Wednesday 13 November 2019

Kelangkaan Sumber Daya Alam

Kelangkaan Sumber Daya Alam

Presentasikan hasil diskusi sesuai kesepakatan dalam kelompok Anda Kelangkaan bahan bakar merupakan masalah yang sering terjadi dan umum di Negara Indonesia. Kelangkaan bahan bakar adalah salah satu masalah yang sangat berdampak pada masyarakat secara luas di segala sektor.
 













Gambar 6. Kelangkaan BBM di beberapa daerah



1.    Menurut pendapat Anda, faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan BBM langka pada beberapa daerah di Indonesia ?
2.    Berdasarkan  pengetahuan  Anda  tentang  motif  dan  prinsip  ekonomi, bagaimanakah Anda menyikapi kondisi ini ?
3.    Bagaimanakah peran nilai karakter untuk menyikapi masalah kelangkaan BBM ini secara bijak ?
Jawaban:
1.    Menurut pendapat saya, ada tiga faktor penyebab BBM langka pada beberapa daerah di Indonesia, yaitu: faktor teknis, faktor spekulatif, dan faktor politik ekonomi.
a.    Pertama, dari sisi teknis, kelangkaan BBM terjadi karena supply BBM bersubsidi berkurang sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan lokal dan nasional. Berkurangnya supply BBM disebabkan adanya program konversi minyak tanah ke gas LPG dan terjadinya goncangan harga minyak dunia. Meningkatnya harga minyak dunia sebesar 40% hanya dalam waktu empat bulan, menyebabkan kemampuan finansial Pertamina mengimpor minyak mentah dan BBM menjadi sangat terbatas. Akibatnya Pertamina tidak dapat memenuhi kebutuhan kilang minyaknya yang berdampak pada berkurangnya pasokan BBM.
b.    Kedua, faktor spekulatif yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri. Di dalam negeri adanya BBM bersubsidi dan BBM tidak bersubsidi untuk industri menyebabkan disparitas harga. Misalnya berdasarkan harga yang ditetapkan Pertamina tanggal 15 Desember 2007 untuk wilayah I, harga solar bersubsidi Rp 4.300 per liter sedangkan harga solar non subsidi mencapai Rp 8.235 per liter. Perbedaan harga ini menyebabkan terjadinya pasar gelap BBM. Sehingga sebagian pasokan BBM untuk masyarakat pada tahap distribusi diselewengkan ke industri, apalagi tingkat kenaikan harga BBM non subsidi pada Desember ini mencapai 21% lebih. Jadi kebijakan pemerintah menghapuskan sebagian subsidi memiliki dampak buruk yakni ekonomi gelap. Dalam pengamatan saya yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga minyak dunia bukan negara eksportir minyak tetapi perusahaan-perusahaan pemilik ladang eksplorasi dan industri pengilangan minyak, serta para broker (spekulan). Sebagai gambaran, meskipun negara-negara OPEC menguasai 2/3 cadangan minyak dunia dan volume ekspor minyak mentahnya 40% dari ekspor dunia, negara-negara OPEC hanya memiliki sarana pengolahan minyak 10% saja. Sedangkan negara-negara maju menguasai 60% industri pengolahan minyak dunia yang mayoritas dimiliki beberapa perusahaan saja seperti Chevron, ExxonMobil, Conoco Philips, Sheel, Texaco, BP, UNOCAL, dan Hallilburton.
c.    Ketiga, faktor politik ekonomi sangat menentukan penguasaan dan harga minyak dunia. Faktor ini pula yang menyebabkan spekulasi lokal dan internasional, dan supply yang tidak berimbang di tingkat nasional. Di Indonesia sejak Orde Baru pemerintah telah meliberalisasi sektor hulu (upstream) migas sehingga hampir 90% produksi minyak Indonesia dikuasai asing. Paska reformasi, pemerintah dan DPR kebablasan dengan mengeluarkan UU Migas no 22 tahun 2001. Undang-undang yang draftnya dibuat oleh Amerika melalui lembaga bantuannya USAID dan Bank Pembangunan Asia semakin memantapkan liberalisasi di sektor hulu dan memberikan jalan bagi swasta dan asing berinvestasi dalam bisnis SPBU dan pendristibusian BBM. Liberalisasi sektor hilir (downstream) migas ini mendorong pemerintah untuk menaikan harga BBM dengan cara mengurangi subsidi untuk menarik investor asing.
