan
BBM di beberapa daerah
1. Menurut pendapat Anda, faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan BBM
langka pada beberapa daerah
di Indonesia
?
2. Berdasarkan pengetahuan
Anda tentang motif
dan prinsip ekonomi, bagaimanakah Anda menyikapi
kondisi ini ?
3. Bagaimanakah peran nilai
karakter untuk menyikapi masalah kelangkaan BBM ini
secara bijak ?
|
|||||||||||
Jawaban:
1. Menurut pendapat saya, ada
tiga faktor penyebab BBM langka pada beberapa daerah
di Indonesia,
yaitu: faktor teknis, faktor spekulatif, dan faktor politik ekonomi.
a. Pertama, dari sisi
teknis, kelangkaan BBM terjadi karena supply BBM bersubsidi berkurang
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal dan nasional. Berkurangnya
supply BBM disebabkan adanya program konversi minyak tanah ke gas LPG dan
terjadinya goncangan harga minyak dunia. Meningkatnya harga minyak dunia
sebesar 40% hanya dalam waktu empat bulan, menyebabkan kemampuan finansial
Pertamina mengimpor minyak mentah dan BBM menjadi sangat terbatas. Akibatnya
Pertamina tidak dapat memenuhi kebutuhan kilang minyaknya yang berdampak pada
berkurangnya pasokan BBM.
b. Kedua, faktor spekulatif
yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri adanya BBM
bersubsidi dan BBM tidak bersubsidi untuk industri menyebabkan disparitas
harga. Misalnya berdasarkan harga yang ditetapkan Pertamina tanggal 15
Desember 2007 untuk wilayah I, harga solar bersubsidi Rp 4.300 per liter
sedangkan harga solar non subsidi mencapai Rp 8.235 per liter. Perbedaan
harga ini menyebabkan terjadinya pasar gelap BBM. Sehingga sebagian pasokan
BBM untuk masyarakat pada tahap distribusi diselewengkan ke industri, apalagi
tingkat kenaikan harga BBM non subsidi pada Desember ini mencapai 21% lebih.
Jadi kebijakan pemerintah menghapuskan sebagian subsidi memiliki dampak buruk
yakni ekonomi gelap. Dalam pengamatan saya yang paling banyak mendapatkan
keuntungan dari kenaikan harga minyak dunia bukan negara eksportir minyak
tetapi perusahaan-perusahaan pemilik ladang eksplorasi dan industri
pengilangan minyak, serta para broker (spekulan). Sebagai gambaran, meskipun
negara-negara OPEC menguasai 2/3 cadangan minyak dunia dan volume ekspor
minyak mentahnya 40% dari ekspor dunia, negara-negara OPEC hanya memiliki
sarana pengolahan minyak 10% saja. Sedangkan negara-negara maju menguasai 60%
industri pengolahan minyak dunia yang mayoritas dimiliki beberapa perusahaan
saja seperti Chevron, ExxonMobil,
Conoco Philips, Sheel, Texaco, BP, UNOCAL, dan Hallilburton.
c. Ketiga, faktor politik
ekonomi sangat menentukan penguasaan dan harga minyak dunia. Faktor ini pula
yang menyebabkan spekulasi lokal dan internasional, dan supply yang tidak
berimbang di tingkat nasional. Di Indonesia sejak Orde Baru pemerintah telah
meliberalisasi sektor hulu (upstream)
migas sehingga hampir 90% produksi minyak Indonesia dikuasai asing. Paska
reformasi, pemerintah dan DPR kebablasan dengan mengeluarkan UU Migas no 22
tahun 2001. Undang-undang yang draftnya dibuat oleh Amerika melalui lembaga
bantuannya USAID dan Bank Pembangunan Asia semakin memantapkan liberalisasi
di sektor hulu dan memberikan jalan bagi swasta dan asing berinvestasi dalam
bisnis SPBU dan pendristibusian BBM. Liberalisasi sektor hilir (downstream)
migas ini mendorong pemerintah untuk menaikan harga BBM dengan cara
mengurangi subsidi untuk menarik investor asing.
