Thursday 14 November 2019

Masa Kolonialisme di Indonesia


Masa Kolonialisme di Indonesia


1.     Peraturan Tanam Paksa yang dibuat oleh Van den Bosch membawa kemelaratan dan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia
Karena pelaksanaan yang sangat memberatkan rakyat Indonesia ditambah dengan adanya culture prosetence yang memicu para kepala desa menyalahgunakan perarturan culture stelsel, contoh nya wajib menyerahkan tanah 1/6 menjadi lebih dari seper enam, waktu yang diwajibkan bagi rakyat yang tidak punya tanah menjadi lebih dari 1/6 bahkan hampir 6 bulan sehingga tidak punya waktu untuk menggarap tanah untuk memperoleh sumber makanan

2.     Sebab-sebab umum terjadinya perlawanan Diponegoro antara lain sebagai berikut:
a)    Wilayah Kesultanan Mataram semakin sempit dan para raja sebagai penguasa pribumi mulai kehilangan kedaulatan.
b)    Belanda ikut campur tangan dalam urusan intern kesultanan, misalnya soal pergantian raja dan pengangkatan patih.
c)     Timbulnya kekecewaan di kalangan para ulama, karena masuknya budaya barat yang tidak sesuai dengan Islam.
d)    Sebagian bangsawan merasa kecewa karena Belanda tidak mau mengikuti adat istiadat kraton.
e)     Sebagian bangsawan kecewa terhadap Belanda karena telah menghapus sistem penyewaan tanah oleh para, bangsawan kepada petani (mulai tahun 1824).
f)     Kehidupan rakyat yang semakin menderita di samping harus kerja paksa masih harus ditambah beban membayar berbagai macam pajak.

Adapun Peristiwa yang menjadi sebab khusus berkobamya perang Diponegoro adalah pemasangan patok oleh Belanda untuk pembangunan jalan yang melintasi tanah dan makam leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Pemasangan patok itu tanpa izin, sehingga sangat ditentang oleh Pangeran Diponegoro


3.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Kesadaran Nasional
a.    Faktor Intern
       Sejarah masa lampau yang gemilang
       Penderitaan rakyat akibat kolonialisme
       Peranan golongan terpelajar


b.    Faktor Ekstern
Sebenarnya timbulnya pergerakan nasional Indonesia di samping disebab-kan oleh kondisi dalam negeri seperti diuraikan di atas, juga ada faktor yang berasal dari luar (faktor ekstern) yaitu:
       Kemenangan Jepang atas Rusia
       Partai Kongres India
       Nasionalisme di Philipina

4.     Lahirnya Nasionalisme dan Kesadaran Nasional
a.    Peranan golongan terpelajar dan profesional
Rasa kebangsaan terbentuk sejak Kebangkitan Nasional pada tahun 1908. Perjuangan yang dilakukan bangsa Indonesia menghadapi penjajah dipicu oleh harga diri sebagai bangsa yang ingin merdeka di tanah airnya sendiri tanpa tekanan penjajah. Hal ini ditunjang dengan munculnya pendidikan. Pendidikan pula yang akhirnya melahirkan golongan terpelajar yang mampu membuka kesadaran bahwa penguasaan ilmu pengetahuan merupakan bekal untuk menghadapi bangsa barat menuju kemerdekaan yang kita cita-citakan.

b.     Peranan pers
Pers pada masa itu merupakan sarana komunikasi yang sangat penting dalam menyebarluaskan suara organisasi. Hal ini dikarenakan para pimpinan dan redaksi pers adalah tokoh-tokoh pergerakan sehingga mereka menggunakan pers untuk menyuarakan cita-cita perjuangan yakni Indonesia merdeka.

5.     Kongres Pemuda II
Sebagai tindak lanjut dari Kongres Pemuda I, pada tanggal 23 April 1927 dilaksanakan pertemuan di antara organisasi kepemudaan yang telah ada, dengan hasil merumuskan beberapa keputusan penting seperti:
a.    Indonesia Merdeka menjadi cita-cita perjuangan seluruh pemuda Indonesia; dan
b.    Organisasi kepemudaan berdaya upaya menuju persatuan dalam satu organisasi.

Pada bulan Juni 1928 terbentuk Panitia Konggres Pemuda II dengan susunan panitia sebagai berikut:
Ketua              : Sugondo Joyopuspito dari PPPI ( Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia)
Waklil Ketua  : Joko Marsaid, dari Jong Java
Sekretaris         : Muhammad Yamin dari Jong Sumatra Bond
Bendahara       : Amir Syarifudin dari Jong Batak Bond

Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928 dihadiri oleh perwakilan dari organisasi kepemudaan, unsur partai politik, perwakilan anggota Voklsraad bahkan utusan dari pemerintah Hindia Belanda yaitu Dr. Pijper dan Van der Plas. Suasana cukup tegang karena terdapat dua kepentingan yang saling berlawanan antara para pemuda dengan pihak pemerintah.

Dalam acara itu, W.R. Supratman memperdengarkan lagu Indonesia Raya serta terdapat keputusan rapat dalam kongres itu yang dikenal dengan:
1.       Kami putera dan puteri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
2.       Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia
3.      Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia





No comments:

Post a Comment

Keunggulan Geostrategis Indonesia

letak Indonesia berada di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia letak Indonesia berada di antara dua samudra yaitu Samudra ...