2.    Menyikapi kondisi BBM langka pada beberapa daerah di Indonesia,  dalam hal ini pada tahun 2007 undang-undang Penanaman Modal disahkan oleh DPR. Undang-Undang Penanaman Modal tidak membedakan lagi kedudukan investor dalam negeri dengan investor asing dan hampir semua sektor perekonomian dibuka untuk investor asing kecuali sektor-sektor yang tidak memberikan keuntungan. Dengan diundangkannya Undang-Undang Penanaman Modal arus liberalisasi semakin kuat. Liberalisasi khususnya terjadi pada sektor-sektor strategis dan memberikan keuntungan besar seperti sektor hilir migas. Karenanya pemerintah sangat berkepentingan menaikkan harga BBM sehingga margin keuntungan bisnis hilir BBM semakin tinggi. Margin keuntungan yang tinggi inilah yang diharapkan pemerintah dapat memberikan daya tarik besar kepada investor asing. Jadi tidak benar alasan pemerintah mengurangi subsidi untuk menghemat anggaran. Dengan politik ekonomi yang bertumpu pada liberalisasinya Kapitalisme, sesungguhnya pemerintah telah memantapkan konsep laissez faire-nya Adam Smith dalam urusan publik. Konsep ini mengharuskan urusan publik diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar (swasta dan asing) tanpa campur tangan pemerintah. Setiap orang menurut Adam Smith harus diberikan kebebasan berproduksi dan berusaha, bila dibatasi berarti melanggar hak asasi manusia. Konteks politik ekonomi laissez faire yang diterapkan pemerintah, menjadikan pemerintah memandang permasalahan pertumbuhan ekonomi sebagai permasalahan utama dibandingkan permasalahan kemiskinan, pengangguran, pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat, dan pemerataan kesejahteraan.
Politik ekonomi tersebut menempatkan aspek material lebih tinggi dibandingkan aspek kemanusiaan, sehingga tidaklah aneh masalah peningkatan produksi dan distribusi BBM dengan cara menarik investor asing lebih diperhatikan pemerintah dibandingkan masalah mahal dan langkanya harga BBM dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pemerintah lebih memilih menjadi penjaga malam daripada menjadi ibu bagi masyarakat yang senantiasa merawat dan menjaga pemenuhan kebutuhan anak-anaknya. Seorang ibu sangat berkepentingan anak-anaknya tumbuh sehat dan cerdas, memiliki akhlak yang mulia, dan mampu menjadi manusia yang berguna bagi agama. Sementara pemerintah sebagai penjaga malam, pekerjaannya hanya menjaga dan melayani harta para investor. Politik ekonomi Kapitalis ini juga tidak hanya diterapkan di Indonesia, tetapi hampir seluruh dunia, kecuali di Venezuela dan Bolivia. Di kedua negara ini, pemerintah berperan aktif mengelola ladang-ladang migas negara mereka. Sama dengan di Indonesia di negara-negara anggota OPEC dan non OPEC, pemerintah setempat menyerahkan penguasaan ladang-ladang migas kepada para investor asing. Akibatnya meskipun mayoritas eskportir migas adalah negara-negara berkembang, tetapi keuntungan dan penguasaan perdagangan migas ada di tangan perusahaan-perusahan multinasional dari Amerika, Inggris, Belanda, dan negara-negara maju lainnya.
3.    Peran nilai karakter untuk menyikapi masalah kelangkaan BBM ini secara bijak, menjadikan masyarakat Indonesia harus melakukan penghematan bahan bakar dan energi guna mengurangi permintaan akan kebutuhan BBM yang terus meningkat. Upaya penghematan dapat dilakukan dengan cara membatasi perjalanan, mengurangi penggunaan mobil pribadi, mengurangi tingkat pemakaian AC yang berlebihan, menyalakan listrik pada saat diperlukan. Namun, upaya penghematan ini akan berhasil jika dilakukan dengan penuh kesadaran, sungguh-sungguh dan konsisten. Penghematan energi di negara maju maupun di negara berkembang seperti Indonesia memerlukan strategi nasional dan waktu yang panjang. Hasilnya tidak bisa dinikmati dalam jangka pendek. Ini harus kita sadari bersama. Kini pemerintah ingin mengatasi kelangkaaan bahan bakar minyak (BBM) dengan gerakan hemat energi. Dalam rangka itu, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 10 tahun 2005 tentang Penghematan Energi. Tapi perlu digarisbawahi bahwa Inpres No 10/2005 tidak akan efektif mengatasi masalah kelangkaan BBM dalam jangka pendek. Tanpa krisis BBM seperti sekarang inipun, penghematan energi seharusnya sudah menjadi national policy. Karena, dalam jangka panjang seluruh dunia akan kekurangan energi. Jadi, hemat energi harus merupakan gerakan jangka panjang. Dalam kaitan ini, harus mulai dirancang penggunaan energi alternatif berbasiskan pada alam yang tidak terpolusi, seperti energi matahari dan energi angin.



No comments:

Post a Comment

Keunggulan Geostrategis Indonesia

letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...