2. Menyikapi kondisi BBM langka pada beberapa daerah di Indonesia, dalam
hal ini pada tahun 2007
undang-undang Penanaman Modal disahkan oleh DPR. Undang-Undang Penanaman
Modal tidak membedakan lagi kedudukan investor dalam negeri dengan investor
asing dan hampir semua sektor perekonomian dibuka untuk investor asing
kecuali sektor-sektor yang tidak memberikan keuntungan. Dengan diundangkannya
Undang-Undang Penanaman Modal arus liberalisasi semakin kuat. Liberalisasi
khususnya terjadi pada sektor-sektor strategis dan memberikan keuntungan
besar seperti sektor hilir migas. Karenanya pemerintah sangat berkepentingan
menaikkan harga BBM sehingga margin keuntungan bisnis hilir BBM semakin
tinggi. Margin keuntungan yang tinggi inilah yang diharapkan pemerintah dapat
memberikan daya tarik besar kepada investor asing. Jadi tidak benar alasan
pemerintah mengurangi subsidi untuk menghemat anggaran. Dengan politik
ekonomi yang bertumpu pada liberalisasinya Kapitalisme, sesungguhnya
pemerintah telah memantapkan konsep laissez faire-nya Adam Smith dalam urusan
publik. Konsep ini mengharuskan urusan publik diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar (swasta dan asing) tanpa campur tangan pemerintah. Setiap
orang menurut Adam Smith harus diberikan kebebasan berproduksi dan berusaha,
bila dibatasi berarti melanggar hak asasi manusia. Konteks politik ekonomi laissez faire yang diterapkan
pemerintah, menjadikan pemerintah memandang permasalahan pertumbuhan ekonomi
sebagai permasalahan utama dibandingkan permasalahan kemiskinan,
pengangguran, pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, dan pemerataan
kesejahteraan.
Politik
ekonomi tersebut menempatkan aspek material lebih tinggi dibandingkan aspek
kemanusiaan, sehingga tidaklah aneh masalah peningkatan produksi dan
distribusi BBM dengan cara menarik investor asing lebih diperhatikan
pemerintah dibandingkan masalah mahal dan langkanya harga BBM dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Pemerintah lebih memilih menjadi penjaga malam daripada
menjadi ibu bagi masyarakat yang senantiasa merawat dan menjaga pemenuhan
kebutuhan anak-anaknya. Seorang ibu sangat berkepentingan anak-anaknya tumbuh
sehat dan cerdas, memiliki akhlak yang mulia, dan mampu menjadi manusia yang
berguna bagi agama. Sementara pemerintah sebagai penjaga malam, pekerjaannya
hanya menjaga dan melayani harta para investor. Politik ekonomi Kapitalis ini
juga tidak hanya diterapkan di Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia,
kecuali di Venezuela dan Bolivia. Di kedua negara ini, pemerintah berperan
aktif mengelola ladang-ladang migas negara mereka. Sama dengan di Indonesia
di negara-negara anggota OPEC dan non OPEC, pemerintah setempat menyerahkan
penguasaan ladang-ladang migas kepada para investor asing. Akibatnya meskipun
mayoritas eskportir migas adalah negara-negara berkembang, tetapi keuntungan
dan penguasaan perdagangan migas ada di tangan perusahaan-perusahan
multinasional dari Amerika, Inggris, Belanda, dan negara-negara maju lainnya.
3. Peran nilai karakter
untuk menyikapi masalah kelangkaan BBM ini secara bijak,
menjadikan masyarakat Indonesia harus melakukan penghematan bahan bakar dan energi
guna mengurangi permintaan akan kebutuhan BBM yang terus meningkat. Upaya
penghematan dapat dilakukan dengan cara membatasi perjalanan, mengurangi
penggunaan mobil pribadi, mengurangi tingkat pemakaian AC yang berlebihan,
menyalakan listrik pada saat diperlukan. Namun, upaya penghematan ini akan
berhasil jika dilakukan dengan penuh kesadaran, sungguh-sungguh dan
konsisten. Penghematan energi di negara maju maupun di negara berkembang
seperti Indonesia memerlukan strategi nasional dan waktu yang panjang.
Hasilnya tidak bisa dinikmati dalam jangka pendek. Ini harus kita sadari
bersama. Kini pemerintah ingin mengatasi kelangkaaan bahan bakar minyak (BBM)
dengan gerakan hemat energi. Dalam rangka itu, pemerintah mengeluarkan
Instruksi Presiden (Inpres) No 10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi. Tapi
perlu digarisbawahi bahwa Inpres No 10/2005 tidak akan efektif mengatasi
masalah kelangkaan BBM dalam jangka pendek. Tanpa krisis BBM seperti sekarang
inipun, penghematan energi seharusnya sudah menjadi national policy. Karena, dalam jangka panjang seluruh dunia akan
kekurangan energi. Jadi, hemat energi harus merupakan gerakan jangka panjang.
Dalam kaitan ini, harus mulai dirancang penggunaan energi alternatif
berbasiskan pada alam yang tidak terpolusi, seperti energi matahari dan
energi angin.
|
Wednesday, 13 November 2019
Kelangkaan Sumber Daya Alam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Keunggulan Geostrategis Indonesia
letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...
-
No. Instrumen Tes Kelebihan Kekurangan 1 Pilihan Ganda 1. D...
-
1. Apa yang membedakan semiotika Ferdinand de Saussure (1857-1913) dengan semiotika Charles Sanders Peirce (1839-1914)? Apa nilai g...
-
FILTRASI SEDERHANA DAN PENETRALAN pH AIR LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN MEDIA DAUN PEPAYA (Penelitian di Perum Asabri Bumi Kiara Indah De...
No comments:
Post a Comment